TRIBUNHEALTH.COM - Sistem saraf adalah jaringan kompleks yang memiliki peran penting untuk mengatur setiap kegiatan di dalam tubuh.
Secara umum, terdapat beberapa fungsi sistem saraf yang diketahui, yaitu untuk berpikir, melihat, bergerak, dan mengatur berbagai kerja organ tubuh.
Sistem saraf yang kompleks bisa dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Definisi sistem saraf menurut dokter
Menurut dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N sistem saraf merupakan sistem kompleks yang berperan dalam mengatur dan mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh.
Baca juga: Benarkah Penggunaan Gigi Palsu Bisa Menyebabkan Rasa Ngilu? Begini Tanggapan drg. Muhammad Ikbal

Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Neurologi, dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Healthy Talk.
Baca juga: drg. Muhammad Ikbal, Sp.Pros Paparkan Perawatan Jenis Gigi Palsu Lepasan dan Gigi Palsu Permanen
Sebagai informasi, sistem saraf manusia terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, organ-organ sensorik seperti mata, telinga, dan organ lainnya serta semua saraf yang menghubungkan organ-organ tersebut dengan seluruh tubuh.
Berdasarkan penuturan dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N sistem saraf sebenarnya merupakan struktur yang terdiri dari komponen-komponen sel saraf atau neuron.
Jaringan saraf berfungsi untuk mengirimkan sinyal atau impuls dari dan ke otak dari setiap kegiatan pada tubuh baik kegiatan yang disadari maupun kegiatan yang tidak disadari.
Kegiatan yang disadari
Sebagai contoh kegiatan yang disadari seperti di mana fungsi saraf mengatur seseorang bergerak, merasakan nyeri, menelan, mendengar, dan melihat.
Baca juga: Meskipun Gusi Gelap Bisa Diatasi dengan Depigmentasi, Namun Depigmentasi Tak Bertahan Selamanya

Baca juga: Warna Gusi Bisa Berubah Akibat Terjadinya Trauma dan Memiliki Kebiasaan Buruk
Kegiatan yang tidak disadari
Sedangkan untuk contoh yang tidak disadari seperti bernafas, ingatan, detak jantung, gerakan usus saat mencerna makanan, dimana hal ini memerlukan sistem saraf.
Umumnya, gangguan saraf yang seringkali dialami oleh sebagian orang adalah saraf kejepit.
Dokter Spesialis Neurologi, dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N memaparkan jika saraf kejepit sebenarnya adalah hal yang masih umum.
"Apabila membahas mengenai saraf kejepit terdapat banyak bagian," jelas Dokter Spesialis Neurologi, dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N.
Saraf kejepit bisa terjadi pada tulang belakang atau di area leher bagian bawah.
Namun secara umum saraf kejepit bisa mengenai di beberapa tempat, bisa di saraf tulang belakang ataupun di saraf tepi.
Dokter Spesialis Neurologi, dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N mengatakan jika saraf kejepit bisa terjadi di leher, punggung atas, maupun daerah punggung bawah.
Baca juga: Memahami Prosedur Pemasangan Gigi Palsu Lepasan dan Gigi Palsu Permanen

Baca juga: Setelah Melakukan Slimming Treatment, Pasien Tetap Bisa Melakukan Olahraga
"Tapi sebenarnya saraf kejepit secara keseluruhan bisa terjadi di tangan maupun saraf kaki," tambah Dokter Spesialis Neurologi, dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N.
Berdasarkan pengalaman Dokter Spesialis Neurologi, dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N saraf kejepit yang seringkali dialami oleh pasien saat mengunjungi poliklinik biasanya di daerah leher, punggung atas maupun punggung bawah yang pada intinya mengenai sumsum tulang belakang dimana dalam istilah medis seringkali disebut spinal cord atau medula spinalis.
Baca juga: Potensi Penularan Covid-19 di Masyarakat Meningkat, Ini Pesan Kementerian Kesehatan
Penjelasan Dokter Spesialis Neurologi, dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Healthy Talk edisi 05 Februari 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.
l