Breaking News:

Apa yang Terjadi pada Pasien Pasca Stroke? Begini Penjelasan dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K

Stroke merupakan penyakit yang tak hanya terjadi pada usia tua. Penyakit stroke termasuk penyakit yang dapat mengancam kesehatan dan jiwa.

health.grid.id
ilustrasi pasien pasca stroke 

TRIBUNHEALTH.COM - Tanpa disadari, penyakit stroke bisa menngintai siapa saja.

Seringkali penyakit stroke dianggap hanya bisa terjadi pada usia lanjut saja.

Nyatanya banyak usia muda mengalami gejala stroke maupun stroke ringan.

Seseorang dengan stroke perlu mendapatkan pengobatan yang tepat dan cepat agar tidak mengalami kejadian fatal.

Stroke merupakan kondisi medis yang menakutkan dan mengancam jiwa, namun begitu pasien mulai pulih, pasien akan mengalami dampak pada kualitas hidup yang disebabkan oleh kerusakan.

Apa yang terjadi pada pasien pasca stroke?

ilustrasi pasien pasca stroke
ilustrasi pasien pasca stroke (health.grid.id)

Baca juga: Ketahui PenyebabTalasemia, Penyakit Akibat Kelainan Pembentukan Sel Darah Merah

Begini penjelasan dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K.

Nilla adalah seorang Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Konsultan.

Nilla Mengawali karirnya sebagai dokter umum di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar pada 2010.

Kemudian pada 2010 Nilla menekuni profesinya menjadi dokter rehabilitasi medik.

2 dari 4 halaman

Pada tahun yang sama hingga saat ini, Nilla juga masih aktif menjadi Dosen Departemen kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK-UNHAS.

Baca juga: dr. Qori Lestari Sebut Perlunya Konsistensi Merawat Kulit Agar Tidak Mudah Timbul Permasalahan

Berkat kemampuannya, pada 2011 hingga 2013 ia dipercaya sebagai Kepala Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap RSUP.dr Wahidin Sudirohusodo.

Dilanjutkan pada 2015 sampai 2019 menjadi Kepala seksi Pelayanan Medik Rawat jalan.

Karena pengalaman dan kemampuannya, pada 2019 hingga sekarang, ia berpraktek dan sekaligus menjabat sebagai Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP.dr.Wahidin Sudirohusodo.

Kompetensi yang dimiliki oleh Nilla tidak bisa diragukan.

Tercatat, berdasarkan daftar riwayat hidup yang diterima oleh Tribunhealth, dirinya telah menempuh berbagai jenjang pendidikan dan lulus dari sejumlah universitas ternama di Indonesia dan luar negeri.

Baca juga: Dr. drg. Tri Setyawati M.Sc Sebut Rampan Karies Bisa Dialami pada Gigi Permanen

Berikut di antaranya:

1. Profesi Dokter Umum Universitas Hasanuddin (2002)

2. Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2010)

3. Magister Kesehatan di Universitas Padjadjaran (2009)

3 dari 4 halaman

4. Fellowship Pediatric Rehabilitasi (2016)

5. Konsultan Rehabilitasi Anak, Kolegium IKFR (2020).

Profil lengkap dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K bisa dilihat disini.

Baca juga: Tindakan Depigmentasi Perlu Dilakukan Berulang, Ini Alasannya menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen

Pertanyaan :

Apa yang terjadi pada pasien pasca stroke?

Anggra, Solo

dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K menjawab :

Pasien stroke mungkin mengalami berbagai hambatan untuk pemulihan aktivitas normal dan partisipasi. Keadaan ini dapat berupa gangguan yang secara langsung disebabkan oleh stroke atau komplikasi lain dari stroke.

Terdapat beberapa gangguan umum setelah stroke, diantaranya gangguan Motorik seperti berjalan afasia (gangguan berkomunikasi), gangguan kognitif, disartria, disfagia, kelemahan otot wajah, gangguan keseimbangan dan koordinasi, gangguan persepsi termasuk disfungsi visuospatial, kehilangan sensori, gangguan ektremitas, masalah penglihatan.

Baca juga: Kekurangan Vitamin Rupanya Bisa Jadi Pencetus Radang Gusi alias Gingivitis, Ini Penjelasan Dokter

Adapun keterbatasan aktivitas yang umum dialami pasien pasca stroke diantaranya keterbatasan saat mandi, komunikasi, pakaian, makan & minum, keterbatasan partisipasi (kembali bekerja), psikologikal (membuat keputusan), fungsi seksual, toilet, transfer, inkontinensia urian dan/atau fekal, jalan dan mobilitas.

4 dari 4 halaman

Adapun komplikasi umum pasien pasca stroke diantaranya anxietas, depresi, emisional, jatuh, kelelahan (fatigue), infeksi (khususnya infeksi saluran kemih dan paru-paru), malnutrisi/under-nutrisi, nyeri, ulkus dekubitus, stroke berulang, nyeri bahu, subluksasi bahu, spastis, dan tomboemboli vena

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPenyebab StrokePengobatan strokeRisiko strokedr. Nilla Mayasari M.Kes. Sp.KFR-K
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved