TRIBUNHEALTH.COM - Dokter gigi Bupa Dental Care, Silviu Cartas, membagikan beberapa tips terbaiknya untuk menjaga gigi yang kuat dan sehat, termasuk hal-hal yang harus dihindari.
Penjelasan itu dia sampaikan kepada Express.co.uk, yang diberitakan pada Sabtu (10/9/2022).
Dia secara khusus menyarankan untuk tidak berkumur setelah menyikat gigi, baik dengan air dan obat kumur.
“Orang cenderung berkumur setelah menyikat gigi," kata Cartas.
“Namun, ini menyebabkan penghilangan fluoride dari gigi, yang berarti tidak dapat memberi manfaat bagi gigi dengan memperkuat mineral dalam email."
“Oleh karena itu, Anda harus meludah, tidak berkumur, dan menghindari penggunaan obat kumur setelah menyikat gigi, karena kandungan fluoride dalam obat kumur lebih sedikit daripada pasta gigi.
"Kebiasaan yang lebih bermanfaat adalah menggunakan obat kumur berfluoride ini di lain waktu di siang hari atau mengikuti panduan yang diberikan oleh dokter gigi atau ahli kesehatan Anda."

Lebih lanjut ia menjelaskan: “Pasta gigi memiliki bahan aktif yang membutuhkan waktu untuk lepas/menempel pada gigi."
“Membilas (mulut) setelah menyikat menghilangkan bahan-bahan ini dan manfaatnya.
“Pasta gigi antibakteri/antikavitas menyimpan polimer perekat pada gigi; membilas segera setelah menyikat mengencerkannya dan akhirnya menghilangkannya."
“Obat kumur biasanya memiliki konsentrasi fluoride yang lebih rendah daripada pasta gigi. Oleh karena itu akan mencairkan konsentrasi fluoride di mulut jika digunakan segera setelah menyikat gigi.”
Baca juga: Mengalami Batuk? Redakan Berkumur Air Asin dan Sejumlah Tips Berikut Ini
Soal usia yang boleh menggunakan obat kumur, dia memberi catatan khusus.
“Obat kumur tidak boleh digunakan sebelum usia enam tahun karena risiko menelannya."
“Untuk anak-anak dengan risiko tinggi karies (kerusakan gigi), berkumur harus diawasi jika dokter gigi mereka telah merekomendasikan menggunakan obat kumur tertentu.”
Tips lain saat sikat gigi

Dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today (MNT), berikut ini tips lain yang perlu diperhatikan saat sikat gigi.
Tak boleh gunakan cara agresif
Orang harus menghindari gerakan 'menggergaji', yakni menyikat dengan gerakan maju mundur.
Menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi berbulu keras justru dapat merusak email gigi dan gusi.
Efek dari ini mungkin termasuk sensitivitas gigi, kerusakan permanen pada enamel pelindung pada gigi, dan erosi gusi.
Orang harus menyikat menggunakan gerakan melingkar kecil, berhati-hati untuk menyikat bagian depan, belakang, dan atas setiap gigi.
Proses ini memakan waktu antara 2 dan 3 menit.
Baca juga: 7 Langkah Mendapatkan Gusi Sehat, Tak Cukup dengan Sikat Gigi Saja
Rutin ganti sikat gigi

American Dental Association (ADA) merekomendasikan menggunakan sikat gigi yang memiliki bulu lembut.
Mereka juga menyatakan bahwa orang harus mengganti sikat gigi setiap 3 bulan atau ketika ujung sikat gigi mulai terlihat berjumbai.
Pilih pasta gigi berfluoride
Fluorida berasal dari unsur dalam tanah bumi yang disebut fluor.
Banyak ahli percaya bahwa fluoride membantu mencegah gigi berlubang, dan itu adalah bahan umum dalam pasta gigi dan obat kumur.
Baca juga: 8 Tips Jaga Kebersihan Gigi Anak, Beri Contoh Sikat Gigi Sejak Dini hingga Rutin Kontrol ke Dokter
Namun, beberapa produk gigi tidak mengandung fluoride, dan beberapa orang tidak menggunakannya sama sekali.
Bukti menunjukkan bahwa kekurangan fluoride dapat menyebabkan kerusakan gigi, bahkan jika seseorang merawat gigi mereka sebaliknya.
Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa menyikat gigi dan flossing tidak mencegah seseorang dari gigi berlubang jika mereka tidak menggunakan fluoride.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)