TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis anak S. T Andreas menjelaskan perbedaan ISPA dengan influenza.
ISPA atau sering disebut infeksi saluran pernapasan akut kerap disamakan dengan influenza.
Padahal dua kondisi di atas sangatlah berbeda.
Baca juga: Dokter Sebut ISPA Bisa Berujung pada Kematian, Waspadai Sejumlah Tanda Berikut Ini
Menurut penuturan Andreas, influenza atau flu dalam bahasa medis disebut sebagai salesma atau Common cold.
Flu ini penyebabnya bukan dari virus influenza saja, melainkan banyak penyebab.

Baca juga: Alami Alergi Debu, Bisakah Sembuh dengan Vaksin Influenza? dr. Prasna Pramita, Sp.PD-KAI Menjawab
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, antara lain:
- Adenovirus
- Virus influenza

- Virus RSV
- dan bakteri.
Baca juga: Anak-anak hingga Ibu Hamil Tak Boleh Konsumsi Telur Mentah, Ada Bakteri Salmonella yang Mengintai
Memiliki kondisi yang serupa namun terdapat sejumlah gejala yang berbeda disesuaikan dengan area yang terkena, yakni saluran bagian atas atau bawah.
Gejala yang timbul bisa dari ringan hingga berat.
Jenis ISPA

Dalam jenisnya, ISPA ada yang menyangkut saluran pernapasan atas maupun bawah.
Bila mengenai area saluran pernapasan atas, maka meliputi hidung sampai tenggorokan.
Baca juga: Pengobatan pada Penderita ISPA yang Disebabkan oleh Bakteri menurut dr. Roro Rukmi Windi Perdani
Sementara area saluran pernapasan bawah yakni dari brokus sampai paru-paru.
Andreas menerangkan alasan disebut sebagai saluran pernapasan akut lantaran gejala mulai muncul di bawah 14 hari sejak pertama kali terinfeksi.
Kondisi yang paling sering timbul yakni:

- Common cold (flu)
- Faringitis (radang tenggorokan)
Baca juga: dr. Aditya Paparkan Pencegahan Hingga Pengobatan Radang Tenggorokan yang Bisa Dilakukan di Rumah
- Bronkitis (radang di area perbatasan paru-paru)
- Pneumonia (radang paru-paru)
Kualitas Udara dan ISPA

Faktor polusi udara dapat menambah risiko terjadinya ISPA.
Mengingat lingkungan juga berperan penting dalam menjaga kestabilan tubuh.
Baca juga: Apa Itu ISPA? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya menurut dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A
"Jadi kalau kekebalan tubuh kita bagus, otomatis jadi tidak mudah terinfeksi."
"Kalau udara tidak baik maka akan memperberat atau menyebabkan gejala ISPA," ucap Andreas.

Penjelasan Dokter spesialis anak S. T Andreas ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)