Breaking News:

Waspada Risiko Penyakit Jantung Rematik pada Penderita ISPA, Simak Penjelasan Dokter

Berikut ini simak penjelasan dokter mengenai risiko penyakit jantung rematik pada penderita ISPA

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
Tribunnews.com
Ilustrasi mengalami penyakit jantung-simak penjelasan dokter mengenai risiko penyakit jantung rematik pada penderita ISPA 

TRIBUNHEALTH.COM - Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA bisa terjadi pada segala usia.

ISPA bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri.

ISPA yang disebabkan oleh bakteri, terutama streptococcus, maka bisa berisiko menyebabkan penyakit jantung rematik.

Baca juga: Penderita Gangguan Kelenjar Getah Bening Bisa Alami Sesak Napas, Dokter Jelaskan Penanganannya

Layaknya seperti luka pada kulit, bila paru terkena bakteri, bila sudah sembuh akan ada gejala sisa.

ilustrasi konsultasi dengan dokter
ilustrasi konsultasi dengan dokter (pixabay.com)

Cara Mengatasi Gejela Sisa

Lebih lanjut, dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A menjelaskan cara mengatasi gejala sisa ISPA.

Penanganan ISPA disesuaikan dengan penyebabnya.

Untuk mengatasi gejala sisa akibat terkena bakteri yang terjadi hanya pada jaringan, maka tidak ada penanganan khusus.

Baca juga: dr. Fariz Nurwidya: Penderita Asma Memiliki Saluran Pernapasan Sensitif Dibandingan Orang Tanpa Asma

Namun jika gejala sisa berupa penyakit jantung rematik, pasien harus melakukan terapi seumur hidup.

Pasien harus diberikan terapi antibiotik yang disebut dengan Benzathine penicillin g tiap bulan sekali.

Ilustrasi obat antibiotik
Ilustrasi obat antibiotik (kompasiana.com)
2 dari 4 halaman

Disamping rutin melakukan kontrol jantung, untuk mengetahui ada tidaknya kerusakan progresif.

ISPA Virus Sembuh Total

ISPA yang disebabkan oleh virus bisa membuat penderitanya bisa sembuh secara total dan tidak meninggalkan gejala sisa.

Terdapat beragam jenis virus, Rhinovirus merupakan penyebab terbesar terjadinya ISPA.

Baca juga: Hanya Tutupi Hidung, Apakah Masker Kosk Bisa Tangkal Virus Corona? Simak Penjelasan Ahli Berikut

"Mungkin kita sering mendengar flu disebabkan oleh Influenza."

"Padahal sebenarnya paling besar menyebabkan flu atau paling tepat disebut Salesma ini adalah Rhinovirus," sambung Roro dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

Ilustrasi seseorang yang mengalami ISPA
Ilustrasi seseorang yang mengalami ISPA (freepik.com)

ISPA disebabkan oleh virus yang bisa sembuh sendiri, maka penderita cukup melakukan pengobatan suportif.

Pengobatan suportif yang dimaksud seperti:

Baca juga: dr. Dyana Theresia Watania, Sp.M Anjurkan untuk Istirahat Setiap Dua Jam Ketika Menggunakan Gadget

- Makan-makanan bergizi

- Istirahat cukup

3 dari 4 halaman

- Olahraga

Ilustrasi berolahraga
Ilustrasi berolahraga (kompas.com)

- dan membersihkan saluran pernapasan.

Jenis pengobatan di atas sebaiknnya perlu dilakukan secara terus-menerus.

Gejala ISPA

Roro menyampaikan ISPA pada anak dan orang dewasa tidak terlalu jauh berbeda.

Gejala yang ada mengikuti pada area yang terkena.

Baca juga: Hidung Mengeluarkan Cairan Bening di Pagi Hari dapat Menandakan Adanya Reaksi Alergi

Jika mulai dari hidung, maka sudah masuk pada saluran napas. Akhirnya menimbulkan gejala pilek.

Bila terkena pada hidung bagian dalam, maka akan dirasakan gejala seolah-olah terdapat sesuatu yang masuk ke dalam saluran napas bagian dalam (post nasal drip).

"Jadi rasanya kayak ketelan sendiri," imbuh Roro.

Ilustrasi pilek
Ilustrasi pilek (Pexels)

Selanjutnya, jika semakin turun memasuki area faring atau laring, maka akan muncul tanda:

4 dari 4 halaman

- Nyeri tenggorokan

- Nyeri telan

- dan batuk.

Baca juga: dr. Sandi Nugraha Beberkan Penyebab Batuk Tak Kujung Sembuh pada Anak yang Jarang Disadari Orangtua

Batuk sebenarnya adalah suatu bentuk pertahanan tubuh untuk mengeluarkan kuman-kuman yang ada di saluran napas.

Jadi bukan berarti batuk harus selalu dihilangkan.

Kemudian, jika masuk ke dalam saluran napas seperti trakea atau paru-paru, maka bisa jadi sesak dan menimbulkan suara tambahan di paru.

ilustrasi pemeriksaan paru paru
ilustrasi pemeriksaan paru paru (freepik.com)

Tanda lain pada infeksi yang bisa ditemui adalah demam.

Tanda ini bersifat general atau sistemik.

Serupa dengan batuk, demam adalah wujud dari pertahanan tubuh untuk menghadapi infansi kuman atau patogen.

Baca juga: Penggunaan Salep Steroid Jangka Panjang Bisa Buat Kulit Tipis, Kuman dan Infeksi Lebih Mudah Masuk

Demam ini juga bervariasi, mulai dari ringan hingga demam tinggi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa gejala sangat beragam.

Namun terkhusus pada ISPA yang disebabkan oleh bakteri, terdapat gejala khusus yang bisa dikenali. Seperti:

Ilustrasi demam tinggi pada anak
Ilustrasi demam tinggi pada anak (Kompas.com)

- Demam tinggi (bisa lebih dari 38 derjaat celcius)

- Tidak ada batuk

- Sering terjadi di bawah usia 3 tahun

Baca juga: Demam Tinggi hingga Mata Kuning Adalah Tanda Umum yang Dialami Penderita Penyakit Liver

- Terdapat putih-putih pada area tenggorokan atau amandel.

Bila sudah menemukan sejumlah tanda di atas, perlu segera ke dokter.

Saluran Napas Adalah Satu-Kesatuan

Seringkali orang menyebut ISPA adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas.

Hal ini dilaterbelakangi karena mulanya ISPA terbagi menjadi dua bagian. Yaitu atas dan bawah.

Ilustrasi terserang penyakit ispa
Ilustrasi terserang penyakit ispa (tribunnews.com)

Mulai dari hidung masuk ke dalam laring, turun lagi ke trakea.

Trakea ini bercabang dan masuk ke dalam paru-paru.

Baca juga: Seseorang yang Memiliki Penyakit Paru Diperbolehkan Mendaki? Simak Penjelasan dr. Eka Ginanjar

Perbatasan secara konvensional ini, adalah laring.

"Sehingga infeksi saluran pernapasan dibagi menjadi atas dan bawah," ucap Roro.

Namun saat ini, ISPA sudah tidak dibagi menjadi atas dan bawah.

Ilustrasi - paru-paru
Ilustrasi - paru-paru (pixabay.com)

Karena saluran napas dianggap sebagai satu-kesatuan.

Sementara penyebutan akut, merujuk pada waktu.

Baca juga: Berikut Ini Gejala, Penyebab, dan Pencegahan Kanker Paru-paru yang Termasuk Penyakit Berbahaya

Artinya seberapa lama pasien mengalami infeksi. Hitungannya kurang lebih 2 minggu.

"Jadi kalau kita bicara ISPA adalah infeksi saluran napas, yang lama kejadiannya kurang dari atau sama dengan 2 minggu," papar Roro.

Penjelasan dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video(6/1/2021)

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.compenjelasan dokterpenyakit rematikISPAInfeksi Saluran Pernapasan AkutVirusBakteri Virus Nipah
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved