TRIBUNHEALTH.COM - Kesehatan gigi dan mulut merupakan keadaan sehat dari jaringan keras dan jaringan lunak gigi serta unsur-unsur yang berhubungan dalam rongga mulut yang memungkinkan setiap individu bisa mengunyah, berbicara dan berinteraksi sosial tanpa disfungsi, gangguan estetik dan ketidaknyamanan karena adanya penyakit hingga penyimpangan oklusi.
Pasalnya pola makan yang berubah selama berpuasa bisa memengaruhi kesehatan gigi dan mulut.
Umumnya masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling sering dikeluhkan selama bulan Ramadhan adalah mulut kering, sakit gigi dan bau mulut yang seringkali menyebabkan rasa percaya diri menurun.
Baca juga: NHS Sebut Anak Boleh Pakai Pasta Gigi Orang Dewasa, Hanya Perlu Menyesuaikan Ukuran Penggunaan

"Pada prinsipnya seperti ini, kalau kita memasuki puasa sama seperti kalau ibu hamil sebelum hamil atau sebelum puasa kondisi gigi dan rongga mulut secara keseluruhan itu sehat sebenarnya hampir tidak ada yang terlalu bermakna masalah penyakitnya, hanya saja memang kondisi mulut saat kita puasa kan kita tidak ada intake ke dalam mulut," terangnya.
"Sehingga tidak ada proses self cleansing," ujarnya.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Konservasi Gigi, drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 19 Maret 2022.
Baca juga: Body Shaming Sebabkan Kecemasan dan Depresi pada Remaja, Psikolog Tekankan Pentingnya Peran Orangtua
Sebagai informasi, air ludah atau saliva berfungsi untuk self cleansing.
Self cleansing adalah proses daya pembersihan gigi secara alami di dalam rongga mulut.
Self cleansing akan terjadi ketika makanan berserat dan berair dikunyah di dalam rongga mulut.
Jadi apabila tidak ada makanan yang masuk dan tidak ada yang di kunyah, proses self cleansing tersebut tidak terjadi.

Sehingga kondisi di dalam rongga mulut yang sering terjadi adalah munculnya bau yang tidak sedap.
Apalagi saat seseorang berpuasa, intake cairan biasanya memang sangat kurang karena kita hanya minum di saat sahur sampai berbuka.
Kondisi kekurangan cairan menyebabkan suasa rongga mulut menjadi lebih kering.
Baca juga: Tanda Instagram Mulai Berpengaruh Buruk pada Kesehatan Mental, Cemas hingga Tak Bisa Lepas dari HP
Akibatnya kondisi kering tersebut menyebabkan bau mulut atau halitosis.
Akan tetapi kasus tersebut bukan hanya disebabkan karena mulut kering, tetapi juga perlu dilihat apakah terdapat gigi berlubang, karang gigi hingga pembengkakan di dalam rongga mulut.
Menurut drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG jika terdapat masalah rongga mulut seperti ini, tidak puasa pun akan menimbulkan bau yang enak.

Baca juga: dr. Sandi Nugraha, Sp.A Jelaskan Penyebab Radang Amandel, Bisa Picu Infeksi Otak jika Terus Berulang
Penjelasan Dokter Spesialis Konservasi Gigi, drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 19 Maret 2022.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.