TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa tahun belakangan ini Indonesia diramaikan dengan adanya manusia silver.
Bermula dari hanya beberapa orang saja, kini manusia silver sudah marak terjadi disetiap daerah.
Bahkan terkini, manusia silver bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa melainkan juga pada anak-anak.
Baca juga: DNA Salmon yang Terdapat Dalam Sperma Ikan Salmon Dipercaya Baik Tuk Kesehatan dan Kecantikan Kulit
Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian khusus dari pemerintah.
Karena tindakan manusia silver dengan mewarnai seluruh tubuhnya tersebut, bisa berisiko pada kesehatan.

Akhirnya bisa berimbas dengan adanya penyakit kulit.
Hal ini juga dibenarkan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Arini Widodo.
Baca juga: dr. Citra Anggraeny, M.Biomed (AAM) Ungkap Kondisi Jerawat yang Memerlukan Penanganan Dokter
Mengingat cat yang digunakan seringkali tidak khusus diperuntukan bagi kulit.
Melainkan cat sablon yang biasanya akan diencerkan kembali agar lebih terjangkau.
Pengenceran pada cat tersebut, seringkali memanfaatkan minyak tanah, bensin, atau minyak goreng.

Bahkan acapkali juga dicampurkan dengan pilox agar warna nampak lebih mengkilap.
Pewarnaan ini diaplikasikan pada seluruh tubuh dan wajah.
Baca juga: Masker Terlalu Tebal Sebabkan Iritasi Kulit? Begini Penjelasan dr. Jonathan Subekti, Sp.KK
Seperti pada kelopak mata dan hidung juga tak luput terkena.
Tindakan demikian, bisa menimbulkan masalah pada mata dan apabila terhirup pada saluran napas bisa berbahaya.
Terlebih jika pewarnaan ini juga diaplikasikan pada seorang bayi.

Baca juga: Bayi yang Terlalu Lama Nangis Bisa Alami Kembung, Apa yang Perlu Dilakukan Orangtua?
Bayi memiliki kulit yang sangat berbeda dengan orang dewasa.
Maka apabila pewarnaan tersebut dilakukan pada bayi, tentu akan merusak kulit.
Dampak Jangka Pendek dan Panjang
Tindakan pewarnaan pada tubuh ini memiliki dampak jangka pendek dan janga panjang.
Jangka pendeknya, kulit bisa mengalami Dermatitis kontak.
Baca juga: Dermatitis Atopik pada Bayi Sebabkan Kulit Lebih Rentan dan Mudah Teriritasi, Simak Ulasan dr. Melly

Dermatitis kontak ini ditandai dengan kulit yang merah dan gatal.
Kondisi terpararahnya, bisa ditandai dengan adanya kulit yang melepuh.
Baca juga: Waspada, Iritasi Jaringan Lunak Akibat Penggunaan Obat Kumur yang Mengandung Bahan Kimia
Selain itu bisa menimbulkan reaksi alergi (gatal) dan iritasi (perih).
Sedangkan risiko jangka panjangnya bisa menyebabkan potensi karsinogenik atau kanker.

Karsinogenik ini berkaitan dengan VOC (Voltile Organic Compound).
Risko kanker terjadi karena bahan cat yang digunakan tidak ideal pada tubuh dan digunakan berulang kali.
Baca juga: Selain Memengaruhi Warna Kulit, Vitiligo Juga Memengaruhi Warna Rambut Termasuk Alis dan Bulu Mata
Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Arini Widodo ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, (11/10/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)