TRIBUNHEALTH.COM - Sebagian orang tumbuh dengan luka masa kecil yang ada pada dirinya, kondisi ini dapat mempengaruhi kehidupan emosi di masa dewasanya.
Terdapat beberapa hal yang tidak ikut tumbuh menjadi dewasa, hal ini disebut dengan inner child.
Luka di masa kecil tersebut bisa sembuh dengan sendirinya, namun banyak juga yang memiliki luka masa kecil dan tidak sembuh dengan sendirinya.
Kondisi ini akan mempengaruhi kehidupan emosi di masa sekarang, dalam istilah psikolog disebut dengan maladaptive child.
Maladaptive child adalah salah satu jenis emosi pada orang dewasa akibat menyimpan luka di masa lalunya yang berupa emosi destruktif.
Emosi destruktif adalah emosi yang digambarkan dengan rasa marah, rasa sedih, dan rasa takut yang berlebihan.
Sebelum berdamai dengan luka di masa kecil, kita harus mengakui dan menerima luka tersebut terlebih dahulu.
Baca juga: Luka di Masa Kecil hingga Burnout dapat Mempengaruhi Emosi Orang Dewasa, Simak Ulasan Psikolog Diah

Dilansir TribunHealth.com, Psikolog Diah Mahmudah, S.Psi memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Menurut Psikolog Diah, berdamai dengan luka di masa kecil dapat dilakukan dengan cara Self Help.
Self help adalah cara untuk pengobatan diri atau cara untuk pemulihan diri dengan bantuan dari diri sendiri atau menolong diri sendiri.
Seseorang yang memiliki luka di masa kecil biasanya ditandai dengan memiliki emosi yang destruktif.
"Jadi konsep pada diri sendiri sangatlah rendah, memiliki emosi kurang stabil, mudah marah, mudah sedih, dan mudah takut," terang Psikolog Diah.
"Lalu terkait identitas dirinya, ia tidak mudah bergaul, tidak memiliki orientasi, belum menemukan jati diri, dan belum memiliki tujuan hidup yang jelas."
Psikolog Diah menyampaikan, dalam self help terdapat konsep yang namanya 4A untuk penyadaran, pelepasan dan berdamai dengan diri sendiri.
Baca juga: Psikolog Diah Mahmudah, S.Psi Jelaskan Tanda-Tanda Inner Child yang Masih Terluka pada Orang Dewasa
1. Awareness
Awareness adalah kesadaran, pada hal ini penderita harus mengetahui dan menyadari terlebih dahulu apa yang terjadi, luka apa yang masih ada, dan apa yang belum selesai hingga saat ini.
Hal tersebut memang harus dibuka kembali, diakui bahwa memang ada sesuatu yang menyakitkan, membekas, dan mengganggu pada masa kini.
Beberapa orang sengaja menekan pengalaman yang menyakitkan tersebut dan dia sadar bahwa dia memiliki pengalaman yang buruk.
Namun ada juga beberapa orang yang tidak sengaja menekan pengalamaan buruk tersebut dan pura-pura melupakannya.
Luka di masa lalu butuh untuk diangkat dan disadari pada konsep awareness ini untuk nantinya berdamai dengan luka tersebut.
2. Accept
Accept adalah proses penerimaan bagi penderita yang memiliki luka di masa kecil.
Terima semua luka dan moment yang menyakitkan di masa kecil tersebut.
Terima semua emosi yang muncul pada diri sendiri, seperti emosi marah, sedih, dan takut.
Baik luka di masa kecil dan emosi pada diri sendiri harus diterima dengan lapang dada.
3. Allow
Psikolog Diah memaparkan, rasa sakit itu kemudian di proses dengan allow.
Allow ini adalah proses untuk membolehkan diri atau mengizinkan diri untuk mengalirkan, mengurus, dan menguras luka dan emosi kita.
Proses allow bisa dilakukan jugaa dengan cara menulis, jika penderita belum berkenan untuk menemui profesional dan ingin mencoba mengatasi sendiri bisa dilakukan dengan menulis.
"Menulis boleh banget, sebenarnya tubuh kita itu luar biasa sekali. Cerdas, pintar, namun karena didominasi oleh emosi destruktif, berbagai kecerdasan, akal sehat, nurani, empati, dan aset berharga lainnya tertutup dan terkubur," papar Psikolog Diah.
"Sehingga salah satu caranya adalah dengan mengupas yang bisa dilakukan dengan cara menulis."
"Berbagai literatur dari psikolog menyatakan bahwa dengan menulis bisa membantu seseorang untuk menerima, mengakui, dan akhirnya menyadari adanya hal yang tidak beres pada dirinya," lanjut Psikolog Diah.
Baca juga: Mengenal Inner Child dan Tiga Ego State dari Psikolog Diah Mahmudah, S.Psi

4. Away
Konsep terakhir dalam berdamai dengan diri sendiri adalah dengan away atau disebut juga dengan melepaskan.
Lepaskan semua luka di masa lalu tersebut, lepaskan semua emosi destruktif tersebut.
Lepaskan hal-hal yang mengganggu pikiran dan membuat pikiran terasa penat dan penuh.
Psikolog Diah menuturkan, keempat proses tersebut adalah tahapan yang tidak bisa dilompati begitu saja dan tidak bisa dilakukan secara terpisah.
Empat konsep tersebut harus dilakukan satu per satu dan semua harus berjalan sesuai dengan prosedur untuk bisa berdamai dengan luka di masa lalu.
Apabila ada yang sengaja melupakan dan melepaskan semua luka secara tiba-tiba tanpa ada proses dan pengolahan dengan empat konsep tersebut dapat menimbulkan masalah emosi yang baru.
Baca juga: Body Shaming Sebabkan Kecemasan dan Depresi pada Remaja, Psikolog Tekankan Pentingnya Peran Orangtua
Salah satunya adalah kurang stabilnya kehidupan emosi di masa kini, oleh sebab itu pentingnya melakukan self help dengan melewati proses 4A tersebut.
Psikolog Diah melanjutkan, jika ternyata self help tersebut tidak berhasil, mau tidak mau kita harus berlapang hati untuk meminta bantuan pada ahlinya.
Meminta bantuan adalah salah satu ciri dari orang yang dewasa.
"Jadi mengakui bahwa saya lemah, saya sudah mencoba mengurusnya dengan cara mandiri, tapi belum bisa tuntas adalah hal baik dilakukan untuk mendapatkan solusi yang tepat."
"Ahli atau profesional akan menjawab dan akan memberikan solusi yang tepat pada masalah mental health yang sedang Anda alami," jelas Psikolog Diah.
Penjelasan ini disampaikan oleh Psikolog Diah Mahmudah, S.Psi dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video pada 23 Maret 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)