TRIBUNHEALTH.COM - Halitosis atau bau mulut merupakan kondisi yang biasa dialami oleh orang.
Meski tampak sepele, halitosis bisa mengurangi rasa percaya diri.
Untuk mengatasi bau mulut yang tak sedap, perlu untuk mengenali penyebabnya terlebih dulu.
Pasalnya beberapa bau mulut hanya disebabkan makanan tertentu dan bersifat sementara.
Dengan demikian, mengurangi atau menhindari makanan yang memicu bau mulut dapat sekaligus memperbaiki kondisinya.
Dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today, Minggu (6/3/2022), berikut ini adalah sejumlah makanan yang bisa memicu bau mulut.
Baca juga: Bau Mulut Bisa Jadi Gejala Kanker Mulut, Waspada jika Disertai Gejala Berikut
Baca juga: Bau Mulut Bisa Disebabkan Masalah Medis Tertentu, Penting untuk Konsultasi dengan Dokter gigi

Tembakau
Produk tembakau menyebabkan bau mulut yang khas.
Selain itu, tembakau meningkatkan kemungkinan penyakit gusi yang juga dapat menyebabkan bau mulut.
Makanan tertentu
Pecahnya partikel makanan yang menempel di gigi bisa menyebabkan bau tak sedap.
Beberapa makanan seperti bawang merah dan bawang putih juga bisa menyebabkan bau mulut.
Setelah dicerna, produk pemecahannya dibawa dalam darah ke paru-paru di mana mereka dapat mempengaruhi pernapasan.
Mulut kering

Baca juga: Diabetes Tipe 1 Bisa Sebabkan Mulut Kering dan Bau Mulut, Berikut Ini Tips Ringankan Gejalanya
Baca juga: Berbagai Kondisi Medis Berikut Bisa Sebabkan Sulit Menelan, Mulai Aklasia hingga Mulut Kering
Air liur secara alami membersihkan mulut. Jika mulut secara alami kering atau kering karena penyakit tertentu, seperti xerostomia, bau dapat menumpuk.
Kebersihan gigi
Menyikat gigi dan flossing memastikan penghapusan partikel kecil makanan yang dapat menumpuk dan perlahan-lahan rusak, menghasilkan bau.
Lapisan bakteri yang disebut plak menumpuk jika menyikat tidak teratur.
Plak ini dapat mengiritasi gusi dan menyebabkan peradangan antara gigi dan gusi yang disebut periodontitis.
Gigi palsu yang tidak dibersihkan secara teratur atau tidak benar juga dapat menjadi sarang bakteri penyebab halitosis.
Diet ketat
Puasa dan program makan rendah karbohidrat dapat menghasilkan halitosis.
Ini karena pemecahan lemak yang menghasilkan bahan kimia yang disebut keton.
Keton ini memiliki aroma yang kuat.
Obat-obatan

Baca juga: Cara Mengantisipasi Bau Mulut pasca Alami Trauma, Simak Pesan dari Lettu Kes drg. Ari Wd Astuti
Baca juga: Ketidakselarasan Rahang Bisa Picu Bau Mulut, Ini Alasannya menurut drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K)
Obat-obatan tertentu dapat mengurangi air liur dan, karenanya, meningkatkan bau.
Obat lain dapat menghasilkan bau saat mereka memecah dan melepaskan bahan kimia dalam napas.
Contohnya termasuk nitrat yang digunakan untuk mengobati angina, beberapa bahan kimia kemoterapi, dan beberapa obat penenang, seperti fenotiazin.
Orang yang mengonsumsi suplemen vitamin dalam dosis besar juga rentan terhadap bau mulut.
Kondisi mulut, hidung, dan tenggorokan
Terkadang, batu kecil yang tertutup bakteri dapat terbentuk di amandel di bagian belakang tenggorokan dan menghasilkan bau.
Infeksi atau peradangan pada hidung, tenggorokan, atau sinus juga dapat menyebabkan halitosis.
Benda asing
Bau mulut bisa terjadi jika ada benda asing yang bersarang di rongga hidung, terutama pada anak-anak.
Penyakit
Beberapa jenis kanker, gagal hati, dan penyakit metabolik lainnya dapat menyebabkan halitosis, karena campuran spesifik bahan kimia yang dihasilkannya.
Gastroesophageal reflux disease (GERD) dapat menyebabkan bau mulut karena refluks asam lambung secara teratur.
Penyebab bau mulut yang lebih jarang

Baca juga: Dokter Gigi Sebut Sejumlah Kebiasaan yang Dapat Mencegah Terjadinya Bau Mulut
Baca juga: Jenis Makanan yang Efektif Mengurangi Bau Mulut, Berikut Penjelasan Lettu Kes drg. Ari Wd Astuti
Seperti disebutkan sebelumnya, alasan paling umum untuk bau mulut adalah kebersihan mulut, tetapi situasi lain juga bisa menjadi penyebabnya.
Penyebab bau mulut yang lebih jarang meliputi:
Ketoasidosis
Ketika kadar insulin seseorang dengan diabetes sangat rendah, tubuh mereka tidak dapat lagi menggunakan gula dan mulai menggunakan simpanan lemak sebagai gantinya.
Ketika lemak dipecah, keton diproduksi dan menumpuk. Keton dapat menjadi racun bila ditemukan dalam jumlah besar dan menghasilkan bau nafas yang khas dan tidak sedap.
Ketoasidosis adalah kondisi serius dan berpotensi mengancam jiwa.
Obstruksi usus
Napas bisa berbau seperti kotoran jika terjadi muntah dalam waktu lama, terutama jika ada obstruksi usus.
Bronkiektasis
Ini adalah kondisi jangka panjang di mana saluran udara menjadi lebih lebar dari biasanya, memungkinkan penumpukan lendir yang menyebabkan bau mulut.
Pneumonia aspirasi
Pembengkakan atau infeksi di paru-paru atau saluran udara karena menghirup muntah, air liur, makanan, atau cairan.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)