TRIBUNHEALTH.COM - dr. Helda Puspitasari, Sp.M menyampaikan, mata malas dapat terjadi pada satu mata.
Ketika salah satu mata mengalami mata malas, maka mata satunya menjadi lebih dominan dan mengambil alih semua penglihatan.
Kondisi ini tidak dapat diketahui dengan hanya melihat kondisi mata tersebut.
Salah satu cara untuk mengetahui fokus penglihatan adalah dengan melakukan tes penglihatan dengan menutup salah satu mata.
Dengan melakukan hal tersebut dapat mengetahui kondisi masing-masing penglihatan mata dan fokus mata.
Baca juga: Gangguan Mata Tidak Mengenal Usia, Dapat Terjadi pada Anak Hingga Orangtua, Berikut Ulasan dr. Irfan

Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Mata, dr. Helda Puspitasari, Sp.M memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat.
dr. Helda Puspitasari, Sp.M menghimbau para orangtua untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan mata si buah hati.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan mata kepada si buah hati sedini mungkin.
Baca juga: 5 Manfaat Konsumsi Bayam, Baik untuk Kesehatan Mata hingga Bantu Turunkan Tekanan Darah
Beberapa gejala mata malas yang harus segera dilakukan pemeriksaan ke dokter.
- Anak sering menutup salah satu matanya
- Terdapat bercak putih pada mata
- Salah satu kondisi mata ada yang lari ke dalam ataupun lari keluar
Baca juga: Perlukah Gunakan Kacamata Anti Radiasi Saat Menggunakan Laptop & Gadget? Begini Jawaban dr. Irfan

Baca juga: Mata Merah Bisa Dipicu Sindrom Mata Kering, Berikut Ini Beberapa Hal yang Jadi Penyebab
Apabila anak sudah menunjukkan gejala penglihatan seperti diatas, sebaiknya orangtua segera membawa anaknya ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan.
Pasalnya pemeriksaan sedini mungkin dapat membantu memperbaiki penglihatan sedini mungkin pula, sehingga kondisi mata malas yang dialami oleh anak tidak semakin parah.
"Jadi sebenarnya memang bagusnya orangtua lebih dini untuk melakukan cek mata ke dokter anak atau ke dokter mata."
Menurut dr. Helda Puspitasari, Sp.M, salah satu gangguan penglihatan yang dapat menurun ke anak adalah mata minus.
Baca juga: Kebiasaan Merokok Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mata, Berikut Ulasan dr. Muhammad Irfan

"Mata minus itu bisa saja menurun ke anak, itu juga perlu dilakukan pemeriksaan dini supaya kelainan refraksi yang tinggi dapat dikoreksi sedini mungkin."
"Koreksi mata yang mengalami kelainan refraksi dilakukan sejak dini untuk mencegah terjadinya mata malas."
"Kalau untuk masalah penggunaan kacamata, untuk anak-anak usia 3 tahun atau 4 tahun sudah bisa menggunakan kacamata."
"Justru kalau anak-anak butuh kacamata harus segera dipakai untuk mengoreksi kelainan yang terjadi."
Baca juga: Waspada, Minus Tinggi Bisa Sebabkan Gangguan pada Mata. Ini Penjelasan dr. M. Yusran, M.Sc., Sp.M.

Baca juga: Selain Minus Tinggi, Apa Saja Penyebab Lain Retina Mata Lepas? Ini Kata dr. Rani Himayani Sp.M
Penggunaan gadget tidak menyebabkan mata malas
dr. Helda Puspitasari, Sp.M menjelasan bahwa penggunaan gadget pada anak-anak secara langsung tidak menyebabkan terjadinya mata malas.
Seseorang yang mengalami mata malas akibat penggunaan gadget terjadi karena memang orang tersebut sudah memiliki kelainan refraksi dan kemudian tidak dilakukan koreksi dengan baik.
Akhirnya kondisi tersebut dapat diperparah dengan penggunaan gadget yang digunakan sehari-hari.
Baca juga: Sakit Kepala dan Mata Tegang Bisa Jadi Tanda Seseorang Perlu Kacamata, Segera Konsultasi Dokter
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Mata, dr. Helda Puspitasari, Sp.M dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat pada 8 Juni 2021.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)