Breaking News:

Anak-anak hingga Ibu Hamil Tak Boleh Konsumsi Telur Mentah, Ada Bakteri Salmonella yang Mengintai

Telur mentah mengandung bakteri salmonella yang berbahaya jika dikonsumsi, terlebih bagi ibu hamil dan anak-anak

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Pexels
Ilustrasi - Tes apung, tes candling, tes bau, dan tes visual bisa dilakukan untuk cek kesegaran telur. 

TRIBUNHEALTH.COM - Mengonsumsi telur setengah matang menjadi kebiasaan bagi sebagian orang.

Bahkan telur mentah pun biasa dikonsumsi di Indonesia, yang diyakini bisa sebagai jamu.

Namun, rupanya ada potensi bahaya tersembunyi di balik kebiasaan tersebut, terutama bagi anak-anak, lansia, dan ibu hamil.

Situs medis Medical News Today (MNT) menyebut bakteri bisa masuk melalui pori-pori cangkang telur.

Karenanya, mengonsumsinya dalam keadaan mentah berarti juga mengonsumsi bakteri dalam keadaan hidup.

Situs medis terakdritasi, Healthline, memberikan keterangan yang serupa.

"Telur mentah dan setengah matang mungkin mengandung Salmonella, sejenis bakteri berbahaya," paparnya, dikutip TribunHealth.com.

Baca juga: Jangan Masak Telur yang Sudah Mulai Rusak, Tes Bau dan Sederet Cara Berikut Bisa Dilakukan

ilustrasi bakteri salmonella
ilustrasi bakteri salmonella. Telur mentah mengandung bakteri salmonella yang berbahaya jika dikonsumsi, terlebih bagi ibu hamil dan anak-anak (tribunnews.com)

Kontaminasi Salmonella dalam telur dapat terjadi lewat cara berikut:

  • secara langsung selama pembentukan telur di dalam ayam
  • secara tidak langsung ketika Salmonella mencemari bagian luar telur dan menembus membran cangkang.

Telur yang sudah terkontaminasi sebenarnya tergolong berbahaya untuk dimakan.

Mengkonsumsi telur tersebut dapat menyebabkan keracunan makanan.

2 dari 3 halaman

"Gejala keracunan makanan Salmonella termasuk kram perut, diare, muntah, dan demam," papar Healthline.

Gejala ini biasanya muncul 6 jam hingga 6 hari setelah tertular infeksi dan dapat berlangsung 4 hingga 7 hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri tersebut.

Beberapa orang lebih berisiko

Ilustrasi telur setengah matang
Ilustrasi telur setengah matang. Telur mentah mengandung bakteri salmonella yang berbahaya jika dikonsumsi, terlebih bagi ibu hamil dan anak-anak (Pixabay)

Baca juga: 4 Jenis Makanan yang Baik Dikonsumsi Selama Kemoterapi, Termasuk Telur dan Brokoli

Infeksi Salmonella bisa lebih berisiko bagi orang-orang tertentu.

Sementara kebanyakan orang yang mengalami keracunan makanan Salmonella sembuh dengan cepat, ada orang yang berisiko lebih tinggi untuk tertular infeksi dan yang mungkin memiliki gejala yang lebih parah.

Mereka antara lain orang tua, hamil, hidup dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan anak kecil.

Kelompok tersebut harus menghindari makan telur mentah dan makanan yang mengandungnya — terutama jika telurnya belum dipasteurisasi.

Pasteurisasi

Ilustrasi - Tes apung, tes candling, tes bau, dan tes visual bisa dilakukan untuk cek kesegaran telur.
Ilustrasi - Telur mentah mengandung bakteri salmonella yang berbahaya jika dikonsumsi, terlebih bagi ibu hamil dan anak-anak(Pexels)

"Antara 1995 dan 2002, telur diidentifikasi sebagai sumber 53 persen dari semua kasus Salmonella yang dilaporkan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)."

"Pada tahun 2013, diperkirakan Salmonella menyebabkan sekitar 1 juta kasus penyakit di Amerika Serikat."

3 dari 3 halaman

Kemudian digunakan pasteurisasi, sebagai salah satu cara yang sering dilakukan untuk mencegah kemungkinan kontaminasi Salmonella

"Proses ini menggunakan perlakuan pemanasan untuk mengurangi jumlah bakteri dan mikroorganisme lain dalam makanan."

Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
telurtelur mentahtelur setengah matangsalmonella typhiibu hamilanak-anakLansia Ikan Shisamo Balaleet Gyeranppang Kacang Telur Gulai Telur
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved