TRIBUNHEALTH.COM - Merokok merupakan suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang mengalami kecenderungan terhadap rokok.
Perlu diingat jika rokok adalah salah satu bahan adiktif dimana bisa menimbulkan ketergantungan bagi pemakainya.
Bahaya merokok bagi kesehatan sudah tak perlu diragukan lagi.
Kebiasaan buruk ini bisa menyebabkan berbagai bahaya.
Tak hanya bagi perokok aktif, rokok juga berbahaya bagi siapapun yang menghirup asapnya atau perokok pasif.
Baca juga: 7 Tips Atasi Kelelahan selama Kehamilan, Kuncinya Tidur Nyenyak dan Cukup

Baca juga: Dokter Ungkap Lama Perawatan Hiperpigmentasi Kulit Sampai Benar-benar Hilang
Setiap rokok yang dihisap bisa meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit, salah satunya adalah kanker mulut atau kanker rongga mulut.
"Sekarang juga saya lihat di Indonesia penjualan rokok sudah ada peringatan berbahaya, jadi saya berfikir kenapa orang yang masih merokok masih mau membeli rokok, sudah jelas-jelas ada peringatan disitu bahwa akan menyebabkan kanker rongga mulut, kanker paru-paru dan seterusnya," ujar Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.
Akibatnya faktor merokok masih menjadi faktor pemicu yang pertama setelah faktor genetik terhadap munculnya keganasan di dalam rongga mulut.
Baca juga: dr. Rani Himayani Sp.M Sebut Bintitan Terjadi Karena Tersumbatnya Kelenjar pada Kelopak Mata

Baca juga: Ketahui Beberapa Tindakan yang Bisa Dilakukan Dokter untuk Mengatasi Hiperpigmentasi
"Untuk sariawan normal, sariawan yang tidak berpotensi keganasan itu biasanya tidak akan pernah berubah menjadi ganas," timpal Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D.
"Kecuali sariawan kategori kedua, sariawan yang dikategorikan berpotensi ganas itu bisa mengarah bisa menjadi ganas," sambung Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D.
Proses bagaimana sariawan berpotensi ganas menjadi ganas ini biasanya banyak faktornya, faktor tersebut antara lain:
1. Usia
2. Defisiensi nutrisi
3. Merokok
4. Minum alkohol
Baca juga: Batuk Kering dan Nafas Sedikit Sesak, Apakah Pertanda Penyakit Paru?

Baca juga: Memahami Kelebihan dan Kekurangan Gigi Palsu, Baik Gigi Palsu Permanen Maupun Lepasan
Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D menerangkan jika faktor-faktor tersebut adalah pemicu untuk faktor yang berpotensi ganas menjadi keganasan.
Namun perlu diingat jika memang ada sariawan yang muncul sejak awal di dalam rongga mulut sudah ganas.
Meskipun masih kecil, terkadang justru hanya berupa satu titik berwarna putih, berupa sariawan, namun dari awal muncul sudah merupakan keganasan.
Secara umum keganasan di definisikan sebagai pembelahan terlalu banyak dan tidak terkontrol.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Influenza dan Pilek yang Disampaikan oleh dr. Oscar Panji Suhandi
Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 19 Februari 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.