TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis anak S. T Andreas menjelaskan kondisi ISPA pada anak.
ISPA adalah kepanjangan dari infeksi saluran pernapasan akut.
Dalam jenisnya, ISPA ada yang menyangkut saluran pernapasan atas maupun bawah.
Baca juga: Faktor Pencetus Asma Adalah Alergi, Dokter Sebut 3 Penyakit yang Bisa Picu Sesak Napas pada Anak
Bila mengenai area saluran pernapasan atas, maka meliputi hidung sampai tenggorokan.
Sementara area saluran pernapasan bawah yakni dari brokus sampai paru-paru.

Baca juga: Batuk Akut Bisa Disebabkan Sederet Hal Berikut: Covid-19, ISPA, hingga Rhinitis Alergi
Andreas menerangkan alasan disebut sebagai saluran pernapasan akut lantaran gejala mulai muncul di bawah 14 hari sejak pertama kali terinfeksi.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, kondisi yang paling sering timbul yakni:
Baca juga: Wajar Masih Alami Lelah meski Gejala Flu Sudah Sembuh, Perlu Beberapa Hari untuk Pulih
- Common cold (flu)
- Faringitis (radang tenggorokan)

Baca juga: dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine: Skoliosis di Atas 70 Derajat Bisa Menimbulkan Gangguan Organ Paru-paru
- Bronkitis (radang di area perbatasan paru-paru)
- Pneumonia (radang paru-paru)
Kualitas Udara dan ISPA
Faktor polusi udara dapat menambah risiko terjadinya ISPA.
Baca juga: Adakah Perbedaan Sesak Napas Asma dengan Tanda Penyakit Lain? Ini Kata dr. Harsono Salimo Sp. A (K).

Baca juga: Cara Ampuh Mengatasi ISPA Tanpa Harus Datang ke Dokter, Ini Penjelasan dr. Roro Rukmi Windi Perdani
Mengingat lingkungan juga berperan penting dalam menjaga kestabilan tubuh.
"Jadi kalau kekebalan tubuh kita bagus, otomatis jadi tidak mudah terinfeksi."
"Kalau udara tidak baik maka akan memperberat atau menyebabkan gejala ISPA," ucap Andreas.

Baca juga: Meski Sudah Sembuh, ISPA Bisa Kambuh Lagi, Berikut Penjelasan dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A
Penjelasan Dokter spesialis anak S. T Andreas ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)