Breaking News:

Bayi Baru Lahir Bisa Alami Tumor Otak, Ini Gejala yang Bisa Muncul menurut dr. I Gde Anom A. Yudha

Biasanya ciri utama dari adanya tumor otak adalah rasa sakit kepala yang terus-menerus dengan derajat sakit semakin meningkat.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Ekarista Rahmawati
health.kompas.com
Ilustrasi pemeriksaan pada bayi 

TRIBUNHEALTH.COM - Tumor otak adalah salah satu penyakit serius.

Bila terus dibiarkan dan tak segera mendapatkan pengobatan, maka tumor otak bisa berkembang lebih parah.

Biasanya ciri utama dari adanya tumor otak adalah rasa sakit kepala yang terus-menerus dengan derajat sakit semakin meningkat.

Baca juga: Keluhan Utama yang Paling Awal Dirasakan Penderita Tumor Otak adalah Sakit Kepala yang Tak Biasa

Kasus tumor otak umum dikenal terjadi pada orang dewasa.

Namun sebenarnya, tumor otak juga bisa terjadi pada segala usia. Termasuk pada bayi yang baru lahir.

Pernyataan ini disampaikan oleh dr. I Gde Anom A. Yudha, Sp. BS, FINO, FINSS.

Ilustrasi tumor
Ilustrasi tumor (Freepik.com)

"Kalau sebenarnya dari setiap usia bisa mengalami tumor otak, bahkan bayi baru lahir itu juga sudah ada yang terkena tumor otak."

"Jadi usia kecil (bayi), muda, tua bisa mengalami nyeri kepala," papar Anom dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

Baca juga: Sakit Kepala dan Mata Tegang Bisa Jadi Tanda Seseorang Perlu Kacamata, Segera Konsultasi Dokter

Jadi dapat diartikan pada kasus tumor otak tidak ada batasan usia tertentu.

Terkecuali jika dikaitkan dengan penyakit hipertensi, maka memang cenderung terjadi pada orang yang lebih tua.

2 dari 4 halaman

Mengingat pada orang dewasa cenderung memiliki pembuluh darah yang lebih kaku akibat sudah banyak mengonsumsi gula dan makanan berkolesterol.

Ilustrasi kolesterol
Ilustrasi kolesterol (grid.ID)

Tumor merupakan pertumbuhan sel yang upnormal.

Di dalam tubuh terdapat sel yang terus bertumbuh, namun pada pasien tumor, sel ini bertumbuh secara berlebihan.

Akhirnya menjadi gumpalan daging lalu disebut sebagai tumor.

Baca juga: Mengalami Sakit Kepala setelah Pencabutan Gigi Impaksi? Ini Alasannya Menurut drg. Munawir H. Usman

Selanjutnya, bila terjadi pada area otak, maka disebut sebagai tumor otak.

Penyakit tumor otak memiliki ciri khas berupa nyeri kepala yang akan semakin berat dirasakan seiring berjalannya waktu.

Lantas, kira-kira apa penyebab tumor otak?

Ilustrasi alami tumor otak
Ilustrasi alami tumor otak (freepik.com)

Berdasarkan penuturan Anom, hingga saat ini penyebab tumor otak masih terus diteliti.

Namun dari sekian banyak faktor, hanya 1 hal yang baru dapat dipastikan penyebab dari tumor otak, adalah sinar radiasi.

Baca juga: Sakit Kepala dan Mata Tegang Bisa Jadi Tanda Seseorang Perlu Kacamata, Segera Konsultasi Dokter

"Jika pernah tahu zat radioaktif yang ada di Hiroshima Nagasaki akibat bom, itu sinar radiasinya tinggi."

3 dari 4 halaman

"Itu bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya tumor otak," terang Anom.

Selanjutnya faktor penyebab lain bisa berasal dari paparan sinar X yang berlebihan.

Ilustrasi pemeriksaan dokter
Ilustrasi pemeriksaan dokter (Pixabay)

Sinar X ini biasa digunakan untuk pemeriksaan atau rontgen.

Tak hanya kedua faktor di atas, disebutkan faktor genetik juga turut mempengaruhi.

