TRIBUNHEALTH.COM - Secara definisi, Gingivitis diartikan sebagai suatu peradangan pada gusi (gingiva).
Gingivitis disebabkan oleh bakteri pada plak atau karang gigi.
"Karang gigi ini banyak mengandung bakteri akhirnya memicu iritasi pada gusi atau kita sebut Gingivitis ini," terang drg. Arifah Hariadi dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Palu Official.
Baca juga: Pentingnya Memperhatikan Bahan-bahan Aktif pada Pasta Gigi untuk Menjaga Kesehatan Rongga Mulut
Untuk memastikan diagnosis Gingivitis, dokter akan terlebih dahulu melakukan berbagai pemeriksaan.
Langkah pertama dokter akan mendengarkan keluhan dari pasien.
Jika pasien datang dengan keluhan gusi berdarah saat sikat gigi, maka dokter akan secara cepat menduga bahwa pasien menderita Gingivitis.

Untuk memastikannya, dokter akan melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan tersebut dilakukan pada gigi, gusi, dan kebersihan pada area yang dikeluhkan tersebut.
Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk mengetahui faktor penyebab keluhan tersebut.
Baca juga: Kenali Pemicu Terjadinya Erupsi Gigi pada Anak yang Sebabkan Gigi Anak Terlambat Tumbuh
Jika ditemukan adanya karang atau plak gigi, maka bisa dinyatakan bahwa Gingivitis yang dialami pasien disebabkan oleh karang atau plak pada gigi.
"Biasanya memang kalau kita lihat di daerah itu ada karang atau plak, berarti betul berkaitan dengan keluhan pasien."
"Jadi penyebabnya kemungkinan karena plak atau karang gigi," jelas Arifah.
Tanda Gingivitis
Berikut ini tanda seseorang alami Gingivitis. Yakni:
1. Mudah berdarah saat sikat gigi

Gejala awal yang bisa dicurigai alami Gingivitis, ialah pada saat sikat gigi mudah berdarah.
Banyak orang berpikir gusi berdarah karena kurang vitamin C, namun sebenarnya yang terjadi karena gusi mengalami peradangan.
"Jadi kena sikat gigi sedikit atau tangan sedikit, gusi bisa berdarah tetapi tidak terasa sakit. Itu adalah gejala awal dari Gingivitis," papar Arifah.
2. Tekstur gusi berbeda
Selanjutnya untuk mengenal tanda Gingivitis dengan mudah dapat melihat kondisi gusi.

Biasanya gusi tanda alami Gingivitis memiliki permukaan yang cenderung bergelembung (tidak lancip) seperti membengkak dan cenderung berwarna merah.
Perbedaan Gingivitis dan Periodontitis
Gingivitis dan Periodontitis merupakan penyakit pada rongga mulut yang saling berkaitan.
Gingivitis terjadi karena adanya bakteri yang menyerang pada gusi.
Baca juga: Seseorang yang Memiliki Gigi Berjejal Rentan Mengalami Gingivitis atau Radang Gusi
Sementara Periodontitis menyerang jaringan periodontal yang sudah berada di tulangnya.
"Jadi peradangan pada tulang penyangga giginya," jelas Arifah.
Periodontitis lebih disebabkan karena adanya akumulasi dari Gingivitis atau masalah pada gigi itu sendiri.

Sehingga jika mengalami Gingivitis yang tidak segera tertangani, maka berisiko besar menyebabkan Periodontitis.
Proses Gingivitis Menuju Periodontitis
Arifah menjelaskan proses terjadinya Gingivitis menjadi Periodontitis.
Kondisi Periodontitis ditandai dengan gusi (gingiva) yang menurun.
Baca juga: Dokter Sebut Wajar Gusi Berdarah saat Pertama Kali Flossing, Tetap Dilanjutkan atau Dihentikan?
Kondisi gusi menurun ini karena mengikuti tulang.
"Jika tulang menurun, maka gusi akan ikut turun, jadi gigi terlihat panjang-panjang."
"Padahal bukan giginya yang tambah panjang, tetapi tulangnya yang turun," ucap Arifah.
Kondisi ini terjadi karena peradangan.

Menurutnya kondisi Gingivitis membutuhkan waktu lama untuk menjadi Periodontitis.
Kecuali ada kasus-kasus tertentu seperti hormon.
"Biasanya pada remaja atau misalnya memiliki kelainan tertentu, itu bisa terjadi."
"Cuma kalau misalkan sampai kelihatan giginya panjang dan goyang, itu membutuhkan waktu yang lama, bisa sampai berpuluh-puluh tahun," terang Arifah.
Baca juga: Adakah Obat Sakit Gigi yang Perlu Dikonsumsi sebelum Datang ke Dokter? Ini Kata drg. Ummi Kalsum
Kondisi di atas bisa terlihat pada para lansia yang memiliki gigi panjang.
Tentunya keadaan tersebut bisa terjadi karena tidak segera mendapatkan penanganan saat usia muda.
Jenis Peridontitis
Diketahui terdapat 2 jenis Periodontitis, yaitu periodontitis akut dan kronis.
Meski sama-sama Periodontitis namun memiliki gejala yang berbeda.
Perbedaan gejalanya ialah:
1. Periodontitis Kronis

Seseorang yang menderita Periodontitis kronis biasanya tidak merasakan sakit.
"Jadi tiba-tiba giginya goyang, tetapi tidak terasa sakit," ungkap Arifah.
Baca juga: drg. Anastasia : Gigi Berwarna Kuning dan Gelap Bukanlah Kejadian Anomali
Meski begitu, proses perjalanan Periodontitis kronis ini berlangsung lama.
Periodontitis seringkali terjadi disebabkan karena plak (karang gigi).
2. Periodontitis Akut
Sementara pada Periodontitis akut akan menimbulkan rasa sakit.
Mengingat kondisi Periodontitis akut ini disebabkan oleh gigi yang bermasalah.

Periodontitis akut ini bisa disebabkan oleh gigi berlubang.
kondisi tersebut awalnya bisa dipicu oleh karies gigi (gigi berlubang) yang tidak ditangani.
Gigi berlubang tersebut sudah mencapai pulpa hingga mengiritasi.
Baca juga: Pencabutan Gigi Berlubang Tidak Sembarang Dilakukan, Perlu Memperhatikan Kondisi Pasien
Pulpa gigi ini isinya pembuluh darah dan saraf.
Pada pembuluh darah tersebut bisa memasuki tulang penyangga gigi.
Akhirnya pulpa yang mengalami infeksi menuju ke tulang lainnya.

Lalu menyebakan rasa sakit pada gigi yang sebenarnya disebabkan karena gigi mengalami infeksi.
"Jadi Periodontitis apikalis akut ini karena gigi yang berlubang tidak segera ditangani."
"Sehingga kita mengunyah atas bawah itu sakit atau senut-senut, ya karena Periodontitis apikalis akut ini," jelas Arifah.
Baca juga: Tips Membersihkan Lidah, drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG Anjurkan Penggunaan Sikat
Proses terjadinya Periodontitis akut ini bisa berlangsung dengan cepat tanpa melewati tahapan tertentu.
"Gigi berlubang biasanya langsung menjadi Periodontitis apikalis akut."
"Karena Periodontitis apikalis akut tidak terpengaruh dengan keadaan gigi atau gingiva," ungkapnya
Baca juga: Balita Mengalami Gusi Bengkak dan Sariawan Bisa Dikarenakan Tahapan Fase Tumbuh Gigi Sulung
Sehingga Peridontitis apikalis akut hanya berasal dari gigi yang bermasalah tanpa melalui gusi.
Berbeda dengan Periodontitis kronis yang lebih disebabkan karena karang gigi lalu masuk pada gusi.
Penjelasan drg. Arifah Hariadi dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Palu Official, (8/12/2020)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)