TRIBUNHEALTH.COM - Bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem.
Penelitian menyebutkan, gangguan bipolar lebih banyak terjadi pada perempuan daripada laki-laki.
Keadaan demikian terjadi mengingat wanita memiliki sejumlah hormon yang cenderung fluktuatif.
Baca juga: Insomnia hingga Depresi Dapat Sebabkan Pria Merasa Kurang Energi, Simak Penyebab Lainnya Berikut Ini
Hormon oksitosin dan dopamin adalah hormon yang dimiliki seorang wanita.
Meskipun pria juga memiliki hormon yang sama, namun tidak memiliki pengaruh yang kuat seperti pada wanita.
Dikatakan Wanita yang lebih sensitif mengalami depresi dan manik lantaran berhubungan dengan tuntutan kehidupan.
"Karena katanya wanita harus mempunyai 8 tangan, harus jadi ibu rumah tangga, sahabat, harus masak," terang dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET.
Maka dari itu, seorang wanita harus menerima dirinya sendiri dan bersyukur terhadap karunia yang diberikan untuk dirinya.
Bila sudah demikian, wanita akan bisa menjalankan kehidupannya secara lebih baik.
Baca juga: Pekerjaan Bikin Depresi? Coba Kurangi Gejalanya dengan Sederet Tips Berikut Ini
Untuk itu saat ini telah dibuat suatu persyaratan yang perlu dilewati oleh calon pasangan pengantin.
Prosedur yang perlu dilakukan tersebut diharapkan dapat membuat pasangan, terutama pada pihak wanita menjadi sadar akan peranya jika nanti sebagai seorang istri.
Sehingga meminimalisir terjadinya gangguan mental, seperti bipolar.
Bukan Gangguan Kepribadian
Seringkali masyarakat menganggap, bahwa bipolar masuk dalam kategori gangguan kepribadian.
Padahal anggapan tersebut tidak benar, melainkan bipolar adalah suatu gangguan mental.
Bipolar memiliki dua fase perubahan gangguan suasana hati atau mood, yakni fase manik dan depresi.
Fase perubahan suasana hati ini, kata Yanne, tergolong sangat begitu cepat atau ekstrem.
"Jadi yang mulanya senang tiba-tiba jadi merasa sedih yang sangat dalam," ujar Yanne dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Atasi Bipolar
Bipolar adalah suatu gangguan mental yang saat ini tengah banyak dibahas oleh masyarakat.
Penderita bipolar dicirikan mengalami perubahan suasana hati yang sangat begitu cepat.
Baca juga: Atasi Depresi pada Remaja, Psikolog Sebut Durasi Terapi yang Biasa Diberikan
Untuk mengendalikan perubahan suasana hati ekstrem ini, dubutuhkan penanganan melalui hipnoterapi.
Hipnoterapi merupakan suatu teknik yang dikendalikan oleh hipnosis.
Hipnosis masuk pada pikiran bawah sadar seseorang untuk mengenali akar permasalahan dari kejadian di masa lalu.
"Misalnya faktor pemicunya adalah trauma di masa lalu yang belum terselesaikan dan stres berlebihan, melalui Hipnoterapi kita cari akar permasalahannya."
"Siapa saja penyebab trauma itu, dimana lokasi trauma itu, kapan terjadi trauma itu, dan kapan pertama kali munculnya," papar Yanne.
Bila trauma itu telah ditelusuri, maka bisa segera dilakukan terapi. Terapi ini menggunakan teknik regresi (mundur di masa lalu).
Baca juga: Dra. Hj. Listyaningati, M.Psi. Jelaskan Cara Menyikapi dan Mengelola Stres Akibat Hilang Pekerjaan
Lalu masuk ke akar kejadiannya, dirubah feelnya dan kembali lagi ke masa sekarang.
Untuk melakukan Hipnoterapi terdapat berbagai prosedur yang harus dilakukan oleh pasien terlebih dahulu. Yakni pasien akan mendapakan anamnesis.
Dengan anamnesa, dokter akan mengetahui akar kejadian (penyebab masalah) yang dialami pasien.
"Misalnya datang dengan bipolar, nah keluhan utama yang sangat menganggu apakah pada saat manik (kutup positif muncul hebat) atau depresif (kutup negatif muncul hebat)," ucap Yanne.
Umumnya pada akhirnya pasien akan mengalami depresif yang ditandai dengan kesedihan luar biasa dan cenderung ingin menyakiti diri sendiri.
Dalam metodenya, dokter akan menyerahkan pilihan kepada pasien terkait tujuan utama dari Hipnoterapi tersebut.
Baca juga: Ketahui Sisi Positif Pengidap Bipolar, Adib Setiawan, S.Psi.,M.Psi: Bisa Memiliki Energi yang Tinggi
Dengan begitu akan membentuk sikap kooperatif dari pasien untuk mampu menjalankan segala proses terapi dengan baik.
Mengingat proses hipnoterapi ini menyentuh pikiran bawah sadar yang tidak bisa dilakukan sembarangan.
"Pada saat sugetinya bagus, maka proses terapi berjalan lancar namun jika sugesti tidak sesuai dengan tujuan klien, maka tidak akan dapat apa-apa," kata Yanne.
Prinsip Utama Hipnoterapi
Hipnoterapi merupakan suatu teknik yang dikendalikan oleh hipnosis, prinsip utama Hipnoterapi.
Prinsip utama dalam hipnoterapi, yaitu mendapatkan persetujuan dari pasien yang akan melakukan terapi alias penderita bipolar tersebut.
Baca juga: Apakah Trust Issue Bisa Disembuhkan? Begini Kata Psikolog Adib Setiawan S.Psi., M.Psi
"Jadi proses hipnosis ini terjadi jika orangnya mau dan kooperatif, maka bila orangnya tidak kooperatif proses hipnoterapi ini tidak akan terjadi," papar Yanne.
Biasanya seseorang yang sudah terdiagnosa mengalami suatu kondisi gangguan mental dari dokter spesialis kesehatan jiwa akan dirujuk untuk melakukan hipnoterapi klinis.
Dalam prakteknya, misalnya mengalami bipolar dengan kondisi manik yang biasanya cenderung melakukan segala sesuatu dengan tenaga yang ekstra, maka hipnoterapi ini akan diberikan.
Sehingga pasien menjadi lebih bisa mengontrol segala tindakan yang akan dilakukan.
Penjelasan Praktisi kesehatan mental dan titik meridian tubuh, dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)