Breaking News:

drg. Ahmad Sampaikan Usia Tepat pada Anak untuk Melakukan Cek dan Perawatan Gigi

Perawatan pada gigi perlu dilakukan sejak dini. Mengajarkan cara merawat gigi dengan baik tentu akan mengurangi resiko permasalahan yang terjadi.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
lifestyle.kompas.com
ilustrasi memperkenalkan anak dengan dokter gigi 

TRIBUNHEALTH.COM - drg. Ahmad menyampaikan bahwa dari usia anak-anak harus sudah diedukasi untuk menjaga kesehatan gigi.

Sebaiknya dari usia anak-anak dibiasakan menjaga kesehatan gigi dan jangan sampai ditakut-takuti oleh orangtua misalkan ketika ke dokter gigi akan disuntik.

Ketika anak-anak sudah mulai tumbuh gigi orangtua sudah seharusnya bisa emmbersihkan gigi anak.

Misalkan anak masih bayi bisa menggunakan kain kassa yang dililit ke jari.

Sangat disarankan untuk membiasakan anak melakukan tindakan pembersihan gigi agar tidak terjadi masalah pada kesehatan gigi mereka.

Pada anak-anak atau balita yang baru mulai tumbuh gigi mungkin orangtua bisa melakukan cek kesehatan giginya.

Misalnya orangtua memberikan edukasi cara membersihkan dan merawat gigi susu.

ilustrasi memperkenalkan anak dengan dokter gigi
ilustrasi memperkenalkan anak dengan dokter gigi (lifestyle.kompas.com)

Baca juga: Sariawan Bisa Menurun ke Anak, Begini Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut

Ketika anak-anak sudah besar atau gigi sudah mulai banyak diusia 5 tahun keatas, bisa diperkenalkan ke dokter gigi walaupun belum mengalami masalah.

Contohnya datang ke dokter gigi agar anak terbiasa.

dr. Ahmad menyampaikan, biasanya dokter gigi sudah tahu apa yang harus dilakukan pada anak-anak usia tersebut, agar anak tidak merasa takut.

Walaupun kadang gigi tidak bermasalah, tetapi dokter sudah mulai memperkenalkan alat-alatnya.

2 dari 3 halaman

Untuk kedepannya jika anak-anak mengalami masalah pada gigi, maka anak tidak merasa takut datang ke dokter gigi.

drg. Ahmad menyampaikan bahwa akan lebih baik jika memperkenalkan anak ke dokter gigi ketika berusia 5 tahun.

Baca juga: 8 Tips Jaga Kebersihan Gigi Anak, Beri Contoh Sikat Gigi Sejak Dini hingga Rutin Kontrol ke Dokter

Pada anak-anak yang berusia 5 tahun atau 7 tahun, misalkan gigi permanen sudah mulai tumbuh maka dokter gigi memiliki cara pencegahan agar gigi yang baru tumbuh tersebut bisa awet dan tidak cepat berlubang.

Penanganan pada gigi berlubang tergantung dari keparahan lubang tersebut.

Jika kondisi gigi masih utuh atau baru stengah yang rusak, upaya pertama yang dilakukan adalah perawatan saluran akar terlebih dahulu barulah ditambal.

drg. Ahmad menyampaikan, banyak pasien yang datang ke dokter gigi degan tujuan menambal gigi berlubang dan ketika dilakukan pemeriksaan ternyata giginya sudah pernah sakit bahkan lubang sudah terlalu dalam.

Jika gigi berlubang belum pernah sakit biasanya masih bisa ditambal langsung.

Gigi memiliki beberapa lapisan seperti, email yang merupakan lapisan terluar gigi sekaligus yang paling kuat.

Kandungan bahan organik di dalam email tergolong paling sedikit, bentuk atas gigi geraham seperti lekukan-lekukan dan ketika menyikat gigi kurang bersih.

Baca juga: Jangan Tunggu Gigi Anak Tumbuh, drg. Anastasia Imbau Jaga Kesehatan Rongga Mulut Anak sejak Dini

Maka pada bagian tersebut terdapat akumulasi sisa-sisa makanan, sehingga dibantu oleh bakteri dan menjadi asam.

3 dari 3 halaman

Pada kondisi tersebut mulai terbentuklah gigi berlubang.

Jika lubang gigi semakin dalam, maka sisa-sisa makanan susah dibersihkan denga sikat gigi bahkan ketika dibersihkan menggunakan tusuk gigi kadang tidak bersih sempurna.

Itulah yang membuat sisa makanan sulit keluar dari lubang gigi.

Apabila lubang gigi masih tergolong pada area luar, maka masih bisa dilakukan penambalan.

drg. Ahmad menyampaikan pada lapisan kedua gigi bahan organiknya tergolong lebih banyak, sedangkan pada bagian organik tersebut, ketika lubang sudah sampai pada lapisan kedua maka proses perlubangan akan lebih cepat.

Baca juga: Simak Saran dari drg. Purwandito Pujoharjo, Sp.KGA agar Gigi Anak Tetap Sehat

Perlubangan gigi pada lapisan kdua masih bisa dilakukan penambalan , asalkan belum belum sampai pada saraf pada lapisan ketiga gigi.

Pada lapisan ketiga gigi terdapat ruangan saraf, jika lubang sudah sampai pada saraf biasanya sisa-sisa makanan terdapat bakteri dan menyebabkan infeksi atau bengkak.

Itulah yang menyebabkan sakit gigi pada pasien.

Ini disampaikan pada chanen YouTube Tribun Manado bersama dengan drg. Ahmad A. Adam. Seorang dokter gigi dan owner Cosmos Dental Care Manado.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKesehatan gigigigi anakgigi berlubangKunjungan ke Dokter Gigidrg. Ahmad A. Adam
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved