Breaking News:

Vitamin D Bisa Jaga Kelembaban Kulit, Jadi Tampak Sehat dan Tak Kering

Sebuah penelitian mengungkap manfaat vitamin D dalam menjaga kesehatan kulit

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
ilustrasi kulit wajah dengan kelembaban ideal 

TRIBUNHEALTH.COM - Vitamin D dibutuhkan oleh tubuh ”untuk menjaga kesehatan tulang, gigi, dan otot”, kata layanan kesehatan Inggris, NHS.

Selain itu, sebuah penelitian telah menarik hubungan antara vitamin D dan kulit.

Studi yang dilakukan pada 2012 dan diterbitkan dalam jurnal Nutrients, menemukan korelasi antara kadar vitamin D dan kadar air kulit.

Individu dengan kadar vitamin D yang lebih rendah memiliki kelembapan kulit rata-rata yang lebih rendah, dilansir TribunHealth.com dari Express, Selasa (29/3/2022).

“Suplementasi topikal dengan cholecalciferol (vitamin D3) secara signifikan meningkatkan pengukuran kelembapan kulit dan menghasilkan perbaikan dalam penilaian klinis subjektif kulit," kata penelitian tersebut.

“Secara keseluruhan, temuan kami menunjukkan hubungan antara vitamin D3 dan hidrasi stratum korneum dan selanjutnya menunjukkan manfaat kelembaban kulit dari penerapan vitamin D3.”

Baca juga: dr. Pratidona Anasika Menyarankan untuk Melakukan Perawatan Kulit Wajah Sebelum Muncul Keluhan

Baca juga: Buah Semangka Kaya Kandungan Vitamin A dan C, Bagus untuk Menunjang Kesehatan Kulit

ilustrasi kulit sehat
ilustrasi kulit sehat (freepik.com)

Singkatnya, vitamin D dikaitkan dengan peningkatan kelembapan kulit dan vitamin D3 dikaitkan dengan kulit yang kurang kering.

Sementara penelitian ini memberikan wawasan tentang vitamin D, penting untuk dicatat bahwa penelitian yang dimaksud sekarang telah berusia 10 tahun.

Korelasi vitamin D dan pelembaban kulit mungkin telah sedikit diperbarui sejak penelitian dilakukan.

Namun, setidaknya penelitian itu menyoroti pentingnya mendapatkan cukup vitamin D ke dalam makanan seseorang.

2 dari 3 halaman

NHS mengatakan: “Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang seperti rakhitis pada anak-anak, dan nyeri tulang yang disebabkan oleh kondisi yang disebut osteomalacia pada orang dewasa."

“Saran pemerintah adalah bahwa setiap orang harus mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D setiap hari selama musim gugur dan musim dingin.”

Ilustrasi softgel vitamin D
Ilustrasi softgel vitamin D (Pixabay)

Baca juga: Defisiensi Vitamin D Parah Bisa Sebabkan Pelunakan Tulang, Gejalanya Termasuk Nyeri di Punggung

Baca juga: Merasa Lelah meski Sudah Tidur Semalaman? Waspada, Bisa Jadi Tanda Kekurangan Vitamin D

Meskipun penting seseorang tidak kekurangan vitamin D, penting juga seseorang tidak overdosis.

Jika seseorang mengonsumsi terlalu banyak vitamin D dalam jangka waktu yang lama, hal ini dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai hiperkalsemia, di mana terlalu banyak kalsium menumpuk di dalam tubuh.

Pada gilirannya ini dapat melemahkan tulang dan merusak jantung dan ginjal.

Selama Musim Panas tidak mungkin overdosis vitamin D dari matahari.

Bukan berarti duduk di bawah sinar matahari terlalu lama tidak akan membahayakan, justru dapat meningkatkan risiko kerusakan kulit, kanker kulit, dan menyebabkan sengatan matahari serta dehidrasi.

Sementara itu, perdebatan telah dibuka kembali tentang hubungan vitamin D dengan Covid-19.

Terapkan Prokes demi lindungi diri dari Covid-19
Terapkan Prokes demi lindungi diri dari Covid-19 (Pixabay.com)

Baca juga: Lewat G20, Indonesia Dorong Harmonisasi Standar Protokol Kesehatan Global dan Identifikasi Covid-19

Baca juga: Gejala Covid-19 Varian Deltacron Termasuk Pilek hingga Tenggorokan Gatal

Pada fase awal pandemi, vitamin D dianggap salah untuk mencegah timbulnya penyakit parah terkait Covid.

Sekarang sebuah studi baru di Israel menemukan mereka yang kekurangan vitamin D lebih mungkin mengembangkan kasus Covid-19 yang parah dibandingkan dengan mereka yang cukup vitamin D.

3 dari 3 halaman

Diterbitkan dalam jurnal PLOS One, penelitian ini menyimpulkan: “Di antara pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, defisiensi vitamin D pra-infeksi dikaitkan dengan peningkatan keparahan dan kematian penyakit.”

Meskipun hal ini menimbulkan pertanyaan tentang hubungan vitamin D dengan Covid, itu tidak berarti vitamin adalah kunci pencegahan.

Diperlukan lebih banyak penelitian tentang tautan ini sebelum kesimpulan yang lebih konkret dapat dicapai.

Untuk informasi lebih lanjut tentang mendapatkan vitamin yang cukup, konsultasikan dengan dokter umum atau ahli gizi.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKesehatan kulitvitamin DMasalah KulitExpress.co.ukhidrasi stratum korneumosteomalacia
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved