Breaking News:

dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped) Sebut Berenang Bisa Menjadi Terapi Bagi Penderita Hemofilia

Menurut dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped) penyandang hemofilia diimbau untuk menghindari aktivitas kontak fisik.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
sains.kompas.com
Ilustrasi penyandang hemofilia berenang, menurut dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped) bisa menjadi terapi bagi penyandang hemofilia 

TRIBUNHEALTH.COM - Hemofilia merupakan penyakit keturunan yang mengganggu proses pembekuan darah.

Tujuan utama dilakukan terapi pada penderita hemofilia adalah untuk mencegah terjadinya perdarahan.

Pasalnya perdarahan akut harus segera diatasi, bila memungkinkan harus diatasi dalam waktu 2 jam.

Jika terjadi perdarahan pada sendi dan otot, sebaiknya melakukan langkah seperti mengistirahatkan anggota tubuh yang terluka, mengompres luka dan sekitarnya dengan es atau bahan yang lembut dan beku atau dingin, ditekan dan diikat sehingga anggota tubuh yang berdarah tidak dapat bergerak.

Berdasarkan penuturan dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), melakukan olahraga berenang bisa menjadi terapi bagi penyandang hemofilia.

Hal-hal yang perlu dihindari oleh penyandang hemofilia

dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped) mengimbau agar penderita hemofilia menghindari beberapa aktivitas seperti aktivitas kontak fisik.

Baca juga: Treatment Kecantikan Hydrafacial Sangat Aman Dilakukan oleh Wanita yang Sedang Hamil maupun Menyusui

Ilustrasi aktivitas kontak fisik, dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped) imbau untuk penyandang hemofilia tak melakukan aktivitas kontak fisik
Ilustrasi aktivitas kontak fisik, dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped) imbau untuk penyandang hemofilia tak melakukan aktivitas kontak fisik (health.kompas.com)

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 14 Mei 2022.

Baca juga: Ketahui Beragam Jenis Headgear, Ini Penjelasan drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K)

"Semisal tidak menjadi petinju, tidaklah menjadi suatu yang berhubungan sama kontak fisik, dan sebaiknya olahraga pun kita (dokter) harus memberikan obat dahulu, begitu," ucap dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped).

"Tapi kalau enggak ya sama aja, bahkan ia tidak ada tipikal wajah khusus atau body posture tubuh tertentu itu nggak ada," sambungnya.

2 dari 3 halaman

"Kecuali kalau dia terlalu parah ya jalannya beda. Tapi kan susah ya kita bedain anak orang yang jalannya agak susah, apakah ini hemofilia ataukah memang dia ada gangguan lain," tutur dr. Olga.

"Susah membedakan secara khusus, ini pasien hemofilia atau tidak kecuali kita tanya riwayat perdarahannya sendiri, gitu," imbuhnya.

Baca juga: Kenali Bahaya Pemasangan Kawat Gigi yang Tidak Dilakukan oleh Spesialis Ortodonti Berkompeten

Gejala yang sering terjadi pada penyandang hemofilia

dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped) menambahkan jika salah satu gejala penyandang hemofilia adalah haemarthrosis atau bengkak sendi.

Haemarthrosis merupakan perdarahan pada ruang sendi.

ilustrasi seseorang yang mengalami hemofilia, menurut dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped) gejala yang paling sering dialami adalah
ilustrasi seseorang yang mengalami hemofilia, menurut dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped) gejala yang paling sering dialami adalah haemarthrosis atau bengkak sendi(pixabay.com)

Baca juga: Apakah Gigi Bungsu yang Tidak Memiliki Anomali Harus Dicabut? Begini Penjelasan drg. Anastasia

Biasanya sendi yang paling sering mengalami haemarthrosis ialah sendi lutut, pergelangan kaki dan siku.

Kendati demikian juga bisa terjadi di pinggul, bahu, serta pergelangan tangan.

Menurut dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped) bengkak sendi yang terjadi akibat terjadinya perdarahan yang terkumpul.

Kita tahu jika tubuh di topang oleh sendi-sendi, terutama sendi lutut.

Semakin berat, berat badan seseorang maka kinerja lutut dan kaki akan semakin susah.

3 dari 3 halaman

"Nah, efek dia jalan terus banyak berkegiatan, perdarahan nih si sendinya, si lututnya ini," pungkasnya.

Perdarahan yang tidak dilakukan pengobatan yang tepat, lama-kelamaan perdarahan semakin besar dan sendi akan semakin bengkak sehingga saat jalan menjadi tertarik.

"Jadi agak susah gitu jalannya," lanjutnya.

Baca juga: dr. Pratidona Sebut Suntik DNA Salmon Dapat Dikombinasikan dengan Treatment Lain, Begini Ulasannya

Ilustrasi hemofilia yang tak mungkin diderita oleh wanita, menurut dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped) pengobatan yang optimal sangat diperlukan
Ilustrasi hemofilia yang tak mungkin diderita oleh wanita, menurut dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped) pengobatan yang optimal sangat diperlukan (kompas.com)

Pengobatan yang optimal bisa menghindari kejadian-kejadian tersebut.

Akan tetapi hemofilia akan diidap seumur hidup, tentu ada fase-fase apakah masalah pasiennya atau keluarganya hingga masalah finansial yang sangat memengaruhi.

Baca juga: Kelebihan Pemasangan Headgear, Dokter Sebut Tidak Perlu Pilih-pilih Makanan

Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 14 Mei 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comHemofiliapengobatan hemofiliaBerenangkelainan darahdr. Olga Rasiyanti Siregar M.Ked(Ped) Sp.A (K)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved