TRIBUNHEALTH.COM - Saat ini terdapat pandangan yang berbeda tentang status dari pandemi Covid-19.
Perlu ditelaah lebih lanjut berdasarkan data, bagaimana kondisi Covid-19 di berbagai negara termasuk Indonesia untuk mengukur kesiapan menuju akhir pandemi.
Jika dilihat pada tingkat global, sebagian besar negara sudah mengalami penurunan kasus dalam waktu yang cukup lama.
Di Jerman dan Italia, kasus sudah turun selama 2 bulan sejak puncak kasus terakhir.
Negara Amerika, Kanada, dan India mengalami kasus yang cenderung stabil setelah awal tahun.
Sementara Inggris sempat mengalami kenaikan di bulan Maret namun terus menurun setelahnya.
Di negara tetangga Indonesia sendiri, yaitu Malaysia sudah 6 bulan sejak puncak kasus terakhir.
Baca juga: Warna Gigi Putih Orang Tua Tak Jamin Akan Sama dengan Anak, Dokter Sebut Faktor Pencetusnya
Baca juga: Cegah Penularan Semakin Meluas, Dokter Imbau Lakukan Screening dalam Deteksi Kutu Rambut
Sedangkan Australia dan Singapura sudah 2 bulan sejak kenaikan terakhirnya.
Pernyataan ini disampaikan oleh Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden edisi 22 September 2022.
Prof. Wiku Adisasmito menambahkan jika Korea Selatan dan Jepang menjadi negara yang baru saja pulih dari puncak kasusnya.
Di mana kedua negara tersebut mengalami puncak kasus di bulan Agustus 2022.
Namun masih terdapat beberapa negara yang mengalami kenaikan, seperti Rusia, Prancis, dan Austria mengalami kenaikan kasus dalam kasus mingguan.
Dimana Rusia sudah mengalami kenaikan kasus Covid-19 sejak bulan Juli 2022.
Sedangkan Prancis dan Austria baru mengalami kenaikan di bulan September 2022.
Kondisi ini menjadi bukti bahwa Covid-19 yang dihadapi oleh berbagai negara berbeda-beda.
Di Indonesia sendiri kondisi Covid-19 sudah stabil sejak puncak terakhir di bulan Maret 2022 akibat varian Omicron.
Sebenarnya sempat mengalami kenaikan di bulan Agustus 2022, namun angkanya tidak signifikan.
Baca juga: Waspada, Segera ke Dokter jika Mengalami Hidung Tersumbat Disertai Sesak Dada, Jadi Tanda Serius
Baca juga: Adakah Pantangan Makanan Bagi Anak yang Menderita Diabetes Melitus? Begini Jawaban dr. Ismi Citra
Kasus aktif dan positivity rate juga terus mengalami penurunan dengan BOR nasional yang stabil di angka 5 persen.
Angka kematian yang masih perlu ditekan semaksimal mungkin karena saat ini masih mencatatkan lebih dari 100 kematian dalam 1 minggu.
Angka tersebut terbilang cukup banyak karena kematian tidak hanya sekedar angka, namun berarti nyawa.
Disisi lain kesiapan kita dalam mengakhiri pandemi dan memulai transisi ke endemi perlu di dukung kuat dari kesadaran masyarakat selain dari kesiapan pemerintah masing-masing daerah.
Kesadaran masyarakat untuk melindungi dirinya dan orang lain dapat terefleksi dari cakupan vaksinasi Covid-19 khususnya dosis ketiga.
Sayangnya, meskipun sudah diberlakukan penegakkan wajib booster untuk bepergian dan memasuki tempat umum, nyatanya kenaikan angka cakupan vaksin booster belum signifikan.
Sejak diberlakukan program booster pada awal tahun menuju akhir tahun ini cakupannya baru sebesar 26 persen saja.
Pengaturan wajib booster yang dikeluarkan tanggal 26 Agustus 2022 juga belum mampu menaikkan cakupan vaksin booster secara signifikan.
Baca juga: Berikut Ini Makanan yang Baik dan Buruk untuk Kanker Payudara, Daging Merah Tak Boleh Dikonsumsi?
Baca juga: Apakah Homoseksual Termasuk Jenis Penyimpangan Seksual? Ini Kata dr. Binsar Martin Sinaga FIAS
Hal ini ditandai dari kenaikan cakupan yang kurang dari 1 persen.
Kesimpulannya, kita semua perlu berhati-hati dalam memaknai akhir pandemi.
Kita semua perlu melihat perspektif yang lebih luas dan lebih dalam dari aspek kesiapan seluruh lapisan masyarakat dan pemerintahnya untuk bersama-sama bertanggung jawab mencegah terjadinya kenaikan kasus dikemudian hari.
Baca juga: Indonesia Terima Hibah VTM dari Jepang, Kemenkes: Guna Bantu Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Penjelasan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden edisi 22 September 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.