TRIBUNHEALTH.COM - Pubertas merupakan masa peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa.
Pada masa ini seseorang mengalami perubahan fisik, psikologis, dan hormonal.
Namun ada kalanya pubertas datang terlambat, atau lebih lama dari waktu rata-rata.
"Pada wanita, pubertas terlambat mengacu pada perkembangan payudara yang tidak dimulai pada usia 13 tahun atau menstruasi pada usia 16 tahun," tulis situs medis Medical News Today (MNT) dilansir TribunHealth.com pada Kamis (28/7/2022).
"Pada pria, ini mengacu pada pembesaran testis yang tidak dimulai pada usia 14 tahun."

Baca juga: Perhatikan Pemenuhan Gizi pada Remaja yang Baru Memasuki Masa Pubertas
MNT menyebut pubertas yang tertunda biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
Ada banyak variasi dalam apa yang dianggap para ahli sebagai pertumbuhan dan perkembangan normal.
Dalam hal ini, gen, lingkungan, pola makan, dan berat badan seseorang dapat berperan.
"Terkadang, kekurangan nutrisi atau penyakit jangka panjang di awal kehidupan dapat menunda pubertas."
Baca juga: Remaja Alami Perubahan Fisik, Psikologis, dan Hormonal selama Masa Pubertas
"Latihan fisik yang intens, seperti senam, pada usia dini dapat memiliki efek yang sama," tulis MNT.
Kebanyakan orang dengan pubertas tertunda masih melalui tahap-tahap yang khas, hanya lebih lambat dari banyak orang pada umumnya.
Dalam beberapa kasus, pubertas yang tertunda dapat mengindikasikan adanya suatu kondisi kesehatan.

Baca juga: Berikut Ini Tanda Terjadinya Pubertas Dini, Benarkah Tak Perlu Perawatan Medis?
"Organ seks dapat menghasilkan lebih sedikit hormon – suatu kondisi yang disebut hipogonadisme yang dapat diakibatkan oleh faktor genetik, gangguan perkembangan, atau tumor di otak."
"Tes darah dapat mengungkapkan masalah hormonal, dan pemindaian MRI atau ultrasound dapat menunjukkan apakah kelenjar yang terlibat berfungsi dengan baik."
"Perawatan hormon seringkali dapat membantu," tandas MNT.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)