TRIBUNHEALTH.COM - Menjaga kesehatan gigi sangat penting dilakukan.
Selain rajin membersihkan dengan menyikat gigi yang tepat, ada baiknya juga diikuti dengan rutin kontrol gigi di dokter gigi.
Sebaiknya upayakan melakukan pemeriksaan gigi dalam kurun waktu 3 hingga 6 bulan sekali.
Baca juga: Aturan Penggunaan Pasta Gigi yang Aman bagi Si Kecil, Simak Ketentuan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
Meskipun Anda merasa tidak mengalami masalah gigi apapun.
Karena dokter gigi bisa melihat lubang terkecil yang tidak bisa dilihat oleh masyarakat awam.
Jangan sampai baru datang ke dokter gigi setelah mengalami masalah gigi.

"Kalau dokter gigi sudah melihat ada karang gigi, harus segera dibersihkan," imbuhnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Manado Official.
Aturan pemeriksaan gigi ini bukan hanya berlaku pada orang dewasa saja, melainkan juga pada anak-anak.
Baca juga: Apakah Gigi Berlubang Bisa Menyebabkan Perkembangan Rahang Terganggu? Begini Kata Dokter Gigi
Kalau anak sudah mulai muncul gigi, orangtua harus tanggap dalam melatih anak untuk menyadari pentingnya memperhatikan kesehatan gigi.
Yakni dengan cara membersihkan gigi anak secara rutin yang bisa dibantu dengan menggunakan kain kassa.

Selanjutnya bila gigi permanen anak sudah tumbuh, bisa diajak ke dokter gigi untuk melakukan pencegahan gigi berlubang.
Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Menurut Ivanna, gigi dan mulut berperan penting dalam menentukan kualitas hidup seseorang.
Artinya jika gigi bersih dan sehat, maka bisa meningkatkan kepercayaan diri.
Baca juga: drg. Angela Bunga Sampaikan Faktor Penyakit dan Cara Menjaga Kesehatan Lidah
"Kalau kita sakit gigi, kerja jadi tidak bisa dan kemana-mana susah, maka pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut," paparnya.
Bila kesehatan gigi dan mulut tidak terjaga, maka sejumlah hal akan terjadi. Salah satunya seperti gigi berlubang.
Dalam bahasa medis, gigi berlubang disebut juga dengan karies gigi.

Dikatakan, hampir mayoritas masyarakat Indonesia mengalami gigi berlubang.
Gigi berlubang ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, melainkan juga pada anak-anak.
Ada banyak faktor penyebab gigi berlubang yang tidak melulu dari makanan manis.
Baca juga: Benarkah Makanan Manis Memicu Abses Gigi? Simak Tanggapan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
Melainkan juga bisa berasal dari kebiasaan malas menyikat gigi.
"Makanan yang masuk di dalam mulut, lalu dibiarkan begitu lama dan tidak disikat, akan menimbulkan suasana asam."
"Bila terus terjadi dan tidak disikat akan menjadi bakteri dan bisa membuat lubang," ucap Ivanna.

Oleh karena itu penting sekali menyikat gigi setelah mengonsumsi makanan tertentu.
Tak perlu takut konsumsi makanan manis, asal setelah mencobanya segera menyikat gigi.
Utamanya lakukan kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur.
Baca juga: Minus Tidak Dapat Berkurang, Berikut Penjelasan dr. Irfan Mengenai Alasan Minus Seseorang Berkurang
"Biasanya banyak terjadi pada anak yang suka minum susu dengan dot, lalu tidak dibilas dengan sikat gigi tetapi langsung tidur," ucapnya.
Aturan Sikat Gigi
Sebaiknya dalam menyikat gigi menerapkan aturan yang tepat.
Ivanna menganjurkan sikat gigi dilakukan sebanyak 2 kali sehari saja.

Baca juga: drg. Nabilah Aulia: Kandungan Pemutih dalam Pasta Gigi Mampu Mencerahkan Warna Gigi Sewajarnya
Yaitu pada pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
"Banyak yang salah, biasanya sikat gigi setelah bangun tidur, lalu makan dan sisa makanan tidak dibersihkan di dalam mulut."
"Akhirnya memicu asam dan terjadi lubang pada gigi," tuturnya.
Baca juga: Dokter Sebut Bintik Putih pada Lidah Disebabkan oleh Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh Jangka Panjang
Selanjutnya, bila sudah menyikat gigi saat malam hari jangan sampai konsumsi makanan atau minuman lagi. Terkecuali air putih.
Penjelasan Dokter Gigi Ivanna Belopandung, ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Manado Official.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)