TRIBUNHEALTH.COM - Kopi kekinian saat ini tengah banyak digandrungi oleh masyarakat.
Jenis minuman satu ini sering kali dikonsumsi saat melakukan aktivitas tertentu, seperti bekerja.
Diharapkan dengan mengonsumsi kopi, dapat menahan rasa kantuk terutama ketika berada di rumah.
Baca juga: Kopi Punya Efek Paradoks, Justru Bikin Ngantuk dan Lelah saat Efek Kafein Telah Habis
Namun saat isolasi mandiri, apakah masih bisa mengonsumsi kopi kekinian?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Dokter Spesialis Gizi Klinik, Marya Haryono memberikan penjelasannya.

Menurut penuturannya, tidak ada masalah bila ingin mengonsumsi kopi saat isolasi mandiri.
Menjadi masalah, jika dalam kopi disertai dengan gula dan susu kental manis yang terlalu banyak.
Baca juga: dr. M. Syah Abdaly, Sp.PD Sarankan Sering Mengukur Saturasi Oksigen Saat Jalankan Isolasi Mandiri
Gula tersebut, bisa berasal dari berbagai jenis. Baik gula aren, gula batu, maupun gula putih.
Maka sebaiknya perlu dibatasi konsumsi kopi dengan kandungan gula seperti di atas.

Mengingat kondisi tubuh tidak terlalu memerlukan gula.
Tubuh cenderung membutuhkan karbohidrat yang kompleks yang bisa didapat dari:
- Nasi merah
- Sayur
Baca juga: Waspada, Kurangnya Konsumsi Sayur dan Buah dapat Mempengaruhi Pola Defekasi
- dan buah.
Sehingga untuk proses penyembuhan, lebih baik membatasi gula dan mengonsumsi nutrisi lain yang memang dibutuhkan oleh tubuh.
Membatasi Konsumsi Makanan Manis
Makanan manis identik dengan tambahan gula, sirup, maupun madu.
Namun untuk menjaga kondisi tubuh dan daya tahan tubuh secara optimal, konsumsi makanan manis harus dibatasi.

Setiap orang harus membatasi makanan manis sampai 10 %.
Persentase tersebut pada setiap tentu akan berbeda-beda.
"10 % ini beda orang, beda pembatasannya, ada yang pembatasannya maksimal 1 sendok atau 2 sendok makan," ucapnya.
Baca juga: Jarang Menyikat Gigi, Mengonsumsi Makanan Manis dan Asam Beresiko Tinggi Mengalami Gingivitis
Untuk pembatasan, alangkah lebih baiknya untuk dihindari.
Namun perlu diingat, tidak hanya membatasi konsumsi makanan manis saat sedang terpapar Covid-19 saja.
Bagi yang belum pernah terpapar Covid-19, mulai dari sekarang bisa menghindari makanan yang terlalu tinggi mengandung gula.

Supaya respon inflamasi terjada sejak dini, sehingga tidak mudah sakit.
Memenuhi Asupan Nutrisi
Memperhatikan asupan nutrisi harus dilakukan oleh setiap orang.
Bukan hanya diperhatikan saat sakit saja, melainkan juga harus dicermati setiap hari.
Baca juga: Ahli Gizi: Sebelum Melakukan Detox Jus, Lebih Baik Konsultasi dengan Dokter Terlebih Dulu
Jangan sampai ketika sedang sakit, justru baru sadar akan asupan makanan yang akan dikonsumsi.
Dasar asupan nutrisi yang harus dipenuhi mengacu pada prinisp gizi seimbang.
"Gizi seimbang harus lengkap, baik mikro maupun makronutrisi," terang Marya.

Lebih banyak orang mengetahui makronutrisi sebatas karbohidrat dan protein saja, padahal lemak juga termasuk bagian dari makronutrisi yang harus dipenuhi.
Sehingga tidak perlu terlalu khawatir dengan lemak.
Hanya saja, perlu memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Sementara mikronutrisi disesuaikan dengan penyakit yang dialami oleh setiap orang.
Baca juga: Jangan Terlalu Banyak Konsumsi Karbohidrat Olahan, Begini Alasannya Menurut dr. Lusiyanti, M.Med
Kebutuhan mikronutrisi pada orang dengan penyakit dan tanpa penyakit berbeda.
"Contohnya orang diabetes dengan tanpa diabetes berbeda nutrisinya."
"Orang diabetes dengan masalah jantung, ginjal, itu juga berbeda nutrisinya," jelas Marya.
Bila sedang sakit, maka yang harus menjadi perhatian adalah daya tahan tubuh.

Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan melakukan pemenuhan nutrisi dengan tambahan protein.
Kendati demikian tidak bisa dipukul rata,
pada pasien dengan gangguan ginjal, perlu memperhatikan apakah benar membutuhkan tambahan protein atau tidak.
Untuk memastikannya, jika sedang sakit, perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengatur makanan yang akan dikonsumsi.
Konsumsi Makanan Cepat Saji saat Isolasi Mandiri
Makanan cepat saji sah-sah saja untuk dikonsumsi saat sedang isolasi mandiri.
Namun perlu digarisbawahi, bahwa makanan cepat saji tidak dianjurkan dikonsumsi setiap hari.
Karena makanan cepat saji identik dengan makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi.
Baca juga: Dokter Jelaskan Apa yang Perlu Dipersiapkan saat Isolasi Mandiri, Termasuk Termometer Badan
Begitu pula dengan kandungan serat dan protein yang kurang.
Sehingga jika memang ingin mengonsumsi makanan cepat saji, perlu diimbangi dengan makanan tinggi protein dan serat.
Marya menerangkan, saat isolasi mandiri lebih baik untuk menjalankan pola hidup yang sehat. Misalnya:

- Olahraga
- Minum air putih yang cukup
- Istirahat yang cukup
Baca juga: Dampak Negatif Begadang Menyebabkan Tubuh Tidak Bugar, Saraf Kurang Istirahat dan Tubuh Terasa Lemah
Penjelasan Dokter Spesialis Gizi Klinik, Marya Haryono ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas Tv, Senin(21/2/2020)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)