TRIBUNHEALTH.COM - ODGJ biasa disebut dengan orang dengan gangguan jiwa.
Kondisi ini cukup banyak terjadi imbas dari berbagai masalah yang terjadi pada seseorang.
Tak jauh berbeda dengan kondisi ODGM atau Orang dengan Gangguan Mental.
Baca juga: dr. Santi Andayani Sp.KJ Paparkan Pemahaman Bipolar, Gangguan Kejiwaan yang Pengaruhi Suasana Hati
Terlihat sama, rupanya ODGJ dengan ODGM adalah kondisi yang berbeda.
Menurut UU Kesehatan Jiwa No. 18 tahun 2014 menyatakan terdapat kondisi ODGJ dan orang dengan masalah kejiwaan.
"Untuk tahap awalnya, biasanya ada orang dengan masalah kejiwaan lalu untuk tahap selanjutnya ada ODGJ," jelas dr. Karina Ansheila M.Kes dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Manado Official.

Dibanding orang dengan masalah kejiwaan, yang sering dilihat adalah ODGJ karena sudah ada gejala.
Pada orang dengan masalah kejiwaan cenderung tidak dianggap sebagai suatu gangguan lantaran tanda-tandanya tidak bisa terlihat secara kasat mata.
Orang dengan masalah kejiwaan ini meliputi seseorang yang mudah stres, tertekan, hingga depresi.
Baca juga: dr. Diana Suganda Bagikan Tips untuk Mengatasi Stress Eating, Atur Pola Makan hingga Konsumsi Kopi
Dengan perasaan seperti ini otomatis mempunyai faktor risiko pada gangguan jiwa jika tidak segera ditangani.
Jika sudah didiagnosis sebagai gangguan jiwa, artinya kondisi pasien sudah bermanifestasi dalam bentuk perilaku sehari-hari.

Hingga akhirnya menyebabkan pasien tidak bisa menjalankan perannya sebagai manusia yang utuh.
Baca juga: dr. Andri, Sp.KJ, FAPM Paparkan Terapi yang Dapat Dilakukan pada Penderita Stress Eating
Penjelasan dr. Karina Ansheila M.Kes, dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Manado Official.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)