Baca juga: Begini Dampak yang Dapat Dirasakan oleh Penderita Tumor Otak, Simak Ulasan dr. Zainal Mutaqqin

Meski demikian, dalam hal ini tidak semua pasien tumor otak akan menurun secara pasti pada anggota keluarga.

Sehingga dapat disimpulkan, sejauh ini penyebab tumor otak masih multifaktor.

Tumor Jinak Bisa Diatasi

Dari berbagai jenis tumor, tumor jinak lebih banyak diderita.

Sehingga jika mengalami tumor otak, jangan langsung berkecil hati.

Ilustrasi gejala tumor otak
Ilustrasi gejala tumor otak (aceh.tribunnews.com)

Konsultasikanlah terlebih dahulu dengan dokter terhadap keluhan yang dirasakan.

4 dari 4 halaman

Bila pasien tumor otak melakukan pengobatan maka ada peluang untuk sembuh.

"Untuk mengetahui ini jenis tumor apa, jinak atau ganas, lokasinya di mana, kira-kira bisa diambil semua atau tidak."

"Kalau bisa diterapi semua harapan hidupnya tentu sangat tinggi, bahkan bisa kembali normal seperti sebelumnya," ucap Anom.

Baca juga: Dokter Jelaskan Perbedaan Sakit Kepala Biasa dan Migrain, Salah Satunya Hanya Sebuah Gejala

Berbeda jika sudah memasuki tumor ganas yang cenderung memiliki prognosis yang buruk. Karena kondisi otak yang sudah rusak.

Meskipun sudah diberi penanganan operasi, radiasi atau kemoterapi. Dalam satu tahun bisa tumbuh kembali.

Tanda Tumor Otak

Keadaan nyeri kepala tanda tumor otak dalam bahasa medis disebut kronis progresif.

"Jadi mengalami nyeri kepala yang tidak pernah hilang, sesekali waktu mungkin menghilang tetapi muncul lagi," ucap Anom.

Ilustrasi seseorang yang mengalami nyeri kepala kronis
Ilustrasi seseorang yang mengalami nyeri kepala kronis (biz.kompas.com)

Tanda nyeri kepala ini seiring berjalannya waktu akan semakin berat.

Misalnya jika diawalnya hanya merasakan skala 3 dari total skala 10, maka seiring waktu skala sakit yang dirasakan kian bertambah.

Selain adanya nyeri kepala, tanda lain juga bisa dicurigai adanya tumor pada otak.

Baca juga: Tinea Capitis Disebabkan oleh Jamur, Picu Munculnya Bercak Gatal di Kulit Kepala

Seperti adanya:

- Kelumpuhan

- Gangguan bicara

Ilustrasi pasien
Ilustrasi pasien (Tribunnews.com)

- Kejang

- Turun kesadaran.

Bila muncul sejumlah gejala penunjang di atas, sebaiknya segera diwaspadai karena pertanda nyeri kepala yang tidak biasa.

Pada tumor otak jika sudah dilakukan pembedahan maka penanganan bisa akan selesai.

Kanker Otak

Sementara kanker menunjukkan sebagai kondisi tumor yang ganas.

Tumor ganas cenderung bergerak lebih pasif dbanding tumor jinak.

Ilustrasi kanker
Ilustrasi kanker (Tribunnews.com)

Berdasarkan teori, kanker otak bermestastase atau didapat dari adanya penyakit lain.

Misalnya didapat dari:

- Kanker paru

Baca juga: Terapi Asma Bertujuan Mempertahankan Paru-paru dan Mencegah Serangan yang Mengancam Jiwa

- Kanker prostat

- Kanker usus.

Berbeda dengan tumor yang hanya membutuhkan pembedakan dan penanganan akan sekesai, pada kanker membutuhkan tindakan lebih lanjut. Seperti melalui radiasi atau kemoterapi.

Penjelasan dr. I Gde Anom A. Yudha, Sp. BS, FINO, FINSS, FICS ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tumor Otakpenyebab tumorTumordr. I Gde AnomKanker otak Tumor Payudara
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved