TRIBUNHEALTH.COM - Aritmia adalah nama lain dari kondisi kelainan irama jantung.
Sering kali penyakit ini jarang disadari karena masyarakat tak mengetahui tanda gejalanya.
Padahal jika aritmia tak segera ditangani, bisa membahayakan kondisi penderita.
Baca juga: 6 Mitos dan Disinformasi tentang Penyakit Jantung: Tak Boleh Olahraga setelah Kena Serangan Jantung?
Walau begitu, apakah seseorang yang sudah melakukan penanganan pada penyakit aritmia bisa dijamin sembuh?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, dr. Yansen, Sp. JP (K). memberikan ulasannya.
Berdasarkan pernyataan Yansen, sebagian besar kasus aritmia bisa disembuhkan.
Keberhasilan ini bisa dilalui melalui obat atau tindakan medis asal bisa diketahui sejak dini.
"Kita memperbaiki listrik jantung yang bermasalah agar gangguan irama tidak muncul kembali," sambung Yansen.
Baca juga: Kerja Berlebih Bisa Sebabkan Penyakit Jantung, Simak Fakta-faktanya Berikut Ini
Karena itu sebelum terjadi kondisi yang berbahaya, perlu dilakukan pemeriksaan.
Agar dokter bisa mengetahui penanganan dini seperti apa yang sesuai.
Penderita Aritmia
Banyak usia muda di bawah 35 tahun yang terkena aritmia.
Penyakit aritmia pada usia muda ini sering kali disebabkan oleh penyakit bawaan.
Biasanya tanda aritmia pada usia muda ialah gangguan jantung atau henti jantung.
Namun jika lebih dari gejala di atas, biasanya merupakan gejala gangguan penyumbatan atau jantung koroner.
Gejala Aritmia
Aritmia memiliki gejala yang sangat bervariasi. Mulai dari tanpa keluhan sampai keluhan yang sangat berat.
Sejumlah gejala tersebut ialah:
Baca juga: 5 Gejala Penyakit Jantung yang Bisa Salah Dikira Flu, Termasuk Sakit Kepala dan Menggigil
- Detak jantung tidak normal
- Sakit kepala atau pusing
- Sesak napas
- Sakit dada
- Rasa ingin pingsan
- Keringat dingin
Baca juga: 9 Manfaat Labu untuk Kesehatan, Bantu Pertajam Pengelihatan dan Baik untuk Jantung
Aritmia berbahaya pada seorang pasien tidak mencapai 5 persen.
Sebagian besar keluhan pasien sangat ringan bahkan tidak ada gejala.
Penjelasan dr. Yansen, Sp. JP (K). ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)