Breaking News:

Stres Picu Kinerja Hormon Kortisol, Tekanan Darah Jadi Meningkat dan Berisiko Serangan Jantung

Berikut ini dampak stres terhadap kesehatan fisik, termasuk risiko jantung dan stroke

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay
Ilustrasi stres 

TRIBUNHEALTH.COM - Stres merupakan salah satu mekanisme alami yang dimiliki oleh tubuh.

Pada saat tertentu, stres bisa membantu untuk bertahan hidup, terutama ketika tubuh membutuhkan respon fight or flight.

Tetapi terlalu banyak stres dapat berbahaya bagi kesehatan secara keseluruhan, terutama kesehatan jantung, sebagaimana dilansir TribunHealth.com dari Healthline, Jumat (4/3/2022).

Stres jangka panjang (kronis) dapat terjadi akibat berbagai hal.

Misalnya saja, stres terjadi akibat kekhawatiran yang terus-menerus tentang pekerjaan, hubungan, kondisi kesehatan, atau keadaan ekonomi.

Baca juga: Celupkan Kepala ke Air Es Dapat Redakan Stres, Pakar Rekomendasikan Setiap Hari

Baca juga: Terlalu Lama Menggunakan Gadget bisa Memicu Stress dan Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak

ilustrasi stress
ilustrasi stress (Kompas.com)

Stres jangka panjang mungkin menampilkan dirinya sebagai:

  • sifat lekas marah
  • depresi
  • kecemasan
  • banyak makan
  • derita.

Tidak ada dua penyebab stres yang sama, dan tidak ada dua orang yang memiliki pengalaman yang sama satu sama lain.

Stres kronis dapat menyebabkan gejala seperti:

  • otot tegang
  • energi rendah
  • insomnia
  • sakit kepala
  • sakit perut.
ilustrasi mengelola stress
ilustrasi mengelola stress (pixabay.com)

Baca juga: Penelitian Ungkap Stres Bisa Sebabkan Stroke hingga Serangan Jantung

Baca juga: Stres Bisa Berdampak pada Kondisi Fisik, Gula Darah Rawan Meningkat

Stres kronis juga dapat membuat merasa tidak bisa mengendalikan emosi atau tindakan.

Individu yang mengalaminya mungkin lebih sering mengalami perubahan suasana hati.

2 dari 2 halaman

Stres juga memicu pusat ketakutan di otak.

Akibatnya otak memberitahu tubuh untuk berada dalam mode fight-or-flight, bahkan dalam situasi sehari-hari seperti bekerja atau mengendarai mobil.

Sistem ini mengakibatkan banjir kortisol, hormon stres, ke dalam tubuh untuk merespon stres.

ilustrasi pemeriksaan tekanan darah
ilustrasi pemeriksaan tekanan darah (health.kompas.com)

Baca juga: Penelitian Ungkap Buah Plum Bisa Turunkan Tekanan Darah Tinggi

Baca juga: 7 Makanan Terbaik untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi

Seiring waktu, peningkatan kadar hormon stres dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan, seperti:

  • tekanan darah tinggi
  • peningkatan peradangan
  • berkurangnya aliran darah ke jantung
  • risiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comHormon kortisolTekanan DarahJantungStrokeHealthline Fahmi Bo
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved