TRIBUNHEALTH.COM - ISPA merupakan kepanjangan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
Infeksi pada saluran pernapasan ini bisa terjadi pada segala usia, mulai anak-anak, orang dewasa, hingga lansia.
dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A menyampaikan, ISPA bisa terjadi salah satunya diakibatkan oleh bakteri.
Baca juga: Cara Mengatasi Alergi pada Saluran Napas, Berikut Ulasan dari dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A
Penderita ISPA yang disebabkan oleh bakteri harus mendapatkan terapi antibiotik.
Bakteri yang paling banyak menghinggapi di area faring, laring, dan tonsil adalah Streptococcus.

Hanya dokter yang berkompeten dalam menentukan jenis bakteri tersebut.
Bakteri Streptococcus ini harus diberantas dengan antibiotik.
Lantaran bila dibiarkan akan menghasilkan suatu racun.
Baca juga: Berbagai Komplikasi Pneumonia yang Bisa Terjadi, Radang Selaput Dada hingga Keracunan Darah
Racun yang dihasilkan oleh kuman, disebut Toksin.
Toksin ini akan menyerang jantung dan berdampak pada penyakit jantung rematik.
Bila demikian akan muncul gejala seumur hidup.

Baca juga: Asma Diakibatkan Peradangan yang Mempersempit Saluran Pernapasan dan Sulit Bernapas Lega
"Merusak katup-katup jantung, jadi kita bisa bayangkan begitu luasnya infeksi saluran pernapasan akut."
"Mulai dari bisa sembuh sendiri sampai harus ke dokter dan mulai dari gejala ringan sampai menimbulkan sekuelgejala sisa seumur hidup," ucap Roro dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Beberapa gejala ISPA yang disebabkan oleh bakteri, antara lain:
- Demam tinggi (bisa lebih dari 38 derajat celcius)
Baca juga: Waspada Sakit Kepala, Demam dan Kaku Kuduk Merupakan Tanda Umum Meningitis

- Tidak ada batuk
- Sering terjadi di bawah usia 3 tahun
- Terdapat putih-putih pada area tenggorokan atau amandel.
Baca juga: Dampak Radang Tenggorokan yang Tidak Diobati, Pembengkakan Amandel hingga Difteri pada Anak
Bila sudah menemukan sejumlah tanda di atas, perlu segera ke dokter.
Saluran Napas Adalah Satu-Kesatuan
Seringkali orang menyebut ISPA adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas.
Hal ini dilaterbelakangi karena mulanya ISPA terbagi menjadi dua bagian. Yaitu atas dan bawah.

Mulai dari hidung masuk ke dalam laring, turun lagi ke trakea.
Trakea ini bercabang dan masuk ke dalam paru-paru.
Baca juga: Seseorang yang Memiliki Penyakit Paru Diperbolehkan Mendaki? Simak Penjelasan dr. Eka Ginanjar
Perbatasan secara konvensional ini, adalah laring.
"Sehingga infeksi saluran pernapasan dibagi menjadi atas dan bawah," ucap Roro.
Namun saat ini, ISPA sudah tidak dibagi menjadi atas dan bawah.

Karena saluran napas dianggap sebagai satu-kesatuan.
Sementara penyebutan akut, merujuk pada waktu.
Baca juga: Sama-sama Bisa Sebabkan Sesak Napas, Ini Beda Gejala Asam Lambung dan Gangguan Paru-paru
Artinya seberapa lama pasien mengalami infeksi. Hitungannya kurang lebih 2 minggu.
"Jadi kalau kita bicara ISPA adalah infeksi saluran napas, yang lama kejadiannya kurang dari atau sama dengan 2 minggu," papar Roro.
Baca juga: dr. Fariz Nurwidya: Penderita Asma Memiliki Saluran Pernapasan Sensitif Dibandingan Orang Tanpa Asma
Penjelasan dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video(6/1/2021)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)