TRIBUNHEALTH.COM - Burnout sindrome sebenarnya adalah tanda dan gejala yang diakibatkan oleh stress knonik.
Stress kronik ialah stress yang berlangsung sudah lama dan tidak ditangani atapun diobati.
Tanpa disadari stress akan mempengaruhi aktivitas sehari-hari kita.
dr. Chelwy menyampaikan, burnout ini intinya terjadi di lingkungan kerja.
Bisa terjadi burnout karena masalah-masalah yang memang terjadi pada lingkungan kerja.
Secara sederhana, terdapat 3 penyebabnya yakni :
- Lingkungan kerja
Misalkan tekanan dari atasan, rekan kerja yang tidak sportif, kerjaan banyak dan monoton.
Baca juga: Adakah Hubungan Stress dengan Sering Makan? Berikut Penjelasan dr. Andri Sp.KJ
- Life style atau pola hidup
Kebiasaan kerja, pulang dan tidur setiap hari secara berulang akan menyebabkan burnout.
- Pengaruh dari personality
Personality misalnya seseorang tersebut tipe perfectionist, jika ada sedikit kesalahan seseorang tersebut merasa tidak terima.
Hal tersebutlah yang membuat seseorang merasa stress sendiri atau burnout.
Dilihat dari penyebabnya, sangat didominasi oleh usia-usia produktif.
Di masa pandemi beberapa pekerja ada yang diharuskan WFH.
Baca juga: dr. Diana Suganda Bagikan Tips untuk Mengatasi Stress Eating, Atur Pola Makan hingga Konsumsi Kopi
Seseorang yang WFH bukan berarti tidak bekerja.
Meskipun bekerja di lingkungan rumah, apalagi ditambah dengan mengurus anak, melakukan pekerjaan rumah tangga lain dan lingkungan rumah yang sangat tidak nyaman untuk bekerja.
Lingkungan rumah yang tidak nyaman untuk bekerja misalnya daerah yang ramai ternyata juga sangat mempengaruhi terjadinya burnout.
Sebenarnya WFH pun bukan berarti sangat nyaman, dan bukan berarti WFH pekerjaannya berkurang ada yang justru bertambah lebih banyak.
Selain itu ketika WFH pun sarana prasarana juga tidak memadai.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Pontianak bersama dengan dr. Chelwy Joycestio.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)