TRIBUNHEALTH.COM - Stroke merupakan penyakit pembuluh darah yang mengenai pembuluh darah otak.
Perlu diketahui bahwa tanpa darah otak tidak mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel yang ada pada sebagian otak akan mati.
Jika seseorang dalam kondisi ini akan menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.
Pada pembuluh darah otak bisa dijadikan 2 kriteria, biasa dikenal dengan stroke tidak berdarah dan stroke yang berdarah.
Stroke tidak berdarah biasa ditandai dengan adanya penyumbatan.
Penyumbatan artinya adalah aliran oksigen ke otak menjadi terhambat dan berbagai macam penyebabnya.
Stroke berdarah terjadi ketika pembuluh darah diotak pecah dan bisa disebabkan oleh berbagai macam penyebab.

Baca juga: Ciri Gangguan Saluran Cerna Akut dan Kronik, Simak Cara Membedakannya dari dr. Aritantri Darmayani
Stroke merupakan suatu penyakit yang sebetulnya sudah diawali dengan rentetan masalah.
Sebenarnya penyakit stroke dapat kita cegah sebelum terjadi keparahan.
Penyakit stroke yang disebabkan karena tidak terjadi perdarahan atau iskemik biasanya sekitar 80% dari situasi stroke yang ada.
Sedangkan kurang lebih 20%, 17% adalah penyakit stroke berdarah.
Penyakit stroke berdarah bisa disebabkan karena pecahnya pembuluh darah otak.
Pecahnya pembuluh darah otak bisa disebabkan karena tekanan darah tinggi, aneorisma.
Aneorisma adalah kejadian dimana pembuluh darah otak ada yang mengalami pelebaran dan terdapat sedikit gangguan anatomi struktur didalam area tersebut.
Baca juga: Mengatasi Periodontitis Kronis yang Disebabkan oleh Karang Gigi menurut drg. Arifah Hariadi
Apabila sedang olahraga dan tekanan darah naik, setiap saat pembuluh darah bisa pecah.
dr. Tan Shot Yen menyampaikan bahwa pada anak-anak muda yang sehat, olahragawan, tiba-tiba mengalami stroke biasanya disebabkan karena aneorisma.
Anak-anak muda yang memiliki hipertensi tanpa aneorisma bisa mengalami stroke berdarah.
Stroke yang tidak berdarah lebih lazim ditemukan sekitar 70-80% disebabkan karena pembuluh darah otak megalami penyumbatan, atau supply oksigen ke otak menjadi terhambat.
dr. Tan Shot Yen menyampaikan bahwa penyebab penyumbatan pembuluh darah otak bisa berbagai macam.
Sumbatan bisa terjadi karena penyempitan pembuluh darah itu sendiri.
Pembuluh darah bisa ada yang di otak dan di karotit.
Baca juga: Asal Muasal Penyakit Periodontitis dan Cara Mengantisipasinya, Simak Penjelasan drg. Arifah Hariadi
Dikarotit terdapat pembuluh darah besar, jika terjadi pengerasan, penebalan dinding pembuluh darah, maka supply oksigen dari jantung ke otak akan menurun.
Penyumbatan bisa disebabkan karena penumpukan lemak, kalsi dipembuluh darah, pengerasan dinding pembuluh darah yang disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan.
Selain itu, penyumbatan bisa dikarenakan pengentalan darah, terjadi agregasi trombosit yang berlebihan dan membuat semacam sumbatan-sumbatan atau plak yang ada didalam pembuluh darah.
Jika setiap saat melakukan aktivitas ringan atau aktivitas berat, suatu hari bisa menyumbat pembuluh darah otak.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com, bersama dengan dr. Tan Shot Yen, M.Hum., Dokter, filsuf, dan ahli gizi komunitas. Sabtu (29/5/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)