lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Sebagai gigi yang keluar paling terakhir, biasanya gigi bungsu tak memiliki ruang yang cukup untuk erupsi atau keluar dari gusi.
drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) mengatakan jika gigi bungsu biasanya erupsi saat seseorang menginjak usia remaja atau dewasa, yaitu sekitar usia 17 hingga 25 tahun.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial, drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health.
Akibat tidak memiliki ruang maka bisa menyebabkan gigi mengalami impaksi dan tidak tumbuh dengan sempurna.
Diketahui jika terjadinya impaksi akan meningkatkan risiko terjadinya sakit gigi dan sakit gusi.
Baca juga: Kenali 3 Jenis Acne Scar atau Bekas Jerawat yang Disampaikan dr. Carmelita Christina
Baca juga: Jangan Khawatir, Sakit Kepala saat Gigi Impaksi sangat Wajar Terjadi menurut drg. Munawir H. Usman
drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) membenarkan apabila gigi bungsu yang bermasalah sebenarnya merupakan suatu masalah yang besar dan perlu diwaspadai.
"Tentunya memerlukan penjelasan khusus apabila kita membahas mengenai gigi bungsu," kata drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) ketika menjadi narasumber dalam program Beauty Health.
Sebagai informasi, gigi bungsu banyak memberikan masalah karena sangat mudah terjadi infeksi dan menyebabkan terjadinya penekanan terhadap gigi yang ada di depannya.
Kondisi ini menyebabkan gigi yang ada di depannya bisa berlubang dan menjadi tempat sisa-sisa makanan.
Dampak yang terjadi jika gigi bungsu yang mengalami impaksi tak segera diatasi
Kondisi yang paling berbahaya pada saat gigi bungsu di dalam rongga mulut dan tidak dirawat atau dilakukan pencabutan, maka akan merangsang terbentuknya kista atau tumor di dalam rongga mulut.
Baca juga: Orgasme saat Hamil Aman Dilakukan Asalkan Tak Mengalami Sederet Hal Berikut
Baca juga: Orgasme saat Hamil Aman Dilakukan Asalkan Tak Mengalami Sederet Hal Berikut
drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) menyarankan jika sebaiknya melakukan pemeriksaan kondisi gigi bungsu meskipun tidak menimbulkan rasa sakit.
drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) menambahkan jika biasanya pasien menganggap tidak ada masalah apabila adanya gigi bungsu belum menunjukkan rasa sakit.
"Justru karena belum sakit maka harus dicegah," pungkas drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K).
Perlu diingat apabila gigi sudah merasa sakit, maka menunjukkan pertanda jika sudah terjadi salah satu kelainan di dalam rongga mulut terutama pada gigi, terkhusus lagi pada gigi yang miring.
Pasalnya pengobatan gigi bungsu yang mengalami impaksi akan disesuaikan dengan tingkat keparahan yang dialami pasien.
Pada kasus impaksi gigi bungsu yang tidak menimbulkan gejala apapun, dokter gigi bisa melakukan dua hal.
Pertama, dokter gigi akan memantau kondisi gigi bungsu secara rutin.
Kedua, dokter gigi melakukan pencabutan gigi yang bertujuan untuk menghindari gangguan yang bisa muncul dikemudian hari.
Baca juga: Segera Lakukan Sunat bila Alami Fimosis Patologis, Ini Imbauan dari dr. Rizki Muhammad Ihsan, Sp. U
Baca juga: Kecemasan Bisa Disertai Mual hingga Muntah, Berikut Ini Tips untuk Mengatasinya
Sementara pada kasus impaksi gigi bungsu yang menimbulkan gejala, dokter gigi biasanya akan segera melakukan pencabutan gigi.
Setelah dilakukan pencabutan biasanya pasien akan merasakan sejumlah efek samping.
Namun tak perlu khawatir karena tentunya dokter gigi sudah memiliki solusi untuk mengatasi hal tersebut.
Baca juga: Keterbukaan Jadi Langkah Awal Cegah Depresi, Simak Cara Lain dari dr. Hary Purwono, Sp. KJ.
Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial, drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 27 Januari 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.
