TRIBUNHEALTH.COM – Pernikahan dini atau pernikahan usia anak adalah salah satu dari sekian banyak persoalan yang dihadapi oleh anak-anak Indonesia yang sampai saat ini belum terselesaikan dengan baik.
Hal ini kembali ramai terjadi ditengah pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia.
Akibat dari pandemi Covid-19, sekolah terpaksa diliburkan sementara dan dilanjutkan dengan proses belajar mengajar secara daring alias online tanpa harus tatap muka ke sekolah untuk menghindari risiko penularan virus corona.
Di sisi lain, mulai muncul permasalahan dimana perekonomian Indonesia terhambat dan bahkan minus yang menyebabkan banyak perusahaan ataupun tempat kerja yang terdampak terpaksa harus merumahkan pegawainya dan bahkan tak sedikit yang terkena PHK.
Dari sinilah muncul permasalahan akibat dampak ekonomi yang akhirnya juga berdampak pada pemenuhan hak anak-anak, anak-anak dari keluarga terdampak mulai berpikir untuk membantu orang tuanya untuk mencari nafkah.
Baca juga: Manfaat Konseling bagi Pelaku Penyimpangan Seksual menurut Medical Sexologist, Jangan Dianggap Remeh

Baca juga: 5 Tips Atasi Morning Sickness pada Ibu Hamil, Pakai Pakaian Longgar hingga Hindari Monitor Komputer
Pasalnya faktor utama yang menjadi penyebab maraknya pernikahan dini adalah faktor ekonomi keluarga.
Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Baca juga: Dokter Gigi Jelaskan jika Anak Berkebutuhan Khusus Memiliki Karakteristik Rongga Mulut yang Unik

Baca juga: Sudah Berumah Tangga namun Hasrat Seksual Sering Menurun, Apa Penyebabnya? Ini Kata Dokter
Pertanyaan:
Benarkah menurunnya motivasi belajar selama pandemi menyebabkan angka pernikahan dini meningkat, pak?
Karena saya sempat membaca berita jika selama pandemi banyak sekali remaja yang memutuskan untuk putus sekolah kemudian justru memilih menikah.
Bambang, Tinggal di Ponorogo.
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Tentunya kalau motivasi turun sih ya tergantung ya.
Kalau motivasi turun, mencari kerja susah, mau menikah jadi tidak berani.
Tapi bisa saja banyak remaja yang melakukan pernikahan dini.
Misalnya orang tuanya terkana PHK, terus kemudian orang tuanya juga pensiu dini, mungkin karena dia tidak mampu untuk mengkuliahkan anaknya mau tidak mau kan akhirnya supaya terbebas dari menafkahi anaknya, bisa saja anaknya di suruh nikah buru-buru.
Baca juga: Ejakulasi Dini Pengaruhi Kualitas Sperma, Benarkah? dr. Dandy Tanuwidjaja, Sp.U Menjawab

Baca juga: Jalani Rekonstruksi Gigi, Bisakah dengan Dokter Gigi Umum? drg. Hendra Nur Sp. Pros Menjawab
Kebetulan anaknya sudah siap nikah, yasudah dinikahkan saja sehingga hal ini menyebabkan pernikahan dini menjadi semakin banyak.
Tapi tentunya pernikahan dini bukan suatu solusi, apabila tidak memiliki keterampilan, tidak punya skill, motivasi belajar kurang sementara duni kerja kurang, nanti yang terjadi adalah sektor-sektor informalnya akan diserbu oleh pencari pekerja.
Jadi pekerjaan di sektor formal itu semakin sedikit, akhirnya yang terjadi pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya informal atau pekerjaan yang sifatnya kemitraan akan diserbu oleh peawai yang begitu banyak.
Baca juga: Gigi yang Hilang Membuat Senyum Menjadi Kurang Cemerlang, Begini Kata drg. Mega Moeharyono Puteri
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.