TRIBUNHEALTH.COM - Hemofilia merupakan kelainan pembekuan darah yang diturunkan ibu ke anak laki-laki di mana mengganggu proses pembekuan darah.
Penyebab hemofilia
Penyebab utama hemofilia yaitu masalah pada genetik atau mutasi genetik yang membuat tubuh tak cukup memiliki faktor pembekuan darah tertentu.
Pasalnya hemofilia terjadi akibat mutasi genetik yang menyebabkan darah kekurangan faktor pembekuan VIII dan IX.
Kekurangan faktor tersebut menyebabkan darah sukar membeku sehingga perdarahan sulit terhenti.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.
Baca juga: Apakah Wasir, Ambeien, dan Hemoroid Itu Sama? Ini Jawaban dr. Arief Budiman, MSi.Med, Sp.B

Baca juga: 5 Cara Alami untuk Redakan Sakit Tenggorokan, Minum Banyak Cairan hingga Konsumsi Madu
Tanda-tanda terjadi hemofilia
Selain perdarahan yang sulit berhenti, penyandang hemolia akan mengalami adanya lebam dan adanya bengkak sendi.
"Jadi sendinya bengkak, kalau di raba panas, bengkak, nyeri, dan jalannya jadi susah," jelas dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K).
"Hati-hati pada kasus-kasus tersebut, apakah kita atau pasien tersebut adalah penderita hemofilia," terang dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K).
Berdasarkan penuturan dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K), perdarahan yang terjadi pun bisa banyak manisfentasinya.
"Apakah dia perdarahan dari mimisan, perdarahan dari gusi artau BABnya berdarah. Jadi tergantung jenis perdarahannya, yang pasti perdarahannya sulit berhenti jika tidak dikasih obat pembekuan tersebut," ucap dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K).
Baca juga: Almond, Air Putih, dan Sederet Hal Ini Bisa Menekan Rasa Lapar Secara Alami, Cocok untuk Diet

Baca juga: dr. S.T. Andreas: Gejala Kecacingan Dibedakan Menjadi Dua, yaitu Gejala Umum dan Khusus
Tipe-tipe hemofilia
Perlu diketahui jika hemofilia terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu hemofilia tipe A, hemofilia tipe B dan hemofilia tipe C.
Pada hemofilia tipe A terjadi saat tubuh kekurangan faktor pembekuan darah VIII.
Sementara hemofilia tipe B disebabkan karena tubuh kekurangan faktor pembekuan darah IX.
Gangguan hemofilia tipe C terbilang lebih jarang dibandingkan tipe-tipe sebelumnya.
Kelainan ini disebabkan oleh tubuh yang kekurangan faktor pembeku darah XI.
"Namun hemofilia C ini tidak banyak ya, karena beberapa literatur mengatakan hanya pada satu kaum saja," timpal dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K).
"Jadi kita tahu jika tidak terlalu menyebar ya, dia menyebarnya bersifat turunan," jelas dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K).
Baca juga: Kenali Tanda Paru Bermasalah Akibat Aktivitas Bekerja di Malam Hari, Simak dr. Wahyuningtyas Rahayu
dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) menerangkan jika tidak ada perbedaan klinisnya, semua sama.
Hal ini karena pada intinya semua tipe ini adalah hemofilia.
Tipe hemofilia yang dialami pasien bisa diketahui jika dilakukan pemeriksaan laboratorium.
dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) menegaskan jika hemofilia hanya diderita oleh kaum laki-laki.
Sementara kaum perempuan adalah pembawa atau carrier.
Jadi begitu ada satu orang penderita hemofilia, maka yang perlu ditanyakan dokter adalah riwayat perdarahan pada ibu dan keluarga ibu.
Baca juga: dr. Diana Suganda Bagikan Tips untuk Mengatasi Stress Eating, Atur Pola Makan hingga Konsumsi Kopi

Baca juga: 9 Makanan dan Minuman Berikut Perlu Dijauhkan dari Anak, Termasuk Permen Buah dan Keju
Lantas mengapa hemofilia tidak mungkin terjadi pada kaum perempuan?
Karena pada hemofilia yang terkena adalah kromosom.
Pada saat kromosom X pada wanita hilang, wanita masih memiliki satu gen kromosom X untuk proses pembekuan darah.
Berbeda dengan pria, saat kromosom X pada gennya menghilang, hal ini menyebabkan faktor pembekuan darah juga ikut menghilang.
Inilah mengapa kaum pria rentan mengalami kondisi hemofilia dibandingkan wanita.
Baca juga: Tertarik Suntik Putih? Pahami Pemaparan dari dr Azizah Amalia Bastian, Sp.KK Sebelum Melakukannya
Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 14 Mei 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.