TRIBUNHEALTH.COM - Masker saat ini telah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari.
Pemakaian masker dianjurkan bagi setiap orang untuk melindungi diri dari virus Covid-19.
Salah satu indikator pemakaian masker yang benar ialah menggunakan 3 lapis.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Masih Sangat Efektif untuk Seluruh Varian Omicron Baik BA.1, BA.2, Maupun BA.3
Namun dengan langkah tersebut, mungkinkah berisiko menyebabkan iritasi?
Dokter Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin, Jonathan Subekti memberikan penjelasannya.
Ia mengatakan, semakin tebal kain yang terdapat pada masker, maka untuk menahan uap air akan lebih tinggi.
"Jadi kelembapan yang akan muncul pada sekitar mulut akan menjadi lebih tinggi," ucapnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
Sehingga bisa berisiko menimbulkan masalah baru.
Pemakaian Tali Masker yang Ditautkan pada Belakang Telinga
Terdapat dua cara umum dalam pemakaian masker.
Yaitu tali masker yang dikaitkan pada kepala (Headloop) dan tali masker yang dikaitkan pada telinga (Earloop).
Baca juga: dr. Citra Anggraeny, M.Biomed (AAM) Sarankan untuk Menghindari Masker Berbahan Poliester dan Nilon
Pada beberapa orang yang memiliki kulit sensitif, cenderung akan sering bermasalah pada tali masker yang dikaitkan pada telinga.
Biasanya masalah yang sering dikeluhkan pada saat pemakaian setiap hari, ialah adanya iritasi pada belakang telinga.
Untuk mengatasinya, Jonathan menganjurkan memakai masker jenis Headloop.
Disamping juga memberikan cairan infus atau Sodium chloride (Nacl 0,9 %).
Panduan Mengatasinya
Aplikasikan cairan infus pada kasa. Cairan ini bisa didapat dari apotek.
Selanjutnya segera peras kasa yang sudah basah dengan cairan infus tersebut, sampai tidak menetes.
Baca juga: Ketahui 3 Tips Menjaga Kesehatan Telinga dari Dokter Spesialis THT-KL, dr. Ibrahim Irsan Nasution
Bila sudah lembap, maka bisa diaplikasikan pada kulit yang telah teriritasi.
Bisa diaplikasikan pada area sekitar mulut, hidung, maupun dahi.
Cara ini bisa dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari dengan durasi 10 hingga 15 menit.
Selanjutnya apabila cairan pada kasa terasa sudah kering, maka bisa diberi kembali dengan cairan infus seperti metode sebelumnya.
Kemudian aplikasikan kembali pada area kulit yang dituju.
Sebaiknya dilakukan setelah beraktivitas, seperti setelah mandi.
Baca juga: Ingin Bentuk Wajah V-Shape? Disarankan Konsultasi dengan Dokter untuk Mendapatkan Penanganan Tepat
"Setelah mandi, cuci wajah, kemudian apabila wajah terasa iritasi atau gatal, maka paling aman gunakan cara ini," kata Jonathan.
Prinsip ini hampir sama dengan pemakaian masker wajah atau sheet mask.
Namun metode ini tidak menggunakan vitamin, melainkan hanya memanfaatkan cairan fisiologis (Sodium chloride).
Cara Cegah Masalah Kulit saat Pakai Masker
Pandemi di Indonesia masih belum berakhir.
Karena itu, masyarakat masih diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan salah satunya dengan memakai masker.
Baca juga: Pasca Penemuan Kasus Omicron di Indonesia, Masyarakat Dihimbau Konsisten Terapkan Prokes
Disamping dapat melindungi diri dari penularan Covid-19, sayangnya pemakaian masker bisa berpotensi menyebabkan beragam permasalahan kulit.
Jonathan menyebutkan beragam masalah kulit yang bisa terjadi. Di antaranya:
- Ruam atau iritasi
- Gatal
- Jerawat
- dan folikulitis.
Baca juga: Makanan dengan Indeks Glikemik Tinggi dapat Memicu Terjadinya Permasalahan Jerawat
Berbagai permasalahan kulit di atas masih bisa dicegah dengan sejumlah cara.
1. Memilih Tipe Masker
Pilihlah masker yang memang lembut di kulit.
Terdapat berbagai tipe masker, pilihlah masker yang nyaman dipakai dalam jangka waktu yang lama.
2. Lakukan Perawatan Kulit
Selanjutnya rutin melakukan perawatan kulit sebelum memakai masker.
Sempatkan mencuci wajah sebelum memakai masker.
Bila upaya tersebut tidak dilakukan, berpotensi menyebabkan masalah pada kulit wajah.
Baca juga: Terlalu Sering Cuci Wajah Sebabkan Kerusakan Skin Barrier, dr. Satya Perdana Sebut Tiga Kali Cukup
"Jadi tetap rutinitasnya seperti biasa, bangun lalu cuci wajah."
"Kemudian kalau mau pergi beraktivitas kita pakai pelembap dan tabir surya," papar Jonathan.
Menyambung pernyataanya, banyak orang berpikir bahwa pemakaian tabir surya tidak penting saat berada di rumah.
Padahal tabir surya bisa melindungi kulit dari cahaya yang masuk ke dalam rumah.
Sehingga sebenarnya tidak ada cara spesifik dalam menghindari masalah kulit akibat pemakaian masker.
"Sebenarnya kita cuma tinggal melakukan apa yang biasanya kita lakukan saja," utasnya.
Penyebab Timbul Masalah Kulit Akibat Memakai Masker
Terdapat 3 prinsip utama penyebab munculnya keluhan pada kulit akibat pemakaian masker.
Adalah kelembapan kulit di sekitar area mulut meningkat dan adanya gesekan yang terus-menerus.
Baca juga: dr. Qori Lestari Bagikan Tips Mengatasi Jerawat Akibat Penggunaan Masker
"Misalnya pada saat kita bicara, noleh, beraktivitas, masker dan kulit terus bergesekan," sambungnya.
Masker yang beredar di pasaran memiliki bermacam bahan. Seperti masker medis dan masker kain.
Masker medis dengan berbagai merk juga memiliki kualitas yang berbeda.
Sehingga bisa berpengaruh pada kenyaman pada saat digunakan.
Karena terkadang masker merk tertentu memiliki bahan dengan tingkat kekasaran yang cukup tinggi pada kulit.
Sehingga tak heran, ada orang yang hanya cocok dengan merk masker medis tertentu saja.
Baca juga: Banyak Digunakan Sejak Pandemi, Waspadai Munculnya Berbagai Dampak Negatif Pemakaian Masker
Begitu pula dengan masker kain yang cenderung memiliki variasi lebih banyak.
Ada yang berbahan kain, bordiran, atau polyester.
Pada prinsipnya, dokter menyarankan menggunakan masker kain yang berbahan utama katun.
Mengingat katun memiliki bahan yang lebih lembut, sehingga dapat dikatakan aman ketika bergesekan pada kulit.
Penyebab Gatal dan Ruam saat Pakai Masker Metal
Telah banyak yang mengeluhkan bahwa penggunaan masker dengan metal mengatakan rasa gatal dan kemerahan pada kulit.
Hal demikian terjadi, lantaran umumnya penderita mengalami alergi terhadap logam.
Kondisi tersebut biasa dinamakan dengan Dermatitis kontak alergi karena metal.
"Jadi ketika berkontak dengan masker yang ada logamnya dan muncul reaksi, itu biasa kita sebut Dermatitis kontak alergi karena metal," jelasnya.
Penyebab Timbul Jerawat saat Pakai Masker
Penggunaan kosmetik identik dengan kaum hawa.
Para wanita sering menggunakan kosmetik dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya.
Baca juga: Makanan dengan Indeks Glikemik Tinggi dapat Memicu Terjadinya Permasalahan Jerawat
Terutama ketika melakukan aktivitas di luar rumah.
Padahal saat pandemi seperti ini, diharuskan untuk tetap memakai masker.
Alhasil seringkali wanita lebih mudah mengalami masalah kulit.
"Penggunaan make up itu sendiri terlepas kita memakai masker atau tidak bisa menimbulkan masalah di kulit."
"Menyumbat pori bila tidak dibersihkan dengan benar, dan menyebabkan jerawat, apalagi ditambah dengan masker," ucap Jonathan.
Alhasil masalah kulit menjadi lebih banyak, seperti mudah timbul jerawat dan timbul iritasi akibat penggunaan kosmetik.
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin, Jonathan Subekti ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV (9/3/2021)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)