TRIBUNHEALTH.COM - Recurrent aphthous stomatitis (RAS) adalah salah satu penyakit rongga mulut yang paling sering terjadi.
Etiologi sariawan kategori recurrent aphthous stomatitis (RAS) hingga kini masih belum diketahui dengan pasti.
Kendati demikian, recurrent aphthous stomatitis (RAS) memiliki banyak faktor predisposisi yang dicurigai bisa menyebabkan lesi.
Faktor predisposisi seperti trauma lokal berulang, kelainan sistemik, kelainan imunologis, faktor genetis, alergi, defisiensi nutrisi, sampai infeksi mikrobial.
Baca juga: Waspada, Dokter Sebut Kurun Waktu Seseorang Bisa Alami Penyakit Paru Akibat Bekerja di Malam Hari
Baca juga: Stres Dapat Memicu Seseorang untuk Makan Berlebihan atau Stress Eating, Dokter Paparkan Alasannya
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.
Penanganan dari recurrent aphthous stomatitis biasanya dilakukan berdasarkan faktor predisposisi yang paling dominan pada pasien tersebut.
Secara garis besar, tata laksana atau penanganan recurrent aphthous stomatitis bisa dibedakan menjadi tiga, yakni perawatan non farmakologis, terapi farmakologis (analgesik atau antiinflamasi dan antibiotik topikal), serta terapi kortikosteroid topikal.
"Namun saya selalu berfikir bahwa yang paling membedakan adalah karakter atau pribadi seseorang," ucap Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D.
"Orang dengan sariawan yang berat sekalipun tetapi karena dia tidak merasa sesuatu itu parah, biasanya akan lebih mudah sembuh atau lebih cepat hilang rasa sakitnya," tutur Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D.
Baca juga: Pentingnya Pasang Gigi Palsu setelah Cabut Gigi, Ketahui dari Dokter Gigi Ivanna Belopandung
Baca juga: Deteksi Lubang pada Gigi Sedini Mungkin, Dokter Jamin Tak Perlu Ada Pencabutan Gigi
Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D menambahkan jika dalam waktu 2 minggu tidak ada tanda kesembuhan, rasa sakit tidak berkurang, bentuk atau diameter sariawan tidak berkurang, maka harus segera dijadwalkan untuk menemui dokter gigi.
Dengan begitu dokter akan membantu untuk mengarahkan apakah benar kondisi ini termasuk sariawan yang masuk ke dalam kategori recurrent aphthous stomatitis (RAS) atau sariawan jenis yang lain yang perlu diwaspadai.
Berdasarkan keterangan Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D terdapat sariawan yang tidak berpotensi ke arah keganasan seperti recurrent aphthous stomatitis (RAS) dan ada yang berpotensi ganas, artinya dia bisa berubah menjadi ganas dan juga tidak.
Baca juga: Penyebab Kanker Rahim dan Serviks Sama, Begini Penjelasan dr. G. Iranita Dyantika
Baca juga: Usia yang Dianjurkan Melakukan Rekonstruksi Gigi, Ketahui dari drg. Hendra Nur Sp. Pros
Oleh sebab itu, kondisi tersebut tetap harus diwaspadai oleh setiap individu.
Selain itu, ada juga yang memang sejak muncul di dalam rongga mulut sudah merupakan keganasan.
Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D memaparkan jika terdapat ciri-cirinya tersendiri, salah satunya jika sariawan tersebut dalam dua minggu tidak ada respon perubahan sama sekali.
Meskipun sudah berkumur dengan obat kumur dan menggunakan obat yang disarankan oleh dokter gigi tidak ada respon sama sekali, idealnya segera diwaspadai dan bertanya kepada dokter gigi agar dibantu mengarah kemana jenis sariawannya.
Baca juga: 6 Manfaat Minum Air Putih Berdasarkan Bukti Ilmiah, Termasuk Turunkan Berat Badan
Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 19 Februari 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.