TRIBUNHEALTH.COM - Radang tenggorok adalah masalah kesehatan yang kerap dijumpai saat musim hujan.
Anak-anak dan remaja merupakan usia yang paling rentan mengalami Radang tenggorok.
Radang tenggorok bisa terjadi karena berbagai faktor, salah satunya akibat adanya bakteri.
Baca juga: Sebuah Laporan Rilis Daftar Gejala Covid-19 Siluman Omicron, Sakit Tenggorokan hingga Pusing
Menurut pemaparan dr. Aditya, M Biomed, pengobatan Radang tenggorok yang disebabkan oleh bakteri dapat memanfaatkan antibiotik.
Pemberian obat antibiotik pada pasien Radang tenggorok dilakukan selama 5 hari.

"Kalau kita sudah yakin bahwa memang ini infeksi ada bakterinya, ya kita wajib memberikan antibiotik."
"Tentunya memberikan antibiotik yang masih sensitif dengan si pasien dengan pemberian paling tidak 5 hari," ujarnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Ketentuan 5 hari ini telah sesuai dengan anjuran dari literatur.
Baca juga: Bahaya Mendiamkan Radang Tenggorok, Dokter: Sebabkan Berbagai Infeksi pada Saluran Napas Atas
Sebaiknya jangan kurang dari waktu tersebut, meskipun pasien sudah mengalami perbaikan. Karena bisa terjadi Resisten.
"Jadi kalau misalnya kita sakit itu (Radang tenggorokan) lagi, lalu kita berikan antibiotik maka sudah tidak mempan," sambung Aditya.

Lebih lanjut, jika setelah kurun waktu 5 hari pasien mengalami perbaikan yang mneunjukkan bakteri sudah tidak ada, maka dokter akan memberikan Eradikasi.
Pertolongan Pertama
Kondisi Radang tenggorok tidak bisa dianggap sepele.
Penderita Radang tenggorok harus segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Waspada Tenggorokan Sakit Terus-menerus saat Bangun Tidur, Bisa Jadi Gejala Awal Kanker
Pengobatan pertama yang bisa dilakukan, ialah dengan memberikan obat kumur atau berkumur dengan air garam.
Disamping melakukan usaha berkumur, penderita juga dianjurkan menghindari sejumlah pantangan.
Yaitu menghindari makanan bersuhu dingin dan panas.
Lebih baik penderita mengonsumsi makanan dengan suhu yang hangat.

"Kalau hangat boleh, karena makanan panas itu makin bikin erosi di tempat yang sudah radang," ucapnya.
Selain itu juga hindari makan-makanan pedas, usahakan untuk mengonsumsi hidangan yang bisa membuat tenggorokan menjadi enak.
Baca juga: dr. Andreas Sebut Konsumsi Makanan Pedas dan Kadar Garam Tinggi Dapat Memicu Iritasi dan Radang Usus
Aditya menuturkan, jika berbagai usaha pengobatan di atas dilakukan, maka daya tahan tubuh diharapkan bisa melawan bakteri yang menyebabkan Radang tenggorok.
"Kalau itu dicoba dulu, sambil istirahat, dan banyak minum air hangat, mudah-mudahan daya tahan tubuh bisa melawan," harap Aditya.
Penanganan Lebih Lanjut

Selanjutnya, jangan pernah ragu membawa pasien ke dokter jika masih belum kunjung mengalami perbaikan selama 1 hingga 2 minggu dan disertai gejala lain.
Gejala yang perlu dicurigai jika tanda Radang tenggorok disertai demam dan susah bernapas.
Baca juga: Penyebab Anak Demam setelah Vaksinasi, Ini Penjelasan Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A(K).
Susah bernapas ini biasanya diakibatkan karena pembengkakan pada tonsil.
"Sebaiknya cepat dibawa ke dokter untuk diberikan pengobatan yang sesuai dengan diagnosisnya," papar Aditya.
Gejala Radang Tenggorok
Aditya mengungkapkan, Gejala radang tenggorok akan ditandai dengan:
- Sakit menelan

- Tenggorokan tidak nyaman
- dan timbul rasa perih
Gejala di atas adalah tanda normal ketika mengalami radang tenggorokan biasa.
Baca juga: Apakah Nyeri Tenggorokan Menjadi Ciri Khas Terinfeksi Omicron? Simak Ulasan dr. Adnan
Penyebab Radang Tenggorok
Radang tenggorok dalam istilah medis disebut juga Faringitis.
Artinya menandakan ada radang pada daerah faring (dalam saluran tenggorokan).
Baca juga: Mimisan Bisa Jadi Tanda Awal Kanker Nasofaring, Segera ke Dokter jika Muncul Gejala Berikut
Area faring sering mengalami radang karena termasuk pada bagian saluran pernapasan bagian atas dan berhubungan langsung dengan dunia luar.
"Misalnya dengan panas, dingin, debu, polusi, dan sebagainya itu bisa ke tenggorokan atau faring," sambung Aditya.
Faring ini jika terpapar oleh suatu zat atau benda, bisa terjadi radang atau pembengkakan.

Kondisi radang pada tenggorokan ini rawan dialami oleh anak-anak yang mengalami sistem imun yang belum terbentuk secara sempurna.
Terlebih bila anak memiliki kebiasaan sering jajan atau makan minum yang kurang bersih.
Baca juga: Makanan Manis Membuat Suasana Rongga Mulut Asam sehingga Bakteri Mudah untuk Berkembang Biak
Namun disamping itu, keadaan Faringitis juga disertai karena adanya virus atau bakteri.
"Akhirnya yang awalnya cuma peradangan kemudian menjadi infeksi di tenggorokan," jelas Aditya.
Perlu diketahui, bahwa virus dan bakteri ini bisa berasal dari makanan yang kurang bersih dan udara.

Baca juga: Thailand Konfirmasi Varian Covid-19 Baru Omicron XE, Wiku Imbau Masyarakat Tidak Takut
Proses masuknya virus lewat udara ini seperti penularan Covid-19.
"Misalnya orang yang kena Covid-19, lalu dia batuk dan bersih, lalu ada droplet dan terkena pada saluran napas anak."
"Droplet itu ada bakteri dan virus, sehingga nempel di tenggorokan si anak. Jadi ada berbagai macam penyebab," utasnya.
Baca juga: Pentingnya Vaksin Rotavirus Guna Cegah Diare, Ketahui Waktu yang Tepat untuk Diberikan
Penjelasan dr. Aditya, M Biomed dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, Kamis (20/1/2022)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)