TRIBUNHEALTH.COM – Sunat atau khitan telah menjadi sebuah budaya bagi masyarakat Indonesia.
Selain atas dasar kepercayaan, melakukan sunat juga memiliki manfaat kesehatan.
Sunat atau khitan untuk laki-laki sangat direkomendasikan oleh medis.
Medis menyarankan para pria dilakukan sunat atau khitan baik sejak kecil atau setelah dewasa.
Untuk membahas mengenai informasi kesehatan, kita bisa bertanya langsung dengan Dokter Umum yang sudah berkompeten seperti dr. Irmadani Intan Pratiwi.
Baca juga: 10 Manfaat Pepaya untuk Kesehatan, Cegah Degenerasi Makula hingga Menjaga Kelembapan Rambut

Baca juga: Gigi Bungsu Lepas, Bisakah Pengaruhi Gigi yang Lain? Ini Kata drg. Andi Tajrin, MKes, Sp.BM (K)
dr. Irmadani Intan Pratiwi merupakan sarjana kedokteran yang menempuh pendidikan di Universitas Malahayati pada tahun 2012 hingga 2016.
Tak berselang lama ia melanjutkan profesi dokter di Universitas yang sama yaitu Universitas Malahayati pada tahun 2016 hingga 2018.
Selama menempuh pendidikan pada tahun 2013 hingga 2016 dr. Irmadani Intan Pratiwi juga aktif menjadi asisten dosen Dep. Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati.
Tak hanya itu saja, dr. Irmadani Intan Pratiwi juga sempat menjadi english teacher di Language Centre Universitas Malahayati selama dua tahun.
Pada tahun 2015, ia mewakili Universitas menjadi peserta dalam Gadjah Mada Indonesian Medical Science Olympiad (GIMSCO).
Selain berprofesi sebagai dokter, ia juga aktif membagikan informasi di Instagram pribadinya (@irmadanip).
Baca juga: Apa Beda Tumor dan Kanker Otak? Ini Kata dr. I Gde Anom A. Yudha, Sp. BS, FINO, FINSS, FICS

Baca juga: Infeksi Menular Seksual Bisa Sebabkan Penyakit Radang Panggul, Cegah dengan Sederet Tips Berikut
Sejak tahun 2021, ia menjadi dokter pelaksana dan penanggung jawab di Praktek Dokter Umum dr. Irmadani.
Di tahun yang sama hingga saat ini, dr. Irmadani Intan Pratiwi juga menjadi dokter kecantikan di Dermalogia Clinic Gading Serpong yang beralamatkan di Ruko Boulevard m5 No. 47 Jalan Boulevard Raya M Gading Serpong Tangerang (Telp. 081 213 711 318).
dr. Irmadani Intan Pratiwi akan menjawab seluruh pertanyaan Tribunners terkait kesehatan sebagai berikut.
Pertanyaan:
Bagaimana metode dilakukan sunat dok?
Herlambang, Tinggal di Yogyakarta.
Dokter Umum, dr. Irmadani Intan Pratiwi menjawab:
- Metode konvensional dan modern
Metode ini sudah ada dari dahulu hingga sekarang.
Pastinya kalau kita melakukan sunat, yang pertama adalah disiapkan terlebih dahulu tempat sunatnya, kemudian alat dan bahan, serta tentunya area yang hendak dilakukan sunat atau area sekitar penis akan dipastikan dalam keadaan steril.
Hal ini agar tidak ada kontaminasi bakteri atau kuman saat akan dilakukan sunat.
Setelah dilakukan persiapan akan dilanjutkan dengan pembiusan atau anestesi yang berguna untuk menghilangkan rasa sakit selama proses sunat, jadi supaya anak ataupun orang dewasa merasa nyaman selama dilakukan sunat dan tidak merasakan rasa sakit.
Baca juga: Tumor Otak Pasti Bisa Sembuh? Begini Tanggapan dr. I Gde Anom A. Yudha, Sp. BS, FINO, FINSS, FICS

Baca juga: Tanggap Atasi Gigi Taring saat Impaksi, Bila Tidak Berisiko Pengaruh Tampilan Estetika Wajah
Setelah dilakukan pembiusan, ada proses juga.
Sebelum di sunat ada celah diantara kulup penis dan kepala penis, bagian tersebut dibersihkan terlebih dahulu.
Apabila ada perlengketan kita lepaskan terlebih dahulu, kalau ada kotoran kita bersihkan dahulu supaya tidak ada kontaminasi.
Kemudian selanjunya dilakukan pemotongan pada kulup penis dan dilanjutkan dengan penutupan luka, bisa dengan jahitan, bisa dengan surgical siller, lem dan segala macam, pada intinya untuk menutupi luka.
Diakhiri dengan penutupan luka biasanya dengan perban atau bisa juga tidak diperban.
Cara konvensional ini sudah ada dari dulu, kalau yang modern biasanya step tersebut tetap ada tapi ada step-step pengganti.
Contohnya misalkan seharusnya pakai jahitan itu bisa di substitusi dengan alat yang lebih modern.
Lalu pembiusan yang biasanya dahulu dengan jarum suntik, sekarang ada yang namanya needle-free injection.
Jadi dengan alat tapi tidak dengan jarum suntik namun dengan menggunakan tekanan udara,
Jadi yang dirasakan tidak terlalu sakit, baik dari awal sampai akhir anak bisa mengontrol rasa sakitnya.
Baca juga: Tak Hanya Baik untuk Usus, Probiotik juga Bisa Bermanfaat untuk Redakan Batuk
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.