TRIBUNHEALTH.COM - Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA bisa terjadi pada segala usia.
ISPA bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri.
ISPA yang disebabkan oleh bakteri, terutama streptococcus, maka bisa berisiko menyebabkan penyakit jantung rematik.
Baca juga: Penderita Gangguan Kelenjar Getah Bening Bisa Alami Sesak Napas, Dokter Jelaskan Penanganannya
Layaknya seperti luka pada kulit, bila paru terkena bakteri, bila sudah sembuh akan ada gejala sisa.

Cara Mengatasi Gejela Sisa
Lebih lanjut, dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A menjelaskan cara mengatasi gejala sisa ISPA.
Penanganan ISPA disesuaikan dengan penyebabnya.
Untuk mengatasi gejala sisa akibat terkena bakteri yang terjadi hanya pada jaringan, maka tidak ada penanganan khusus.
Baca juga: dr. Fariz Nurwidya: Penderita Asma Memiliki Saluran Pernapasan Sensitif Dibandingan Orang Tanpa Asma
Namun jika gejala sisa berupa penyakit jantung rematik, pasien harus melakukan terapi seumur hidup.
Pasien harus diberikan terapi antibiotik yang disebut dengan Benzathine penicillin g tiap bulan sekali.

Disamping rutin melakukan kontrol jantung, untuk mengetahui ada tidaknya kerusakan progresif.
ISPA Virus Sembuh Total
ISPA yang disebabkan oleh virus bisa membuat penderitanya bisa sembuh secara total dan tidak meninggalkan gejala sisa.
Terdapat beragam jenis virus, Rhinovirus merupakan penyebab terbesar terjadinya ISPA.
Baca juga: Hanya Tutupi Hidung, Apakah Masker Kosk Bisa Tangkal Virus Corona? Simak Penjelasan Ahli Berikut
"Mungkin kita sering mendengar flu disebabkan oleh Influenza."
"Padahal sebenarnya paling besar menyebabkan flu atau paling tepat disebut Salesma ini adalah Rhinovirus," sambung Roro dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

ISPA disebabkan oleh virus yang bisa sembuh sendiri, maka penderita cukup melakukan pengobatan suportif.
Pengobatan suportif yang dimaksud seperti:
Baca juga: dr. Dyana Theresia Watania, Sp.M Anjurkan untuk Istirahat Setiap Dua Jam Ketika Menggunakan Gadget
- Makan-makanan bergizi
- Istirahat cukup
- Olahraga

- dan membersihkan saluran pernapasan.
Jenis pengobatan di atas sebaiknnya perlu dilakukan secara terus-menerus.
Gejala ISPA
Roro menyampaikan ISPA pada anak dan orang dewasa tidak terlalu jauh berbeda.
Gejala yang ada mengikuti pada area yang terkena.
Baca juga: Hidung Mengeluarkan Cairan Bening di Pagi Hari dapat Menandakan Adanya Reaksi Alergi
Jika mulai dari hidung, maka sudah masuk pada saluran napas. Akhirnya menimbulkan gejala pilek.
Bila terkena pada hidung bagian dalam, maka akan dirasakan gejala seolah-olah terdapat sesuatu yang masuk ke dalam saluran napas bagian dalam (post nasal drip).
"Jadi rasanya kayak ketelan sendiri," imbuh Roro.

Selanjutnya, jika semakin turun memasuki area faring atau laring, maka akan muncul tanda:
- Nyeri tenggorokan
- Nyeri telan
- dan batuk.
Baca juga: dr. Sandi Nugraha Beberkan Penyebab Batuk Tak Kujung Sembuh pada Anak yang Jarang Disadari Orangtua
Batuk sebenarnya adalah suatu bentuk pertahanan tubuh untuk mengeluarkan kuman-kuman yang ada di saluran napas.
Jadi bukan berarti batuk harus selalu dihilangkan.
Kemudian, jika masuk ke dalam saluran napas seperti trakea atau paru-paru, maka bisa jadi sesak dan menimbulkan suara tambahan di paru.

Tanda lain pada infeksi yang bisa ditemui adalah demam.
Tanda ini bersifat general atau sistemik.
Serupa dengan batuk, demam adalah wujud dari pertahanan tubuh untuk menghadapi infansi kuman atau patogen.
Baca juga: Penggunaan Salep Steroid Jangka Panjang Bisa Buat Kulit Tipis, Kuman dan Infeksi Lebih Mudah Masuk
Demam ini juga bervariasi, mulai dari ringan hingga demam tinggi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa gejala sangat beragam.
Namun terkhusus pada ISPA yang disebabkan oleh bakteri, terdapat gejala khusus yang bisa dikenali. Seperti:

- Demam tinggi (bisa lebih dari 38 derjaat celcius)
- Tidak ada batuk
- Sering terjadi di bawah usia 3 tahun
Baca juga: Demam Tinggi hingga Mata Kuning Adalah Tanda Umum yang Dialami Penderita Penyakit Liver
- Terdapat putih-putih pada area tenggorokan atau amandel.
Bila sudah menemukan sejumlah tanda di atas, perlu segera ke dokter.
Saluran Napas Adalah Satu-Kesatuan
Seringkali orang menyebut ISPA adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas.
Hal ini dilaterbelakangi karena mulanya ISPA terbagi menjadi dua bagian. Yaitu atas dan bawah.

Mulai dari hidung masuk ke dalam laring, turun lagi ke trakea.
Trakea ini bercabang dan masuk ke dalam paru-paru.
Baca juga: Seseorang yang Memiliki Penyakit Paru Diperbolehkan Mendaki? Simak Penjelasan dr. Eka Ginanjar
Perbatasan secara konvensional ini, adalah laring.
"Sehingga infeksi saluran pernapasan dibagi menjadi atas dan bawah," ucap Roro.
Namun saat ini, ISPA sudah tidak dibagi menjadi atas dan bawah.

Karena saluran napas dianggap sebagai satu-kesatuan.
Sementara penyebutan akut, merujuk pada waktu.
Baca juga: Berikut Ini Gejala, Penyebab, dan Pencegahan Kanker Paru-paru yang Termasuk Penyakit Berbahaya
Artinya seberapa lama pasien mengalami infeksi. Hitungannya kurang lebih 2 minggu.
"Jadi kalau kita bicara ISPA adalah infeksi saluran napas, yang lama kejadiannya kurang dari atau sama dengan 2 minggu," papar Roro.
Penjelasan dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video(6/1/2021)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)