TRIBUNHEALTH.COM - Stroke adalah penyakit serius yang sudah cukup dikenal masyarakat.
Penyakit stroke identik dengan serangan yang datang secara tiba-tiba.
Sering disebutkan, bahwa serangan stroke sering muncul pada saat seseorang sedang mandi. Terutama pada saat pagi hari. Benarkah demikian?
Baca juga: Aneurisma Otak Bisa Sebabkan Stroke, Penting untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, dr. Lilir Amalini, Sp. S memberikan ulasannya.
Berdasarkan penjelasannya, anggapan di atas memang benar.
Hal tersebut berkaitan dengan tekanan darah pada saat pagi hari yang cenderung lebih tinggi.

"Jadi ada yang namanya irama sirkadian, pada saat pagi hari ditemukan memang tekanan darah lebih tinggi daripada waktu yang lain," ungkapnya.
Oleh karena itu, kejadian stroke lebih banyak terjadi pada saat dini hari hingga pagi hari.
Gejala Stroke
Untuk mudahnya mendeteksi penyakit ini, terdapat singakatan yang mudah dikenali. yaitu FAST:
Baca juga: Kecemasan, Stres, dan Depresi Dapat Tingkatkan Risiko Seseorang Terkena Stroke
- Face drop
Bila tersenyum, bibir mencong bisa diindikasikan mengalami stroke.

- Arm weakness
Kelemahan tubuh satu sisi (tangan dan kaki)
- Speech difficulty
Kesulitan untuk berbicara, bisa pelo dan tiba-tiba tidak bisa berbicara.
Baca juga: Waspada, Jam Tidur yang Berantakan Mengakibatkan Resiko Penyakit Stroke
- Time
Bila sudah mengalami gejala stroke, segera bawa ke rumah sakit karena bila terlambat maka bisa menyebabkan masalah semakin serius.

Stroke adalah penyakit serius yang menyerang area pembuluh darah otak.
Penyakit ini sudah banyak dialami pada pria maupun wanita.
Stroke bisa menyerang secara tiba-tiba dan tak jarang pasien sudah terdiagnosa mengalami mini stroke.
Baca juga: Ketahui Berbagai Macam Penyebab Stroke yang Sering Terjadi dan Perlu Diwaspadai
Mini stroke ditandai dengan kelemahan bagian tubuh tertentu yang hanya terjadi sementara waktu.
Karena tanda tersebut, banyak orang menganggap bahwa mini stroke bukanlah suatu penyakit serius.
Sehingga pasien tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Padahal Lilir mengatakan, bila sudah mengalami mini stroke perlu segera melakukan pemeriksaan dengan doktee untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dengan demikian mengantisipasi terjadinya stroke yang lebih berat.
Baca juga: Apakah Penurunan Seksual Berhubungan dengan Gejala Penyakit Stroke Dok?
"Jangan entar-entar, itu tidak boleh. Harus segera dibawa ke dokter," papar Lilir.
Banyak Terjadi pada Pria
Stroke adalah penyakit serius yang menyerang area pembuluh darah otak.
Penyakit ini sudah banyak dialami pada pria maupun wanita.
Namun banyak yang menyebutkan, bahwa stroke lebih banyak mengincar pria daripada wanita.

Bagaimana penjelasan mengenai pernyataan tersebut?
Lilir menuturkan, berdasarkan data RISKESDAS (Hasil Riset Kesehatan Dasar) 2018, penderita stroke umumnya adalah laki-laki.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Pasien Pasca Stroke? Begini Penjelasan dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K
Namun banyaknya jumlah penderita stroke pada wanita juga hampir sama pada pria.
Pada laki-laki 11/mill setiap 1000 orang sementara pada perempuan 10,9/mill.
"Jadi tidak jauh berbeda," jelas Lili.
Kendati sebaliknya, disebutkan bahwa pada usia muda justru stroke lebih banyak terjadi pada wanita.
Stroke Bisa Sembuh
Tanda utama dari stroke adalah kelemahan pada bagian anggota gerak.
Hal ini biasanya membuat penderita harus terbaring lemas di atas tempat tidur dan terbatas melakukan berbagai aktivitas.
Alhasil membuat masyarakat dan para pasien beranggapan bahwa stroke tidak dapat disembuhkan.

Padahal kenyataannya, stroke dapat disembuhkan.
"Jangan salah kaprah, stroke itu bisa loh disembuhin," ucap Lilir.
Bahkan ditemukan, 1/3 pasien stroke itu bisa sembuh tanpa cacat.
Baca juga: Stroke Tak Selalu Berakibat Kematian, Satu di Antara Kuncinya adalah Deteksi Dini
Sementara 1/3 lainnya sembuh dengan kecacatan, dan 1/3 lainnya tidak tertangani atau meninggal.
Lebih lanjut, tentu untuk memperoleh keberhasilan sembuh tidak bisa didapat begitu saja.
Ada syarat yang harus dilalui oleh setiap pasien, yakni pasien mendapatkan penanganan dalam waktu dan cara yang tepat.

Mengingat stroke memikiki golden pheriod yang hanya berkisar 4,5 jam.
"Jadi dalam waktu 4,5 jam harus mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat," ujar Lilir.
Penjelasan Dokter Spesialis Saraf, Lilir Amalini ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)