Breaking News:

Apa Akibat dari Keputihan yang Tidak Diobati? Ini Kata dr. Lusiyanti Sp.KK

Keputihan seringkali dialami wanita ketika akan haid maupun setelah haid. Keputihan bisa dikatakan normal dan tidak normal memiliki ciri yang berbeda

klikdokter.com
ilustrasi seseorang yang mengalami masalah keputihan 

TRIBUNHEALTH.COM - Keputihan merupakan masalah pada kesehatan organ intim wanita.

Seringkali keputihan muncul ketika mendekati masa haid, dan setelah haid.

Tetapi pada beberapa orang mengalami keputihan meskipun tidak sedang memasuki masa haid maupun setelah haid.

Keputihan (flour albus) adalah cairan yang dikeluarkan dari alat genital yang tidak berupa darah.

Sekret cairan vagina normal hasil dari seksresi vulva dari kelenjar organ kewanitaan, transudasi dari dinding vagina, sel-sel vagina dan serviks yang terlepas, mukus serviks, cairan endometrium rahim, mikroorganisme dan produk metabolitnya.

ilustrasi seseorang yang mengalami masalah keputihan
ilustrasi seseorang yang mengalami masalah keputihan (klikdokter.com)

Baca juga: Panduan Menyikat Gigi yang Benar meski Waktu Terbatas, Simak drg. R. Ngt. Anastasia Ririen

Keputihan yang normal disebabkan oleh cairan sekret/mukus alami yang dikeluarkan oleh organ reproduksi wanita.

Mukus ini berfungsi untuk membersihkan vagina, menjaga kelembaban dan sebagai pelumas alami untuk melindunginya dari infeksi dan iritasi.

Selain itu, mukus pada saluran reproduksi berperan sangat penting pada proses pembuahan bakal janin.

Bila keputihan disertai dengan demam, mual muntah, nyeri perut bagian bawah/panggul, keluar darah setelah berhubungan seksual atau di luar jadwal haid, nyeri pada saat BAK atau berhubungan seksual, menandakan infeksi dari keputihan mungkin sudah mengalami komplikasi ke organ reproduksi yang lebih dalam.

Baca juga: Berikut Daftar Vaksin Covid-19 yang Dicap Halal oleh MUI

Keputihan tergolong normal (fisiologis) akan terlihat dari cairan yang keluar dengan tanda sebagai berikut :

2 dari 4 halaman

- Tidak berwarna atau berwarna putih/cream

- Tidak berbau atau tidak mengeluarkan bau menyengat

- Bertekstur tipis (tekstur cairan keputihan dapat berubah tergantung siklus menstruasi)

Keputihan yang tergolong tidak normal/abnormal paling banyak disebabkan oleh Vulvovaginitis atau servinitis akibat infeksi bakteri, parasit, virus, atau jamur.

Baca juga: Teknik Menyikat Gigi yang Paling Dianjurkan oleh drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati

Untuk keputihan yang tidak normal (abnormal/patologis) dapat ditandai dengan :

- Cairan keputihan berbeda warna (kekuningan, kehijauan, kemerahan, keabu-abuan), bau (amis/anyir, asam busuk, menyengat), atau tekstur (menggumpal, encer, berbusa) dari biasanya.

- Cairan keputihan keluar lebih banyak dari biasanya.

- Disertai dengan rasa gatal/terbakar pada area kewanitaan.

- Disertai rasa nyeri pada saat BAK, berhubungan skesual atau nyeri pada area panggul.

- Keluar darah setelah berhubungan seksual atau diluar jadwal haid.

3 dari 4 halaman

- Pembengkakan/kemerahan pada area vulva.

- Pembengkakan kelenjar getah bening pada lipatan paha.

Baca juga: Dokter: Sering Muncul pada Lipatan Kulit, Daki juga Bisa Timbul pada Wajah

Penyakit infekksi ini dapat kita bagi menjadi dua :

- Non-sexual Transmitted Disease : Bacterial vaginosis, infeksi jamur candida

- Sexual Transmitted Disease : Gonorrhea, chlamydida, trichomoniasis, herpes

Selain infeksi, gejala keputihan abnormal ini bisa menjadi pertanda untuk penyakit kandungan yang lebih serius seperti, polip serviks, mioma uteri submukosa yang prolaps bahkan keganasan pada organ kandungan, seperti kanker serviks dan sebagainya.

Selain itu, penggunaan product pembersih kewanitaan ataupun product kontrasepsi yang tidak ideal/abrasif juga dapat menimbulkan vaginitis kontak alergi/iritasi.

Baca juga: Dokter Sebut Lokasi Tubuh yang Sering Muncul Daki

Sekitar 25-40 persen wanita normal akan mengalami keputihan pada ibu hamil sejak pembuahan hingga persalinan.

Hal ini disebabkan oleh beberapa hal :

- Perubahan hormonal pada ibu hamil, di mana terjadi peningkatan hormon esterogen yang meningkatkan aliran darah ke area vagina, sehingga sekret yang dikeluarkan oleh ibu hamil akan cenderung lebih banyak dari wanita biasa.

4 dari 4 halaman

- Menipisnya serviks dan melunaknya dinding vagina, kadang menyebabkan meningkatnya resiko inffeksi.

Infeksi yang paling sering terjadi pada ibu hamil adalah infeksi jamur Candida.

Baca juga: Alasan Stres Bisa Picu Sakit Lambung Kambuh, Simak dr. Kaka Renaldi, Sp.PD, KGEH

- Penekanan kepala janin pada serviks juga meningkatkan resiko infeksi pada mulut rahimm.

Selama keputihan berwarna putih atau putih gading, bertekstur tipis, tidak berbau menyengat dan tidak disertai rasa gatal/nyeri, itu dapat dikatakan normal.

Apa akibat yang ditimbulkan dari keputihan jika tidak diobati?

Begini penjelasan dr. Lusiyanti, Sp.KK.

dr. Lusiyanti adalah seorang dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin.

Kompetensi yang dimiliki oleh Lusiyanti tidak bisa diragukan.

Telah tercatat berdasarkan riwayat hidup yang diterima oleh TribunHealth, beliau telah lulus dari sejumlah universitas ternama di Indonesia dan luar negeri.

Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Ungkap Manfaat Menggunakan Pasta Gigi yang Mengandung Siwak

Berikut di antaranya :

1. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

2. ChongQing Medical Universty (China)

3. Universitas Diponegoro

4. Attended many national and international conferences, workshops and advanced trainings.

Lusiyanti juga memiliki pengalaman yang cukup lama, sekitar 10 tahun dalam bidang Dermatologi yang mempelajari kulit, rambut, dan kuku.

Serta pengalamannya dalam bidang Venerologi yang mempelajari seputar kelamin.

Baca juga: Muncul Keluhan Tidak Nyaman saat Gerakan Rukuk Salat, Dokter Sebut Ada Indikasi Masalah Lambung

Berikut pengalaman dari Lusiyanti dalam bidang kedokteran kulit dan kelamin :

1. Injectables :

Botox, Filler, Skinbooster, Salmon Healer, Collagen Stimulator, etc.

2. Lasers :

Nd-YAG Laser, CO2 Ablatove/Fractional Laser, Vascular Laser, etc.

3. Other Devices

Fractional RF, HIFU/Ultheraphy, Monopolar RF, Vaginal Tightening RF, Microneeding, PRP, IPL, Electrocauter, etc.

4. Treadlifting, Minor Skin Surgery, Scar Revision.

Profil lengkap dr. Lusiyanti Sp.KK bisa dilihat disini.

Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati Benarkan jika Siwak Membuat Gigi Menjadi Lebih Bersih

Pertanyaan :

Apa akibat yang ditimbulkan dari keputihan jika tidak diobati?

Anggra, Solo

dr. Lusiyanti Sp.KK menjawab :

Keputihan yang tidak diobati, tergantung dari penyebabnya dapat menimbulkan komplikasi yang serius.

Misalnya infeksi yang menjalar ke rongga panggul dan menimbulkan infeksi rongga panggul, hal ini dapat menimbulkan :

- Infertilitas atau kemandulan (penyumbatan saluran tuba)

- Kehamilan etopik/di luar rahim

- Terjadi abses pada ovarium atau tuba falopi

- Nyeri panggul kronis

- Sepsis

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKeputihanPenyebab keputihanOrgan Reproduksidr. Lusiyanti M.Med. Sp.KKinfertilitas
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved