Breaking News:

Apakah Alergi Akan Dialami Seumur Hidup? Ini Kata dr. Prasna Pramita, Sp.PD-KAI, MARS

Berikut ini simak penjelasan dokter mengenai kondisi alergi yang perlu diketahui

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
Pexels
Ilustrasi alergi serbuk sari bunga 

TRIBUNHEALTH.COM - Alergi adalah adalah suatu kondisi yang merujuk pada sistem kekebalan tubuh yang bereaksi dengan bahan-bahan alergen.

Keadaan ini cukup umum terjadi pada setiap orang.

Meski begitu, alergi yang dialami masing-masing orang berbeda.

Baca juga: Jangan Khawatir, Hydrafacial Bikin Wajah Glowing Tidak Picu Alergi

Walau wajar dialami, namun jika sedang mengalami alergi tidak bisa dianggap sepele.

Namun demikian, akankah alergi akan dialami seumur hidup?

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, dr. Prasna Pramita, Sp.PD-KAI, MARS memberikan ulasannya.

Ilustrasi seseorang yang mengalami alergi
Ilustrasi seseorang yang mengalami alergi (klikdokter.com)

Menurutnya alergi akan dialami seseorang seumur hidupnya.

Karena penanganan alergi tidak bisa menyembuhkan, melainkan hanya untuk mengontrol saja.

Yakni pengontrolan terhadap gaya hidup atau jika mengalami alergi makanan, maka perlu mengontrol makanan yang dikonsumsi.

Baca juga: Orang dengan Kondisi Berikut Tak Disarankan Konsumsi Pepaya, Berisiko Alami Alergi

Dengan demikian, penderita alergi hanya bisa dikendalikan dengan menghindari pemicu alergi.

2 dari 4 halaman

"Jadi bisa hidup dengan alerginya," imbuh Prasna.

Hal demikian serupa dengan kondisi Asma. Pasien akan tetap mengalami Asma namun selalu diupayakan dengan keadaan terkontrol baik melalui pengobatan, akhirnya bisa hidup normal.

Risiko Sering Terpapar dengan Zat Pemicu Alergi

Ilustrasi pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter
Ilustrasi pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter (freepik.com)

Sering terpapar dengan zat pemicu alergi tidak akan mengurangi efek alerginya.

Justru akan memicu reaksi alergi terus-menerus timbul.

Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bisa membentuk antibodi.

Baca juga: 5 Manfaat Penting ASI untuk Bayi: Bentuk Antibodi, Cegah Obesitas, hingga Bantu Perkembangan Otak

"Contohnya jika alergi terhadap udang, bila terus mencoba melawannya dengan mengonsumsi udang maka ada 2 kemungkinan."

"Yakni akan terbentuk antibodinya sehingga tidak ada apa-apa atau akan berat alergi yang dialami," kata Prasna.

Sehingga bila semakin terus terpapar, maka akan semakin berat alergi yang terjadi.

Reaksi Pasca Alergi

Ilustrasi gejala alergi akibat tungau debu rumah
Ilustrasi gejala alergi akibat tungau debu rumah (kompas.com)
3 dari 4 halaman

Alergi adalah suatu kondisi yang merujuk pada sistem kekebalan tubuh yang bereaksi dengan bahan-bahan alergen.

Bahan-bahan alergen ini sebenarnya tidak berbahaya.

Baca juga: Orang dengan Kondisi Berikut Tak Disarankan Konsumsi Pepaya, Berisiko Alami Alergi

Namun karena tubuh terus terpapar dengan bahan alergen tersebut, akhirnya memunculkan masalah atau reaksi alergi.

Reaksi yang bisa timbul pasca terkena alergi antara lain:

- Merah-merah di kulit

Ilustrasi tanda alergi
Ilustrasi tanda alergi (Freepik.com)

- Batuk

- Pilek

- Mual

Baca juga: Kenali Risiko Kelebihan Suplemen Vitamin D, Bisa Timbulkan Gejala Mual hingga Sering Buang Air Kecil

- Muntah

- Sesak napas

4 dari 4 halaman

Penanganan Alergi

Ketika mengalami alergi, masyarakat bisa mengonsumsi obat anti alergi.

Obat anti alergi tersebut sangat mudah ditemui di pasaran.

Baca juga: Dok Tes Alergi Apa Saja yang Diberikan Kepada Anak?

Obat anti alergi ini bisa dikonsumsi hingga 3 sampai 5 hari.

"Coba saja nggak papa-papa minum dulu obat anti alergi, seperti 1 tablet sampai beberapa hari," imbau Prasna.

Namun jika sudah melewati batas ketentuan, seperti 5 hari lamanya, maka segera cari pertolongan ke dokter.

Jangan menunda untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter.

Ilustrasi berkonsultasi dengan dokter
Ilustrasi berkonsultasi dengan dokter (kompas.com)

Karena jika terlambat, bisa saja kulit sudah mengalami kondisi yang lebih parah akibat sering digaruk karena merasakan gatal.

"Kalau tidur suka menggaruk, terkadang itu sering dilupakan akhirnya menimbulkan luka."

"Luka ini jadi berbekas dan sulit disembuhkan kalau sudah dewasa, berbeda dengan anak-anak," ungkap Prasna.

Tubuh yang Rentan Terkena Alergi

Alergi bisa terjadi karena berbagai macam faktor penyebab.

Namun biasanya, alergi timbul hanya pada area tertentu saja.

Baca juga: Suntik DNA Salmon Tidak Disarankan bagi Orang yang Alergi Ikan Salmon, Begini Ulasan dr. Pratidona

Menurut pemaparan Prasna, area tubuh yang sering terkena alergi terbagi menjadi 2 jenis, yakni area lokal dan sistemik.

Pada area lokal terdapat pada kulit, sementara sistemik pada dalam tubuh.

Ilustrasi pemeriksaan
Ilustrasi pemeriksaan (Pixabay.com)

Bila area sistemik yang terkena, maka bisa memunculkan batuk, pilek, bersin-bersin, mual atau muntah, hingga sesak napas dan perut tidak nyaman.

Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi dan Imunologi, dr. Prasna Pramita ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPrasna PramitaAlergipencetus alergi Alprazolam
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved