Breaking News:

Tak Boleh Cabut Gigi Impaksi saat Sakit Flu, Benarkah? Ini Kata drg. Andi Tajrin, MKes, Sp.BM (K).

Berikut ini simak tanggapan dokter gigi mengenai anggapan tak boleh cabut gigi saat alami impaksi

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
grid.id
Ilustrasi seseorang yang mengalami flu 

TRIBUNHEALTH.COM - Impaksi adalah kondisi ketika gigi tumbuh secara tidak normal.

Biasanya impaksi lebih banyak terjadi pada gigi taring.

Penderita impaksi gigi seringkali akan mengalami rasa sakit pada gigi yang terkena impaksi.

Baca juga: Tips Cegah Munculnya Gigi Impaksi Sejak Dini, Dokter: Bisa Dilakukan Sejak Balita

Untuk mencegah kondisi semakin memburuk, maka langkah tepat untuk mengatasinya adalah dengan melakukan pencabutan gigi atau secara khusus dilakukan odontektomi.

Namun ada yang menyebut, bahwa tindakan pencabutan gigi ini tidak boleh dikerjakan selama pasien sedang flu. Benarkah demikian?

Ilustrasi pilek dan flu
Ilustrasi alami flu (Pexels)

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews, drg. Andi Tajrin, MKes, Sp.BM (K). memberikan ulasannya.

Berdasarkan pernyataannya sebagai seorang spesialis bedah mulut, sebelum memutuskan penanganan dokter akan melakukan evaluasi.

Baca juga: Alami Perubahan pada Warna Gusi? Begini Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati

Pada umumnya, dalam penanganan impaksi sebenarnya dibutuhkan kondisi yang prima alias pasien tidak sedang dalam keadaan sakit, termasuk mengalami flu.

Hal ini didasari bisa membuat pasien memiliki daya tahan tubuh yang berkurang. Akhirnya membuat pasien mudah mengalami infeksi.

Ilustrasi penderita sakit gigi
Ilustrasi penderita sakit gigi (pop.grid.id)

Walau demikian, nyeri atau sakit yang ditimbulkan oleh impaksi lebih berat dibanding flu yang dialami.

2 dari 4 halaman

Sehingga jika pasien sulit menahan rasa sakit tersebut, maka dokter akan melakukan pencabutan gigi serta memberikan obat-obatan yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca juga: Beberapa Kelainan Rahang Bisa Diatasi dengan Operasi Rekonstruksi, Ini Penjelasan drg. Andi Tajrin

Yakni dengan menambahkan vitamin dan menganjurkan pasien mengonsumsi makanan yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

"Jadi jangan ragu, dokter akan mengevaluasi dengan baik," terang Tajrin.

Impaksi Mempengaruhi Tampilan Gigi

Gigi impaksi rupanya bisa mempengaruhi tampilan estetika. Terlebih jika impaksi terjadi pada gigi taring.

Mengingat gigi taring membentuk sudut wajah atau profil seseorang.

Ilustrasi proses terjadinya impaksi gigi
Ilustrasi proses terjadinya impaksi gigi (health.kompas.com)

Namun berbeda jika mengalami impaksi pada gigi geraham atau gigi bungsu.

Karena cenderung tidak mempengaruhi pembentukan profil wajah seseorang.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Pasien Isoman Mengalami Gigi Patah dan Gusi Bengkak?

"Tetapi kalau gigi impaksinya kaninus atau gigi taring, itu sangat menentukan profil pasien tersebut. Makanya perlu sekali kita pertahankan," tegas Tajrin.

Impaksi adalah masalah pada gigi. Masalah gigi ini ditandai dengan rasa ngilu.

3 dari 4 halaman

Umumnya impaksi terjadi pada usia dewasa, yakni sekitar 16 tahun ke atas.

Ilustrasi alami impaksi gigi
Ilustrasi alami impaksi gigi (kompas.com)

Namun pada beberapa kondisi, impaksi juga bisa terjadi pada anak-anak.

Misalnya terjadi pada gigi kaninus atau gigi taring.

Gigi taring muncul paling cepat di usia 9 sampai 11 tahun.

Baca juga: Ketahui Beberapa Alasan Pentingnya Membersihkan Lidah, Simak Penjelasan drg. Ahmad A. Adam

Jadi bila pada saat usia tersebut belum muncul, maka perlu dicurigai adanya gigi impaksi.

Tajrin menambahkan, gigi impaksi bisa menjadi benda asing bila tak segera diberi tindakan.

Artinya gigi yang dimiliki akan menyebabkan suatu masalah apabila tidak dilakukan odontektomi.

ilustrasi pemeriksaan yang dilakukan dokter gigi
Ilustrasi pemeriksaan yang dilakukan dokter gigi (freepik.com)

Karena itu gigi berada pada posisi yang tidak normal.

Sehingga banyak hal yang akan terjadi, antara lain:

1. Infeksi

4 dari 4 halaman

2. Gigi rapuh atau berlubang

Baca juga: Beberapa Kelainan Rahang Bisa Diatasi dengan Operasi Rekonstruksi, Ini Penjelasan drg. Andi Tajrin

3. Inflamasi terus-menerus

4. Risiko sebabkan kista dan tumor

ilustrasi pemeriksaan gigi yang dilakukan oleh dokter
ilustrasi pemeriksaan gigi yang dilakukan oleh dokter (kompas.com)

Maka dari itu penting sekali jika alami impaksi harus segera diberikan terapi.

Penanganan yang tepat dalam mengatasi impaksi adalah melalui tindakan odontektomi.

Kenali Tindakan Odontektomi

Odontektomi biasa disebut juga sebagai tindakan pencabutan pada gigi bungsu, gigi yang tidak tumbuh normal atau gigi yang terbenam di dalam tulang.

Dalam dunia kedokteran gigi, odontektomi disebut sebagai tindakan pencabutan khusus.

Baca juga: drg. Ivanna Belopandung Paparkan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Kontrol Rutin ke Dokter Gigi

Karena tindakan odontektomi membutuhkan teknik yang lebih kompleks daripada pencabutan gigi biasa.

Sementara pada pencabutan gigi yang normal tanpa melalui tindakan operasi minor.

Ilustrasi mencabut gigi
Ilustrasi mencabut gigi (Kompas.com)

"Nah kalau odontektomi melalui prosedur operasi minor," sambung Andi.

Operasi minor yang dimaksud adalah adanya sedikit pembukaan jaringan lunak atau gusi dan tulang.

Baca juga: 4 Penyebab Gusi Bengkak, Termasuk Faktor Kehamilan hingga Adanya Infeksi

Terkadang odontektomi dilakukan dengan membagi gigi menjadi beberapa bagian. Sehingga tidak dilakukan pencabutan secara utuh.

Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial, drg. Andi Tajrin, MKes, Sp.BM (K) dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comImpaksi Gigidrg. Andi Tajrin MKes Sp.BM (K)Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan MaksilofasiaFlu
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved