TRIBUNHEALTH.COM - Flu Singapura alias hand, foot, and mouth disease (HFMD) adalah salah satu penyakit yang sedang ramai diperbincangkan.
Bagaimana tidak, flu Singapura merupakan penyakit menular yang bisa menyerang siapa saja dan lebih sering dialami oleh anak-anak.
Pasalnya flu Singapura disebabkan oleh Coxsackievirus, yakni jenis virus yang termasuk dalam kelompok Enterovirus.
Perlu diketahui jika virus ini bisa menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan tangan yang tidak dicuci atau permukaan benda yang terkontaminasi.
Virus ini juga bisa ditularkan melalui kontak dengan air liur, sekresi pernafasan hingga kotoran.
Baca juga: Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP: Deteksi Dini Gigi Impaksi Bisa Diketahui Melalui Foto Rontgen

Baca juga: Bolehkah Seseorang yang Mengalami Gigi Impaksi Melakukan Pemasangan Behel? Begini Kata Dokter Gigi
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 21 Mei 2022.
Saat anak terinfeksi flu Singapura, maka bisa ditandai dengan kondisi seperti sariawan di mulut, ruam dan lepuh pada tangan serta kaki.
Lantas apakah flu Singapura sama seperti penyakit cacar?
Mengetahui perbedaan flu Singapura dan cacar air
"Cara ringkasnya adalah gejalanya sama semua, dari mulai demam, tidak nafsu makan, mual, muntah, dan munculnya ruam yang sama isinya air," terang Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas.
"Isinya kalau kita bilang itu namanya vesikel atau isinya seperti bintik-bintik air," sambungnya.
"Yang membedakan itu Varisela (cacar air) ataupun itu flu Singapura, kalau flu Singapura ketemunya tadi namanya HFMD, di tangan, di kaki sama sekitaran mulut," tambah dr. Andreas.
Sementara jika Varisela atau cacar air, pertama kali munculnya bintik-bintik adalah di area badan.
Baca juga: Bagaimana Perawatan Pasien Pasca Stroke di Rumah? Begini Kata dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K

Baca juga: Cara Mengetahui Apakah Anak Mengalami ADHD, Disampaikan Irma Gustiana, Seorang Psikolog Anak
"Dari badan keluar, jadi dari tubuh, ke tangan, ke kaki, segala macem, namanya sentripetal," tuturnya.
"Tapi kalau kita lihatnya di tangan dulu atau di kaki dulu, kemungkinan besar itu flu Singapura," ucapnya dalam tayangan Ayo Sehat (21/05/2022).
Saat terinfeksi flu Singapura beberapa anak mengeluhkan sensasi gatal-gatal, tak jarang orang tua memberikan bedak dingin untuk mengurangi rasa gatal tersebut.
Menanggapi hal ini, dr. Andreas mengatakan jika lesi vesikel atau lesi kemerahan yang yang berisi air dalam kasus flu Singapura sebenarnya tidak perlu penanganan lebih lanjut.
"Apalagi diberikan salep ataupun tadi, bedak-bedak cair ataupun bedak-bedak apapun untuk mendinginkan," katanya.
"Kenapa, justru tadi hal-hal tersebut bisa membuat lukanya tergores dengan cepat. Nanti pecah, lesinya justru menyebar kepada orang lain," tuturnya.
"Jadi gimana caranya meringankan keadaan gatalnya, biasanya sih diberikan antihistamin. Jadi datang berobat, nanti diberikan antihistamin untuk mengurangi gatalnya. Sisanya mandi biasa aja gapapa, gaperlu dikasih salep-salep ataupun bedak," ungkapnya.
Baca juga: dr. Andi Nanis Sacharina Marzuki, Sp. A (K) Sampaikan Pemenuhan Gizi Tepat pada Masa Pubertas Anak

Baca juga: dr. Mira Trisna Murti Paparkan Cara Pencegahan dan Pencegahan Xerosis Cutis, Begini Penjelasannya
Perlu menjadi informasi, jika antihistamin merupakan kelompok obat yang digunakan untuk meredakan keluhan atau gejala akibat reaksi alergi, misalnya pada rhinitis alergi atau urtikaria.
Baca juga: Dr. drg. Eddy Heriyanto Jelaskan Syarat yang Dilakukan Sebelum Pemasangan Kawat Gigi
Penjelasan Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 21 Mei 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.