TRIBUNHEALTH.COM - Melakukan pemeriksaan jantung sangat penting dilakukan.
Terlebih pada seseorang yang sudah mencurigai mengalami sejumlah keluhan pada bagian jantung.
Seperti merasakan denyut jantung yang tiba-tiba sangat cepat pada saat beraktivitas.
Baca juga: Ketahui Faktor yang Mempengaruhi Intensitas Jantung, Simak Penjelasan Dokter berikut
Untuk menelusuri penyebabnya, perlu dilakukan suatu rangkaian pemeriksaan.
Salah satu pemeriksaan yang terbukti efektif untuk mendeteksi masalah pada jantung adalah melakukan tes treadmill.
Tes treadmill ini bisa dilakukan siapa saja tanpa ada batasan usia.

Hal ini disampaikan oleh Konsultan Kardiologi Intervensi dan Aritmia, dr. Yansen, Sp. JP (K).
"Bahkan ada beberapa pasien yang sudah melakukan tes treadmill sejak usia 20 tahunan," katanya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
Pemeriksaan ini menganjurkan pasien untuk berjalan cepat.
Baca juga: Gejala Jantung Koroner yang Sering Diabaikan yakni Nyeri Dada yang Khas Disebelah Kiri
Dengan langkah ini, maka bisa memacu adrenalin pasien.
Biasanya tes treadmill ini diberikan pada pasien yang mengalami masalah jantung berdebar yang sangat cepat pada saat beraktifitas.
"Kita rangsang supaya berdebarnya muncul dengan cara treadmill, muncul nggak gangguan aritmianya," ucap Yansen.

Bila dalam pemeriksaan denyut jantung pasien langsung mengalami kenaikan secara drastis, maka dipastikan ada gangguan irama jantung.
Disamping itu, manfaat tes treadmill adalah untuk mendeteksi tanda-tanda penyempitan pada pembuluh darah jantung.
Prosedur Pemeriksaan Jantung
Pemeriksaan dalam mendeteksi penyakit jantung yang pertama perlu dilakukan, adalah pasien perlu datang ke rumah sakit.
Apabila ditemukan keluhan jantung berdebar sebagai tanda gangguan aritmia maka dokter akan segera melakukan pemeriksaan.
Baca juga: Konsumsi Coklat Hitam dan Kopi Dalam Jumlah Tepat Ternyata Bagus untuk Kesehatan Jantung
Pemeriksaan akan dirunut sebagai berikut:
1. Wawancara pasien
Dokter akan memastikan keluhan yang dialami pasien dengan melakukan tanya jawab.
Apabila ada keluhan jantung berdebar, perlu ditelusuri waktu keluhan tersebut timbul.
Baca juga: 6 Mitos dan Disinformasi tentang Penyakit Jantung: Tak Boleh Olahraga setelah Kena Serangan Jantung?
"Apakah lagi aktivitas, tidur, atau istirahat," sambungnya.
2. Pemeriksaaan sederhana
Selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan sederhana.
Yakni dengan melakukan cek tekanan darah dan nadi.

Dari cara ini akan diketahui benar tidaknya keluhan berdebar dan mendeteksi keluhan lain.
3. Pemeriksaan tambahan
Pemeriksaan tambahan yang dilakukan salah satunya adalah rekam jantung.
Baca juga: dr. Ni Putu Alit Sp.JP Paparkan Seputar Penyakit Jantung Bawaan yang Perlu Diketahui Orangtua
4. Minta pasien lari
Berikutnya ajak pasien untuk berlari kecil untuk memacu jantung berdebar.
Tanda Aritmia
Sejumlah tanda alami aritmia ialah:
- Detak jantung tidak normal
- Sakit kepala atau pusing

- Sesak napas
- Sakit dada
- Rasa ingin pingsan
Baca juga: Begini Cara Membedakan Nyeri Dada Akibat GERD dan Nyeri Dada Akibat Penyakit Jantung
- Keringat dingin
Karena itu agar mencegah kondisi yang lebih parah, sebaiknya para pasien yang mengalami jantung berdebar segera melakukan deteksi dini.
Serta jangan pernah melakukan diagnosis sendiri tanpa bantuan dokter.
Penyebab Aritmia
Kelainan irama jantung bisa terjadi karena bawaan lahir, keturunan, dan didapat.
Artinya penyakit yang didapat bukan sejak seseorang lahir.
Misalnya:
- Darah tinggi

- Perokok
- Pasien riwaat jantung
- Banyak konsumsi alkohol
Baca juga: Orang yang Kesepian dan Tidak Bahagia Lebih Cepat Menua, Sama Seperti Perokok
Penjelasan dr. Yansen, Sp. JP (K). ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)