Breaking News:

Hati-hati, Penggunaan KB Bisa Meningkatkan Risiko Terjadinya Kanker Payudara

Kanker payudara adalah kasus kanker tertinggi di Indonesia dan menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
health.grid.id
ilustrasi seseorang yang mengalami kanker payudara, simak penjelasan dr. Agus Sutarman 

TRIBUNHEALTH.COM - Kanker payudara merupakan kanker yang terbentuk di jaringan payudara.

Kondisi ini terjadi ketika sel-sel pada jaringan yang ada di payudara tumbuh tidak terkendali dan mengambil alih jaringan payudara yang sehat dan sekitarnya.

Kanker payudara adalah kasus kanker tertinggi di Indonesia dan menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak.

Kanker payudara merupakan suatu jenis kanker yang terjadi di payudara.

Umumnya terdapat faktor risiko terjadinya kanker payudara.

Baca juga: Peneliti Sebut Kanker Payudara Menyebar Lebih Cepat saat Tidur Malam Hari

ilustrasi seseorang yang mengalami kanker payudara, simak penjelasan dr. Agus Sutarman
ilustrasi seseorang yang mengalami kanker payudara, simak penjelasan dr. Agus Sutarman (kompas.com)

Baca juga: Berbagai Cara Mencegah Terjadinya Melasma, Salah Satunya Gunakan Sunscreen ketika di Luar Rumah

- Faktor risiko kanker payudara

Kanker payudara muncul akibat adanya pertumbuhan sel-sel yang tidak normal dan tidak terkontrol di dalam payudara.

Awalnya sel ini sama seperti sel nomal.

Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi, dr. Agus Sutarman yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat.

Untuk menambah informasi, di payudara sel-sel tersebut bisa berasal dari saluran susu, kelenjar susu, maupun jaringan ikat di dalamnya.

2 dari 4 halaman

Pasalnya faktor risiko terjadinya kanker payudara terbagi menjadi 2 kelompok.

Kelompok pertama akibat faktor hormonal, sementara kelompok kedua akibat faktor non hormonal.

Baca juga: Macam Rekonstruksi Gigi, Dokter: Salah Satunya Veneer yang Banyak Diminati Masyarakat

ilustrasi seseorang yang mengalami kanker payudara, simak penjelasan dr. Agus Sutarman
ilustrasi seseorang yang mengalami kanker payudara, simak penjelasan dr. Agus Sutarman (Tribunwow.com)

Baca juga: Waspada Ibu Hamil Beresiko Terpapar Covid-19, Berikut Penjelasan dr. Joeal Osbert Sp.OG

1. Faktor hormonal

Faktor hormonal adalah faktor-faktor yang dipengaruhi oleh hormon.

"Sebagai contoh anak-anak yang mengalami haid pertama lebih awal, biasanya di usia 11 tahun atau 12 tahun. Namun anak tersebut di usia 9 tahun sudah haid, ini merupakan faktor risiko," terang dr. Agus Sutarman.

"Yang kedua adalah ibu-ibu yang menopausenya terlambat. Biasanya usia 50 tahun sudah menopause, namun ini di usia 55 tahun," ulas dr. Agus Sutarman.

Tak hanya itu saja, penggunaan KB baik pil KB maupun suntik KB juga merupakan faktor risiko terjadinya kanker payudara.

Baca juga: Kekurangan Zat Besi Dapat Sebabkan Rambut Rontok, Bisa Tumbuh Lagi dengan Perawatan Tepat

"Keempat adalah ibu yang tidak menikah, tidak memiliki anak, tidak hamil, tidak menyusui, hal ini merupakan faktor risiko," sambung dr. Agus Sutarman.

Hal-hal tersebut merupakan faktor risiko karena berkaitan dengan hormonal.

"Bisa juga terjadi kelainan pada tumor ovarium, hal ini lantaran pabrik dari hormon estrogen adalah ovarium," pungkas dr. Agus Sutarman.

3 dari 4 halaman

Apabila terdapat tumor pada ovaroium, maka produksinya akan terganggu, sehingga hal ini akan memberikan dampak yang tidak baik pada payudara.

Baca juga: Waspada, Penyakit Gusi Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah yang Buruk dan Tak Terkontrol

ilustrasi seseorang yang mengalami kanker payudara, simak penjelasan dr. Agus Sutarman
ilustrasi seseorang yang mengalami kanker payudara, simak penjelasan dr. Agus Sutarman (kompas.com)

Baca juga: dr. Febriyanto Kurniawan, Sp. B (K) Onk: Kanker Payudara Tak Sama Artinya dengan Kehilangan Payudara

2. Faktor non hormonal

Adapun beberapa faktor non hormonal antara lain:

- Riwayat radiasi di payudara

- Riwayat genetik

Faktor ini bisa dipengaruhi baik dari ibu, nenek, maupun keluarga lainnya.

Perlu diingat jika semua orang memiliki potensi mengalami kanker payudara, termasuk kaum laki-laki.

Hanya saja persentase pada kaum laki-lak yaitu sebesar 1 persen, hal ini karena kanker payudara sangat jarang terjadi pada laki-laki.

Kaum laki-laki terjangkit kanker payudara umumnya akan lebih agresif, di mana pertumbuhan kanker akan lebih cepat dan lebih ganas dibandingkan pada wanita.

Baca juga: dr. Sonar Soni Panigoro: Pada Stadium 0 Kanker Payudara Bisa Sembuh Total Seperti Orang Biasa

Persentase terjadinya kanker payudara pada wanita adalah sebesar 99 persen.

4 dari 4 halaman

Terjadinya kanker payudara pada wanita tergantung faktor risiko yang memengaruhi.

Jika wanita memiliki faktor risiko, maka kemungkinan terjangkit akan menjadi lebih besar.

Secara umum sel kanker bisa membelah dengan cepat, sehingga akan sulit dikontrol dan bisa menyebar ke jaringan sekitarnya.

Pasalnya sel kanker juga bisa berkembang sampai organ-organ tubuh lainnya.

Baca juga: Cara Mencegah Acne Conglobata, Ketahui dari dr. Desidera Husadani, Sp.DV

Penjelasan Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi, dr. Agus Sutarman yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 15 Oktober 2021.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPil KBKanker Payudarasuntik kbMencegah Kanker Payudaradr. Agus Sutarman Sp.B(K)Onk
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved