TRIBUNHEALTH.COM - Belum lama ini masyarakat dunia dihebohkan dengan munculnya penyakit cacar monyet.
Penyakit ini mulai merebak di negara luar dan menimbulkan keresahkan bagi seluruh masyarakat.
Pasalnya masih banyak masyarakat yang masih awam mendengar penyakit cacar monyet ini.
Baca juga: Apakah Cacar Air Bisa Terjadi Pengulangan? Begini Penjelasan dr. Alia Kusuma Rachman
Maka dari itu, dr. Zahra Ayu Lukita Sari, Sp.KK akan menjelaskan secara rinci seputar penyakit cacar monyet.
cacar monyet adalah penyakit yang sebenarnya cukup umum ditemui di wilayah tertentu.

Namun mengingat jumlah kasusnya kian bertambah, maka tidak sedikit masyarakat yang mulai khawatir.
Pertama kali cacar monyet ditemukan di wilayah Benua Afrika, tepatnya di Negara Kongo.
Baca juga: Benarkah Penderita Cacar Monyet Gejala Ringan Bisa Sembuh dengan Sendirinya? Begini Ulasan dr. Zahra
Awal mula munculnya cacar monyet berasal dari hewan primata, yaitu kera.
Meski berasal dari primata, penyakit ini dapat menular pada manusia. Proses penularan melalui kontak erat
"Jadi misalnya primata tersebut memiliki penyakit cacar (cacar monyet) lalu kontak dengan manusia," ujar Zahra dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

Baca juga: Mengenal Berbagai Bekas Cacar dan Cara Mengobatinya, Dokter Kulit Tegaskan Tak Boleh Digaruk
Kontak ini dapat terjadi melalui, gigitan atau membersihkan primata saat ada luka pada tangan.
Sehingga kulit terkena cairan dari primata, berlanjut terjadinya proses penularan.
Masa Inkubasi
Sama seperti virus lainnya, penyakit cacar monyet juga memiliki masa inkubasi.
Yakni dari awal seseorang yang sudah kontak erat bersama primata atau orang yang terduga terkena cacar monyet, maka akan ada waktu berkisar 5 hingga 7 hari hingga kemudian timbul gejala.

Sejumlah gejala cacar Monyet yang bisa dikenali, antara lain:
- Demam
- Flu
Baca juga: Benarkah Vitamin C Dapat Menyembuhkan Flu dan Mengurangi Berat Badan? Begini Kata dr. Evi Novitasari
- Nyeri sendi
- Kurang nafsu makan.

Empat gejala di atas akan mucul pada hari ke 2 hinga hari ke 4, pasca tertular penyakit cacar air yang selanjutnya akan mereda.
Namun meski sejumlah gejala mereda, maka akan timbul gejala baru yakni adanya ruam atau bercak kemerahan pada kulit.
Baca juga: dr. Zahra Ayu Paparkan Perbedaan Penyakit cacar Air dan Cacar Monyet, Berikut Penjelasannya
Apabaila tidak kunjung diobati, maka ruam pada kulit ini akan menetap hingga 2 minggu lamanya dan akan mengalami perbaikan gejala dengan sendirinya. Tentunya keadaan ini hanya berlaku pada kasus yang ringan.

Kondisi ini cukup wajar terjadi, mengingat cacar monyet adalah virus sehingga membuat tubuh mampu mengobat virus ini.
Baca juga: Mitos dan Fakta Seputar Cacar Air yang Disampaikan oleh dr. Alia Kusuma Rachman
Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Zahra Ayu Lukita Sari ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)