TRIBUNHEALTH.COM - Ada beberapa hal yang baiknya dihindari selama sembelit, atau sedang masa pemulihan sembelit.
Misalnya saja makan terlalu banyak serat, makan makanan olahan/ultraproses, dan stres.
Pasalnya tiga hal tersebut dapat memperburuk sembelit yang sedang dialami.
Sebaliknya, menghindari ketiganya dapat berdampak positif.
Dilansir TribunHealth.com dari Everyday Health berikut ini uraiannya.
Terlalu banyak serat

Pada dasarnya serat adalah zat yang baik untuk tubuh.
Namun mengonsumsi terlalu banyak serat saat sembelit atau saat proses pemulihan sembelit, mungkin tidak baik.
Berhati-hatilah dengan serat tidak larut yang ditemukan dalam dedak gandum, biji-bijian, dan beberapa sayuran, karena dapat meningkatkan kembung.
Baca juga: Daftar Makanan yang Perlu Dihindari saat Sembelit, Termasuk Produk Olahan Susu hingga Gorengan
Molly Brogan, RD, ahli diet di departemen nutrisi di Albany Med Health System di New York, merekomendasikan peningkatan serat bertahap.
Dia menyarankan untuk menambahkan 5 g serat per hari, yang merupakan jumlah dalam satu buah pir atau sepertiga cangkir kacang hitam.
Makan makanan olahan/ultraproses

Tidak hanya tinggi lemak dan gula, makanan olahan berbahaya bagi kesehatan.
Makanan tersebut juga rendah serat dan harus dihindari saat mengalami konstipasi, kata Rabia De Latour, MD, ahli gastroenterologi dan asisten profesor kedokteran di NYU Langone Health di New York City.
Mereka tidak akan memperburuk keadaan, tetapi mereka pasti tidak akan membantu.
Baca juga: Penelitian Terbaru Ungkap Konsumsi Makanan Ultraproses Tingkatkan Risiko Terkena Kanker
Stres

Begitu banyak dari apa yang terjadi di usus secara langsung terkait dengan emosi.
Sembelit dapat disebabkan oleh stres, kecemasan, atau ketakutan.
Seringkali orang khawatir berlebih saat mengalami sembelit, yang pada akhirnya dapat memperburuk sembelit itu sendiri.
Baca juga: Stres Dapat Memicu Seseorang untuk Makan Berlebihan atau Stress Eating, Dokter Paparkan Alasannya
"Kewaspadaan yang berlebihan itu dapat mencegah relaksasi otot yang dibutuhkan dalam fungsi usus," kata Megan Riehl, PsyD, asisten profesor kedokteran di Klinik Gastroenterologi Kedokteran Michigan di Ann Arbor.
Dia menyarankan latihan yang penuh perhatian, pernapasan diafragma, dan olahraga rutin seperti berjalan, yoga, atau berenang untuk membantu meningkatkan fungsi usus.
Mengubah diet juga mengurangi stres.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)