TRIBUNHEALTH.COM - Gusi dengan warna merah muda adalah salah satu ciri-ciri gusi yang sehat.
Kendati begitu, warna gusi yang dimiliki setiap orang berbeda-beda, sebagai contoh seperti merah muda, coklat muda, coklat tua, bahkan ada yang berwarna hitam.
Sebenarnya warna gusi bergantung pada produksi melanin atau melanosit di dalam tubuh.
Tak hanya itu saja, warna gusi juga tergantung dari banyaknya vaskularisasi gusi, ketebalan epitel, ketebalan jaringan keratin, dan warna pigmen di permukaan gusi.
Warna gusi yang gelap umumnya akan memengaruhi estetika seseorang.
Warna gusi yang gelap bisa diatasi degan tindakan depigmentasi yang mana bisa mengembalikan warna gusi seperti warna normal pada umumnya.
Baca juga: Perokok Aktif dan Sering Konsumsi Minuman Beralkohol Beresiko Alami Masalah Bercak Putih pada Lidah

Baca juga: drg. Ardiansyah Benarkan Jika Ilmu Ortodonti Sama Halnya Perawatan Pencegahan Terjadinya Maloklusi
Dalam kondisi sehat, tindakan depigmentasi merupakan tindakan yang perlu dilakukan pengulangan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews Bogor program Sapa Dokter.
Ini disebabkan karena hiperpigmentasi juga dipengaruhi oleh kondisi eksogen atau faktor lingkungan.
Apabila lingkungan memicu terjadinya hiperpigmentasi maka kondisi tersebut tentu akan terulang kembali.
Sebagai informasi, seseorang yang tinggal di lingkungan batu bara maupun pabrik di mana bisa memberikan pengaruh pewarnaan maka kondisi hiperpigmentasi akan terjadi kembali meskipun sudah dilakukan tindakan depigmentasi.
Kondisi kimia pada lingkungan tersebut memengaruhi konsumsi air minum yang berasal dari tanah masyarakat sekitar termasuk bagaimana masyarakat sekitar menghirup udara yang sudah tercemar oleh material tersebut.
Baca juga: Remaja Bisa Mendapatkan Masalah Fisik dan Emosional selama Pubertas, Peran Orangtua Diperlukan

Baca juga: Cacar Monyet Belum Terdeteksi di Indonesia, Menkes Imbau Waspada, Bisa Menular setelah Gejala Timbul
Lebih lanjut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati mengatakan jika kondisi tersebut sebenarnya bisa ditangani dengan pindah tempat tinggal ke area yang lebih ramah lingkungan.
Apabila pemicunya disebabkan oleh gigi dimana pasien menggunakan logam amalgam atau menggunakan material crown yang didalamnya terdapat logam aloid, maka solusinya perlu dilakukan pergantian.
Menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati, pasien bisa menggunakan material yang tidak berasal dari logam.
drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati mengimbau untuk melihat etiologisnya dari mana.
Jika sifatnya eksogen idealnya menjadi lebih mudah, namun jika endogen dan melibatkan penyakit sistemik maka memerlukan penanganan lebih kompleks.
Baca juga: Berikut Ini Tanda Pubertas Terlambat, Bisa Disebabkan Kekurangan Nutrisi hingga Penyakit Medis

Baca juga: Penyakit Radang Panggul Diakibatkan oleh Infeksi, Utamanya Infeksi Menular Seksual (IMS)
Penjelasan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews Bogor program Sapa Dokter edisi 03 Desember 2021.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.