lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Asma dan alergi merupakan kondisi yang berbeda meskipun sama-sama disebabkan oleh respon imunitas tubuh yang berlebihan akibat pemicu tertentu.
Pada asma, respon imunitas tubuh terjadi secara spesifik di saluran napas kecil di paru-paru setelah paparan dengan pemicu tertentu.
Pemicu asma bisa jadi sama dengan pemicu alergi, akan tetapi tidak semua pemicu asma bisa menyebabkan alergi.
Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) menuturkan jika sesak napas pada asma sama dengan alergi.
"Sama, sesak karena asma, sesak karena alergi sama. Karena faktor pencetus asma adalah alergi," tuturnya.
Baca juga: Mengenal Vaginoplasty, Prosedur untuk Mengencangkan Vagina, Begini Ulasan dr. Binsar Martin
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 07 Mei 2022.
Baca juga: Cara Alami Mengatasi Bibir Hitam dengan Air Perasan Lemon, Begini Penuturan dr. Satya Perdana
Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) pada dasarnya orang tua bisa dengan mudah untuk melihat pencetus alergi pada anak.
Hal ini karena biasanya kondisi asma akan terjadi berulang, baik dalam waktu dua minggu, tiga minggu hingga satu bulan.
Apabila orang tua membawa anaknya ke dokter atau ke laboratorium maka akan terdapat pemeriksaan atau tes alergi untuk melihat pencetus alergi yang dialami oleh anak.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan uji tusuk kulit atau skin prick test allergy.
Uji tusuk kulit atau skin prick test allergy merupakan tes untuk memeriksa dan mengetahui jenis alergi yang diderita.
"Jadi kulitnya itu di tusuk ringan dengan ujung jarum sedikit, kemudian di kasih obat. Obat itu macam-macam, ada protein telur, ayam, cokelat, jamur, dan ada macam-macam. Nah, itu mana nanti yang menggelembung merah, nah itu tentu positif," terangnya.
"Nah, itu artinya anak alergi terhadap itu," sambungnya.
Baca juga: Bahaya Menggunakan Pasta Gigi Berbahan Kimia yang Disampaikan oleh drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
Baca juga: dr. Caryn Miranda Saptari Ajarkan Cara Senam Wajah untuk Atasi Double Chin
Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) mengatakan jika tes alergi ini bisa dilakukan saat anak berusia 3 bulan atau 1 tahun.
"Tapi kalau pada anak sering tidak cocok, tesnya hasilnya positif tapi waktu di beri makan tidak apa-apa," pungkasnya.
"Ada yang tesnya negatif, tapi pas diberi makan bisa timbul gejalanya," ungkapnya.
"Yang penting itu dari pengalaman orang tua, itu yang nomor satu," tegasnya.
Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) mengimbau agar para orang tua bisa mendeteksi, apa saja yang merupakan pencetus timbulnya asma pada anak-anaknya.
dr. Harsono menerangkan jika asma tidaklah menular, akan tetapi bisa menurun pada keturunannya.
"Jadi kalau ibunya menurun, anaknya bisa kena. Bapaknya kena asma, maka anaknya bisa kena. Neneknya atau kakeknya yang mempunyai riwayat asma walaupun orang tuanya tidak ada, tapi ternyata cucunya bisa kena sesuatu juga," tambah Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) .
"Jadi memang ada garis keturunannya," imbuhnya.
Baca juga: dr. Mustopa Sp.PD: Gangguan Liver Tak Hanya Akibat Infeksi Hetapitis Saja, Tetapi Juga Fatty Liver
Baca juga: Penyebab Gigi Kuning Tak Hanya dari Faktor Keturunan, Begini Penjelasan drg. Nabilah Aulia
Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 07 Mei 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.