Breaking News:

Dr. dr. Maxi Rein Sebut Obesitas Menjadi Faktor Risiko Penyebab Kematian Tertinggi secara Global

Menurut Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS obesitas meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit jantung, ginjal dan penyakit lainnya.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
pixabay.com
Ilustrasi seseorang yang mengalami obesitas, menurut Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS obesitas meningkatkan risiko kematian 

TRIBUNHEALTH.COM - Saat ini obesitas menjadi masalah global, bukan hanya di negara maju tetapi juga di negara berkembang.

Di dunia ada 800 juta orang dengan obesitas yang berdampak bukan hanya pada kesehatan.

Dimana obesitas sebagai penyakit dan faktor risiko penyakit tidak menular namun juga berdampak secara ekonomi yang menelan 1 juta dolar sebagai konsekuensi medis dari obesitas.

Hal yang menjadi perhatian bersama, spektrum obesitas ini sangat luas.

Bisa terjadi mulai dari bayi hingga lansia.

Di Indonesia angka obesitas dalam satu dekade terakhir semakin meningkat.

Satu dari tiga orang dewasa mengalami obesitas sentral dan satu dari lima anak mengalami obesitas.

Akar penyebab obesitas bersifat multifaktor.

Baca juga: Berikut Beberapa Komplikasi Penyakit Ginjal Menurut DR. dr. Wachid Putranto, Sp.PD-KGH

Ilustrasi obesitas, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS sebut akar penyebab obesitas multifaktor
Ilustrasi obesitas, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS sebut akar penyebab obesitas multifaktor (tribunnews.com)

Baca juga: Ketahui Beberapa Hal yang Bisa Menyebabkan Penyakit Ginjal Beserta Gejala-gejalanya

Oleh karena itu pendekatan untuk mencegah dan mengobati obesitas harus dilakukan dengan melibatkan semua pihak.

Sudah menjadi tugas bersama untuk membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, rutin melakukan aktivitas fisik dan mengelola stres serta mengurangi stigma orang-orang yang hidup dengan obesitas guna mencapai target penurunan angka obesitas.

2 dari 3 halaman

Penyakit tidak menular ini sudah pasti menyebabkan risiko kematian.

Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI edisi 05 Maret 2022.

Obesitas meningkatkan risiko seseorang mengalami diabetes, stroke dan penyakit lainnya.

Apalagi di masa pandemi ini kita ketahui bersama jika varian Omicron menunjukkan gejala yang ringan, akan tetapi data menunjukkan jika orang yang meninggal lebih dari 80% komorbid diabetes yang kemungkinan akibat obesitas.

Obesitas meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit jantung, ginjal dan penyakit lainnya.

Masalah obesitas menjadi masalah yang penting untuk ditangani.

Baca juga: Penderita Penyakit Sistemik Tak Boleh Memakai Behel, Benarkah? Begini Kata drg. Ardiansyah

Ilustrasi penderita obesitas, menurut Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS menjadi masalah yang penting untuk di tangani
Ilustrasi penderita obesitas, menurut Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS menjadi masalah yang penting untuk di tangani (tribunnews.com)

Baca juga: Ketahui Hal-hal yang Perlu Diperhatikan sebelum dan setelah Melakukan Treatment Pengencangan Vagina

Berdasarkan penuturan Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS seseorang yang memiliki komorbid obesitas berisiko tinggi mengalami kematian.

Penyakit tidak menular ini merupakan salah satu yang akan dilakukan transformasi terutama di layanan-layanan primer.

Tentunya tenaga kesehatan berupaya untuk melakukan deteksi dini terkait dengan faktor-faktor risiko obesitas serta penyakit-penyakit tidak menular lainnya.

Pervalensi di belahan dunia termasuk negara maju dan berkembang naik menjadi 3 kali lipat.

3 dari 3 halaman

WHO juga menyatakan bahwa peningkatan laju obesitas terjadi 2 kali lipat dibandingkan dengan orang yang dengan berat badan kurang.

Di prediksi jika obesitas di dunia akan mencapai 50% di tahun 2025 atau lebih dari 10% populasi orang dewasa di seluruh dunia mengalami obesitas.

Di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (RIKESDAS) tahun 2018 menunjukkan prevalensi obesitas yang berusia 18 tahun meningkat 15,4% di tahun 2013 menjadi 21% di tahun 2018.

Baca juga: dr. Irmadani Sebut Semakin Bertambahnya Usia, Perawatan Pengencangan Vagina Sangat Dianjurkan

Ilustrasi obesitas, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS sebut bisa terjadi di segala usia
Ilustrasi obesitas, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS sebut bisa terjadi di segala usia (health.kompas.com)

Ini menadakan bahwa obesitas menjadi faktor risiko 5 penyebab kematian tertinggi secara global.

Jumlah ini meningkat setidaknya setiap tahunnya.

Baca juga: dr. Asih : Penurunan Hormon Esterogen Pasca Menopause Penyebab Turun Peranakan Paling Banyak.

Penjelasan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI edisi 05 Maret 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comobesitasKardiovaskulardiabetesStrokeDr. dr. Maxi Rein Rondonuwu DHSM. MARS. Fahmi Bo
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved