Breaking News:

4 Penyebab Gusi Bengkak, Termasuk Faktor Kehamilan hingga Adanya Infeksi

Aliran hormon yang diproduksi tubuh selama kehamilan dapat menyebabkan gusi menjadi lebih mudah teriritasi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
pixabay.com
ilustrasi seseorang yang mengeluhkan bengkak pada gusi 

TRIBUNHEALTH.COM - Gusi bengkak merupakan kondisi yang bisa dialami siapa saja dan tidak boleh disepelekan.

Pasalnya kesehatan gusi sangat penting untuk kesehatan mulut secara umum.

Jaringan ini tebal, berserat, dan penuh dengan pembuluh darah, dilansir situs medis Healthline.

Jika gusi menjadi bengkak, mereka mungkin tampak menonjol keluar.

Ada sejumlah hal yang bisa memicu pembengkakan gigi, mulai dari radang gusi, faktor kehamilan, malnutrisi, hingga infeksi.

Radang gusi

ilustrasi gusi bengkak
ilustrasi gusi bengkak (freepik.com)

Gingivitis adalah penyebab paling umum dari gusi bengkak.

Gingivitis adalah penyakit gusi yang menyebabkan gusi menjadi iritasi dan bengkak.

Banyak orang tidak tahu bahwa mereka menderita gingivitis karena gejalanya bisa sangat ringan.

Namun, jika tidak diobati, gingivitis pada akhirnya dapat menyebabkan kondisi yang jauh lebih serius yang disebut periodontitis dan kemungkinan kehilangan gigi.

Baca juga: 3 Cara Stop Gusi Berdarah, Jaga Kebersihan Mulut hingga Berhenti Merokok

2 dari 4 halaman

Gingivitis paling sering merupakan akibat dari kebersihan mulut yang buruk, yang memungkinkan plak menumpuk di garis gusi dan gigi.

Plak adalah lapisan yang terdiri dari bakteri dan partikel makanan yang menempel pada gigi dari waktu ke waktu.

Jika plak tetap pada gigi selama lebih dari beberapa hari, maka bisa terbentuk karang gigi.

Baca juga: Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan jika Mengalami Gusi Bengkak

Sementara itu, tartar adalah sebutan untuk plak yang mengeras.

Jika sudah mengeras, biasanya tidak dapat dihilangkan dengan flossing dan menyikat gigi saja.

Inilah saatnya menemui seorang profesional gigi.

Kehamilan

ilustrasi wanita hamil
ilustrasi wanita hamil (freepik.com)

Gusi bengkak juga bisa terjadi selama kehamilan.

Aliran hormon yang diproduksi tubuh selama kehamilan dapat meningkatkan aliran darah di gusi.

Peningkatan aliran darah ini dapat menyebabkan gusi lebih mudah teriritasi, yang menyebabkan pembengkakan.

Baca juga: drg. Anastasia Jelaskan Proses Treatment Mencerahkan Warna Gusi

3 dari 4 halaman

Perubahan hormonal ini juga dapat menghambat kemampuan tubuh untuk melawan bakteri yang biasanya menyebabkan infeksi gusi.

Ini dapat meningkatkan peluang seseorang terkena radang gusi.

Malnutrisi

ilustrasi vitamin c
ilustrasi vitamin c (grid.id)

Kekurangan vitamin, terutama vitamin B dan C, dapat menyebabkan gusi bengkak.

Vitamin C, misalnya, memainkan peran penting dalam pemeliharaan dan perbaikan gigi dan gusi.

Jika kadar vitamin C Anda turun terlalu rendah, seseorang bisa terkena penyakit kudis.

Di negara maju, malnutrisi jarang terjadi.

Ketika ada, malnutrisi paling sering terlihat pada orang dewasa yang lebih tua.

Infeksi

Ilustrasi penyakit herpes yang menyebar
Ilustrasi penyakit herpes yang menyebar (Tribunnews.com)

Infeksi yang disebabkan oleh jamur dan virus berpotensi menyebabkan gusi bengkak.

4 dari 4 halaman

Jika seseorang menderita herpes, bisa menyebabkan kondisi yang disebut gingivostomatitis herpes akut, yang menyebabkan gusi bengkak.

Baca juga: Gusi Berwarna Gelap Selalu Menandakan Gusi Tidak Sehat? Simak Penjelasan drg. Anastasia

Sariawan, yang merupakan hasil dari pertumbuhan berlebih dari ragi alami di mulut, juga dapat menyebabkan pembengkakan gusi.

Kerusakan gigi yang tidak diobati dapat menyebabkan abses gigi, yaitu pembengkakan gusi yang terlokalisasi.

Baca berita lain tentang kesehatan gigi dan mulut di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comGusi bengkakKehamilanInfeksiHealthline Ringworm (Dermatofitosis)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved