TRIBUNHEALTH.COM - Berkunjung ke dokter gigi tidak hanya semata-mata untuk mengatasi permasalahan pada area rongga mulut saja.
Melainkan juga dapat dilakukan untuk memastikan kesehatan rongga mulut.
Diluar itu, bisa mengajak anak untuk lebih mengenak peran seorang dokter gigi.
Baca juga: drg. Anastasia Jelaskan Mengenai Pergerakan Gigi pada Penggunaan Kawat Gigi
Dengan demikian anak menjadi tidak takut dan berani melakukan pemeriksaan dengan dokter gigi.
Namun sebelum pada tahap ini, ada baiknya untuk melakukan sejumlah tips terlebih dahulu.
Pasalnya mengajak anak ke dokter gigi seringkali tidak semudah dibayangkan.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jateng News Video, drg. Zita Aprilia, Sp.KGA membagikan tips dalam mengajak anak agar tidak takut ke dokter gigi.
Di antaranya yakni:
1. Jangan menakut-nakuti anak
Jangan memberikan asumsi kepada anak bahwa ketika datang ke dokter gigi pasti akan disuntik atau dicabut giginya.
Baca juga: Orang Tua Perlu Tahu, Kebiasaan Buruk Anak Menghisap Jari Menyebabkan Pola Pertumbuhan Rahang Atas
Hal ini justru akan membuat pandangan yang menyeramkan bagi sang anak.
Padahal tidak semua tindakan yang dilakukan oleh dokter gigi harus dicabut.
2. Menggunakan bahasa sederhana
Gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti oleh anak. Sehingga sesuai dengan imajinasi mereka.
Terkini, banyak sekali informasi yang mengedukasi yang berkaitan dengan kesehatan gigi dari berbagai sumber.
Baca juga: Haruskah Cek Kesehatan Sebelum Rekonstruksi Gigi? Ini Jawaban drg. Hendra Nur Sp. Pros
Salah satunya YouTube yang banyak menampilkan video menarik.
3. Mengatur waktu
Jangan mengajak anak ke dokter gigi di saat tidak tepat. Misalnya pada saat jam tidur atau jam makan.
Karena mayoritas, anak yang dibawa ke dokter gigi saat waktu yang tidak tepat akan histeris dan tidak kooperatif.
Baca juga: Ketahui Beberapa Alasan Pentingnya Membersihkan Lidah, Simak Penjelasan drg. Ahmad A. Adam
4. Mengatur jam kunjung
Melakukan perjanjian kunjungan dengan dokter agar anak tidak terlalu lama menunggu.
Sehingga akan merasa nyaman ketika datang bertemu dokter gigi.
5. Orangtua Bisa Bekerjasama
Baca juga: Fakta Menarik Seputar Dental Anxiety, Kecemasan yang Muncul saat Akan ke Dokter Gigi
Keberhasilan pada perawatan gigi anak tidak hanya bergantung pada dokter, namun juga peran dari
orangtua beserta anak.
Jika kerjasama telah terjalin dengan baik, maka perawatan gigi pada anak akan terasa mudah.
Membangun Hubungan Baik
Jika anak sudah datang ke dokter gigi, langkah awal yang biasa dikerjakan adalah dokter mulai mencoba membangun hubungan yang baik dengan sang anak.
Dengan begitu, anak akan pelan-pelan bisa beradaptasi terhadap dokter gigi beserta segala peralatan yang ada di ruangan dokter gigi tersebut.
"Ketika berhadapan dengan anak, saya akan mencoba berbahasa seperti usia mereka," imbuh Zita.
Telat Datang ke Dokter Gigi
Zita menyebut, banyak orangtua justru terlambat mengajak anak ke dokter gigi.
Mayoritas orangtua mengajak anak ke dokter gigi setelah sakit.
Baca juga: 5 Fakta Seputar Retainer Gigi, Harus Digunakan setelah Pasang Behel agar Gigi Tak Berantakan Lagi
Padahal jika sudah sakit, dibutuhkan waktu penanganan yang tidak sebentar.
Butuh perawatan lebih khusus, yakni dengan multi visit.
Zita menyebutkan, anak sebaiknya datang ke dokter gigi setelah giginya mulai tumbuh.
Kira-kira pada usia 6 bulan, gigi anak sudah mulai tumbuh.
"Jadi 6 bulan itu gigi anak sudah mulai tumbuh, terutama gigi seri 2," kata Zita.
Tetapi, jika belum memungkinkan, maka setidaknya anak diajak ke dokter gigi maksimal satu tahun dari tumbuhnya gigi.
Baca juga: 88 persen Anak Indonesia Alami Masalah Gigi, Kemenkes Beri Solusi dengan Giatkan Kembali UKS
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian gigi berlubang.
Penjelasan Spesialis Kedokteran Gigi Anak, Zita Aprilia ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jateng.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)